9.

7K 544 33
                                    

Author POV

Pagi-pagi sekali terdengar suara alat-alat dapur yang saling bersenggolan?, juga terdapat beberapa orang yang sedang sibuk memasukkan bumbu-bumbu kedalam masakan, ada juga yang sedang duduk menunggu masakan matang untuk dicampur ke masakan lain, dan ada juga yang mengomel sambil mengaduk masakan.

Sulis, siapa lagi kalau bukan dia. Bukanya mengomel tanpa alasan, hanya saja anak-anaknya yang sudah janji kemarin untuk membantu ternyata masih dialam mimpi nan jauh disana, kecuali Risa, iyalah kan Risa anaknya disiplin, eak.

"Masih belum bangun juga ya mereka..," ucap Sulis geram.

"Risa, bangunin mereka, kalo masih belum bangun hajar aja gapapa," sambung Sulis yang seketika membuat aura disekitar mencekam.

"Siap Ma, laksanakan," jawab Risa seraya mengambil sapu, lalu langsung menuju kekamar adiknya.















Kriet

"Hem, masih pada nyenyak ternyata," ucap Risa seraya tersenyum jahat.

"Bersiaplah kalian," sambungnya lagi sambil mengangkat sapu yang ia pegang.

"WOYY BANGUNNNN!!!," teriak Risa sangat sangat sangat keras plus cempreng sambil memukul satu persatu adik adiknya plus kakaknya juga.

"Adoh!!,"

"Aww!!,"

"Anjer!!!,"

"Ahh!!,"

Yap, teriak mereka semua. Ringis kesakitanpun terdengar dari mereka.

"Aw sakit anjir," ringis Mada.

"Aduh kepalaku," ringis Adham seraya mengusap usap kepalanya.

"Aduh perih," ringis Aura dan Reno.

Wait, kok mereka bisa tidur bareng?, nah mereka semalaman begadang main game, biasalah anak-anak (anak anak?). Dan ya, mereka baru tidur setengah dua pagi, kok aku bisa tau? Yakan aku authornya jadi taulah.

"Kak Risa kenapa sih?," tanya Mada.

"Lahya mukul-mukul, sakit tau Kak," timpal Adham. Reno dan Aura mengangguk.

"Gapapa biar kalian cepet bangunnya," jawab Risa enteng dan tanpa dosa.

"Yee tapi sakit nih kepala," ucap Mada tak terima?.

"Bodo amat," ucap Risa seraya menyilangkan tangan ke dada.

"Udah deh, kenapa sih Dek kok bangunin kita pagi pagi buta gini?," tanya Reno.

"Masa kalian lupa sih?," tanya Risa balik dengan suara geram.

"Kan kalian kemaren udah janji mau bantuin buat acara nanti malem," sambung Risa.

"Acaranya kan malem Kak, lagian kan masih lama," ucap Aura.

"Lah iya, masih ngantuk ini, hoamm," ucap Adham seraya menguap.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang