38.

4.6K 451 55
                                    

Author POV

Byur!!
Byur!!

"Huaaaaaa seger!!," teriak mereka semua setelah melompat dari tebing dan meluncur ke bawah.

Sore ini atau sekarang, mereka sedang membersihkan diri di air terjun. Sekalian juga mereka mencuci baju mereka yang kotor tadi. Tenang aja, mereka bawa baju ganti kok.

Ohya tak hanya mereka. Banyak juga kok yang dateng kesini untuk mandi.

Set~ (*slomo)

Deg!

'Ke-napa begitu..... menggoda?' batin Putri seraya menelan ludah.

Yap. Baru saja Aura keluar dari air dan mengibaskan rambut panjangnya yang basah itu ke arah belakang. Apalagi tubuh Aura yang hanya menggunakan bra sport itu sangat basah sekali. Tau kan klean yang kayak difilm ama didrama?.

"KYAAAAA!!!😆😆," histeris kaum hawa yang berada disitu melihat Aura.

"Hiii dingin," ucap Aura sedikit menggigil.

'Nape sih mereka?' batin Aura kebingungan.

"Naik aja Non kalo dingin," ucap Yanto yang berada dipinggir Aura.

"Gapapa deh," Aura memaksa diri sendiri.

"Naik aja Non, ketimbang sakit ntar," ucap Dela yang baru aja sadar dari lamunannya ketika melihat Aura tadi.

"Kena demam loh Non nanti," timpal Sari dan Gita bersamaan yang juga sama seperti Dela.

"Naik gih, langsung ganti baju," suruh Putri ke Aura yang dimana Putri harus bersikap setenang mungkin karena Aura tadi.

"Gapapa akutuh, dah klean lanjut terjunnya, aku disini aja dan klean ga boleh bantah," ucap Aura.

"Em iya Non," mereka semua patuh. Dan lanjutlah mereka bersenang-senang.

"Kamu bandel ya," oceh Putri ke Aura. Btw mereka berdua ditinggal ama yang laen. Dan mereka berdua dipinggiran tapi masih berendam. Paham kan?.

"Gapapa," Sambil Aura maju kedepan.

Deg

"M-Mau ngapain?," gugup Putri karena Aura tepat dihadapannya.

"Peluk," sambil Aura memeluk Putri.

"Banyak orang ih," Putri sedikit mendorong tubuh Aura untuk menjauh.

"Terus?," bisik Aura.

"Di-Dikira nanti ngapa-ngapain," jelas Putri.

"Bodo amat," ucap Aura sambil mengeratkan pelukkannya. Dan membenamkan wajahnya dileher Putri.

"R-Raaahh," Putri sedikit mendesah karena ulah Aura yang sedang mengecupi lehernya walaupun cuma sedikit-sedikit.

"Hm...?," deheman Aura.

Disisi lain teman-teman mereka cuma bisa ngelihatin sambil deg-degan sendiri.

"Ayo pulang," ucap Aura lemas.

"Ahh...ah?," bingung Putri.

"Pusing," ucap Aura sambil melepaskan pelukkan.

Setelah Aura berkata seperti itu. Putri langsung memegang kening Aura.

"Panas," ucap Putri dan Aura hanya mengangguk.

"Yaudah ayo cepet pulang," khawatir Putri sambil menarik Aura perlahan untuk naik.

"Cepet ganti baju dulu disana," sambil Putri menunjuk satu gubuk.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang