Author POV
Beberapa hari kemudian
Sore hari.
Sepasang sahabat sedang menikmati indahnya sunset di sore ini. Di teras rumah, sambil melahap camilan yang sudah tersedia dihadapan mereka. Tak lupa, es sirup majran rasa melon yang sangat segar juga sudah tersedia.Putri dan Dela.
"Biasanya pulang jam berapa suami kamu Del?," tanya Putri sambil makan kuaci.
"Nanti Maghrib," jawab Dela yang juga makan kuaci.
"Oh," Putri mengangguk.
Beberapa detik, suasana menjadi hening.
"I~bu~....," Seorang anak kecil laki-laki berusia 5 tahun yang mengenakan baju kokoh, tengah berlari dari kejauhan.
"Haiii~~," dengan senangnya Dela merentangkan kedua tangannya sambil menekuk kan lututnya. Paham kan maksud author?.
Anak kecil itu langsung berhambur kedalam pelukan Dela. Iya, anak laki-laki itu adalah anak dari Dela. Yang bernama Defano.
"Gimana tadi kakak? Les nya lancar?," tanya Dela setelah dia melepaskan pelukannya.
"Iya dong!," ucap Defano tersenyum, memperlihatkan gigi ompongnya.
"Ini! Depano dapat hadiah pelmen dali gulunya!," sambil Defano menunjukkan permen kaki yang dia genggam.
"Wih Defano dapat permen!," ucap Dela sangat senang, ketika melihat anaknya sudah mulai bertambah pintar.
Sepasang mata tengah melihati Ibu dan anak yang sedang bercengkrama dengan riangnya itu.
Senyumnya terukir dengan jelas di bibirnya yang berwarna merah. Melihat dengan tatapan yang sendu, pilu dihati juga.
Dengan duduk terdiam. Putri, merasa senang bercampur dengan sakit didada. Melihat, bagaimana sahabatnya sudah memiliki keluarga kecil.
"...," Putri masih tersenyum saat Defano menghampirinya.
"Tante Puti~~," Defano memeluk Putri yang tengah duduk manis.
"Haiii~," jawab Putri dengan senangnya. Kemudian, Putri memangku Defano.
"Tante!," panggil Defano kepada Putri.
"Iya?," tanya Putri.
"Om Aula dimana?," tanya Defano. Putri yang mendengar itu hanya bisa tersenyum.
"Kok engga ikut kesini?," lanjut Defano.
"Om Aura?," ucap Putri. Defano mengangguk.
"Om Aura......," jeda sejenak.
"Om Aura lagi kerja," jawab Putri singkat saja.
"Kelja?," tanya Defano lagi. Namun, ekspresi Defano kali ini langsung berubah. Menjadi sedih.
"Iya Defano. Om Aura lagi kerja," ucap Putri menjelaskan, dan membenarkan rambut Defano yang berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Putri
RomancePutri, seorang wanita cantik yang berasal dari sebuah desa di salah satu wilayah Sunda. Yang hidup dengan kesederhanaan bertemu dengan pasangan takdirnya, pasangan sehidup semati yang tak disangka-sangka olehnya. Wanita tampan yang berdarah Jawa dan...