Author POV
'Bisa bisanya gua kelewat batas ke Putri, aish' batin Aura yang kesal pada dirinya sendiri karena perlakuannya tadi kepada Putri.
Btw Aura lagi duduk sandaran dikasur ya.
Tok
Tok
TokKret
"Ra," panggil Bagas membuka pintu.
"I-ya Pa?," Tanya Aura sambil menoleh ke Bagas.
"Lagi apa?," tanya Bagas seraya masuk dan menutup pintu kamar, lalu mengampiri Aura.
"Di-em," jawab Aura.
"Masa diem aja," ucap Bagas tidak percaya seraya duduk dikasur.
"I-ya Pa..," jawab Aura dengan kesal.
"Hehe, Iya-iya. Btw nih buat kamu," ucap Bagas sambil menyodorkan sebuah kotak.
"A-pa i-ni?," tanya Aura bingung. Sambil menerima kotak itu.
"Buka aja," suruh Bagas tersenyum.
Aura segera membuka kotak itu. Dan langsung dikeluarkanlah isinya.
"Wah, Ha-pe ba-ru!. Ma-ka-sih Pa!," ucap Aura sangat senang sambil memeluk Bagas.
"Hehe sama-sama," jawab Bagas membalas pelukan anak terakhirnya itu.
"Oya soal kuliah kamu, udah Papa izinin kalo kamu sakit," sambung Bagas setelah melepas pelukan itu.
"I-ya," jawab Aura yang masih sangat senang.
Segera saja Aura melepas memory card dan kartu sim yang ada di Hpnya dulu.
'Untung memory card sama kartu sim nya masih bisa, padahal Hpnya udah bener-bener retak ga bisa dipake lagi' batin Aura yang sudah menyalakan Hp barunya.
"Ciee Hp baru," goda Bagas setelah Aura menyalakan Hpnya.
"A-paa-n si-h," jawab Aura yang malu-malu.
Malah Bagas tertawa melihat ekspresi anaknya itu. Karena ia goda.
"Sini Hpnya yang rusak, biar Papa buang," suruh Bagas setelah berhenti dari tawanya.
Aura pun memberikan Hpnya yang sudah rusak kepada Papanya.
"Kalo gitu istirahat gih," suruh Bagas lagi.
"He'em," jawab Aura berdehem sambil mengangguk.
Kemudian Bagas beranjak dari duduknya lalu keluar kamar dan hilang ntah kemana. Tidak lama, Putri kembali ke kamar setelah selesai makan.
"Ini diminum," ucap Putri seraya menyodorkan jus sirsak.
"Hm? Ma-ka-sih," jawab Aura sambil tersenyum. Kemudian menerima jus sirsak itu dan langsung meminumnya.
"Enak?," tanya Putri ke Aura yang telah meneguk habis jus sirsak.
"Ba-nget," Jawab Aura sambil mengacungkan jempolnya.
"Sini gelasnya," minta Putri.
Aura memberikan gelas yang ada digenggamannya. Setelahnya Putri menaruh gelas tersebut diatas nakas.
"Enaknya sekarang ngapain ya?," bingung Putri.
"Ma-in ga-me yu-k," jawab Aura dengan semangat.
"Ga boleh, kamu masih sakit," ucap Putri melarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Putri
Storie d'amorePutri, seorang wanita cantik yang berasal dari sebuah desa di salah satu wilayah Sunda. Yang hidup dengan kesederhanaan bertemu dengan pasangan takdirnya, pasangan sehidup semati yang tak disangka-sangka olehnya. Wanita tampan yang berdarah Jawa dan...