4.

10K 682 0
                                    

Author POV


BRAK!!!

Suara pintu tertutup dengan keras, dan terlihat seorang perempuan sedang merebahkan badannya diatas kasur king size miliknya.

"BANGSATTTT LO LIDIO, BIKIN MOOD GUA HANCUR LAGI, JANC*K!!!," teriak keras seorang perempuan itu, siapa lagi kalo bukan Aura. Ya dia kesal gara-gara makhluk itu tadi.

"Hah hah hah...," suara nafasnya seperti sedang berlari marathon sejauh 10 km tanpa henti.

"Haaaaaa...., tenang Ra tenang," ucap Aura sambil menenangkan dirinya sendiri. Sambil ia mencoba menutup matanya.

Ting~

Suara notif dari hpnya seketika memaksa untuk membuka matanya. Aura pun mengambil hpnya dan melihat chat dari kakak perempuannya itu.

Whatsapp
Kak Risa

Dek?
Udah sampe rumah?
Dek?

Aura hanya melihatnya tanpa membalasnya, bukannya tak peduli chat dari kakak nya itu melainkan dia butuh ketenangan untuk saat ini.

Aura pun tertidur lelap dengan sendirinya, hingga waktu berganti malam. Lalu dering ponsel terdengar keras dan berulang-ulang, sang pemilik hp pun terbangun untuk mengangkat telfon yang entah dari siapa itu, membuat geram sang pemilik hp.

Drrt
Drrt
Drrt

"Ck, Halo."

"Lama ngangkatnya!."

"Bacot, ada apa sih kak? ganggu gua tidur aja, penting ga? kalo ga penting gua tidur lagi."

"He!!, enak aja ga penting langsung matiin, lo lupa? ini udah mau jam 7 malem?!."

"Terus kenapa kalo mau jam 7 malem, ha?."

"Ya ampun nih anak, kita kan mau ke cafe nya Bang Edgar, Ra!!. Kesel gua lama-lama ngomong sama lo."

"Ohh iya, hehehe."

"Ha he ha he, buruan siap-siap sono. Gua tunggu di bawah, awas aja lo tidur lagi."

"Iye iye bacot."

Setelah mendapat telfon yang ternyata dari sang kakak, Aura memutuskan telfon secara sepihak dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap siap nongkrong sama kakak nya.

Setelah selesai semua, Aura pun mengambil hpnya, dan Aura teringat belum membalas chat dari kakak perempuannya tadi.

Whatsapp
Kak Risa

Dek?
Udah sampe rumah?
Dek?
Dek, kakak pulangnya
agak larut, lagi dirumahnya
Tio, Mamanya kangen kakak
katanya

Mbb kak, oke kak
jangan lupa kasih tau Mama juga kalo kakak pulang malem
Yaudah kak nanti lagi, mau
diajak Kak Mada sama Kak Adham ke cafe bentar
Oke bye kak


Secepat mungkin Aura membalas chat dari kakak perempuannya itu lalu bergegas turun kebawah menuju ruang tamu, yang disana sudah ada dua orang yang sedang duduk menunggu sambil menatap kesal ke arah Aura dan berdecak kearahnya.

"Ck, Lama banget sih dek?," ucap Mada sedikit kesal kepada Aura.

"Lah iya, udah mau jam setengah 8," timpal Adham.

"Ishh bacot banget. Udah, jadi apa kagak?," ucap Aura tak kalah kesal dengan kedua kakaknya ini.

"Dasar adek ga ada akhlak," ucap Adham. Aura yang denger pun hanya acuh, tak memperdulikan.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang