20.

5.5K 451 18
                                    

Author POV

Diam. Mereka masih saling diam dengan keadaan yang awkard. Hingga tidak lama, Aura yang mulai berani berbicara.

"Udah aku tutup, jadi, kamu bisa buka mata," ucap Aura kepada Putri dengan wajah yang masih merona merah.

"Y-Yang bener?," tanya Putri ragu. Wajah nya juga masih merona merah.

"I-Iya udah," jawab Aura meyakinkan.

Dengan percaya kepada Aura. Putri menjauhkan kedua tangannya dari matanya. Dan perlahan-lahan membuka mata.

"Kamu ga bohong kan?," tanya Putri lagi dengan ragu.

"Engga, liat aja," ucap Aura membalikan badannya untuk dihadapkan ke Putri.

Perlahan-lahan Putri membalikan badanya untuk melihat Aura yang berada dibelakangnya. Tapi cukup jauh jaraknya.

"Udah kan?," ucap Aura. Sedangkan Putri mengangguk ragu.

"Huft, btw kok kamu bisa disini?," tanya Aura kepada Putri.

"T-Tadi Bu Ira nyuruh aku buat mastiin kamu ganti baju apa ga," Jawab Putri.

'Ga masuk akal' batin Aura. Authornya juga ga masuk akal.

"Beneran," Putri meyakinkan Aura.

"O-Oke," jawab Aura.

Diam lagi. Mereka berdua diam lagi. Tidak tau harus mengobrol apa. Hingga dalam jangka waktu yang lama.

"Ee... anu, aku ganti baju dulu," ucap Aura seraya mengambil baju ganti yang berada dilemari pakaian. Kemudian beranjak menuju kamar mandi.

"Sekalian mandi," ucap Putri.

"Iyaa," Aura menurut saja.

"Kamu duduk aja dulu," ucap Aura mempersilahkan Putri. Dan Putri hanya mengangguk.

Putri pun duduk di sofa kecil yang berada dikamar itu. Sedangkan Aura sudah berada dikamar mandi untuk menyegarkan tubuh.

Skip Skip

"Aku pulang dulu," pamit Putri seraya beranjak dari duduknya.

"Yaaaa temenin aku main game dong," Aura sedikit merengek.

"Ih kamu mah," ucap Putri dengan logat Sundanya.

"Ayolah temenin...," rengek Aura seraya menarik tangan Putri untuk duduk disampingnya.

"Badan aku bau keringet," ucap Putri seraya menurut saja ketika tangannya ditarik Aura. Kemudian duduk disamping Aura.

Btw mereka duduk dilantai beralaskan karpet.

"Mana?. snif snif, ga bau gituloh, snif snif," ucap Aura seraya mencium aroma tubuh Putri. Yang tepat di lehernya.

Deg
Deg

Aura POV

'Hmm...' batinku yang sedang menghirup dalam-dalam aroma tubuh Putri.

Entah kenapa ada sesuatu tarikan yang sangat kuat sekali. Yang membuatku semakin memajukan wajahku ke lehernya yang sangat putih itu. Kututup kedua mataku.

Membuat jantungku terpompa sangat cepat. Pikiranku sekarang menjadi liar. Sangat liar. Dan aku semakin memajukan wajahku dengan perlahan, ku rasa hembusan nafasku sudah mengenai kulit lehernya.


Cup


"Mmhh...," desahnya pelan ditelingaku, namun jelas. Yang ber 'pas' an dengan bibirku menyentuh kulit lehernya.

Sembari ia meremas ujung bajuku dengan sangat kuat.

Dengan perlahan aku mulai mengecupi lehernya yang sangat mulus itu. Menimbulkan sebuah rangsangan yang sangat besar.

Sungguh, ini benar-benar tidak bisa aku kontrol. Seperti, aku dikendalikan oleh perasaan yang bergejolak. Ingin segera dituntaskan.

Putri. Andai, kamu segera bilang 'berhenti', atau menjauh dariku. Mungkin sekarang tidak akan terjadi hal seperti ini.

'Ah shit!' batinku.

'Gua gatahan lagi' lanjutku yang masih setia mengecupi lehernya.

Ku berhentikan aktifitasku. Lalu sekarang aku melihat ke wajahnya. Sekarang dengan begitu jelas, wajahnya berubah menjadi sangat sangat merah seperti kepiting rebus. Juga hembusan nafasnya yang kulihat tidak beraturan. Dan kini kulihat manik matanya yang sangat sangat cantik.

Matanya. Aku tatap matanya lekat-lekat. Ku arungi dalam-dalam mata itu. Lalu, kini mataku melihat kearah bibirnya. Oh lihat, lihat bibir itu. Merah, lumayan berisi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Aku rasa itu sangat pas sekali dibibirku yang kecil ini.

Ku ubah lagi pandanganku menjadi ke arah matanya lagi. Entah tanpa sadar, ku majukan wajahku pelan-pelan. Ku miringkan kepala. Lalu aku tutup mataku. Sungguh ku ingin segera menuntaskannya sekarang.

Perlahan-lahan namun pasti. Semakin dekat jarakku dengannya. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya menyentuh kulit wajahku. Dan sekarang aku bisa merasakan hidung kami saling bersentuhan. Ya, semakin dekat. Semakin dekat.




























Tahan, tahan dulu😂.
Selamat hari raya idul adha😄.

Jangan lupa vote dan komen😸
Next~

~TBC~

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang