8.

6.1K 515 8
                                    

Putri POV

"Ahhh" Teriakku. Kini aku sedang berada didalam kamar, dan yaa sekarang aku sudah gila, teriak teriak ga jelas gara-gara Non Aura tadi, apalagi ini mau maghrib.

'Jantungku kenapa juga ini😣' batinku.

Cklek

"Kunaon Put?," tanya Ibuku (khawatir dan) tiba tiba masuk kamar, mungkin kaget mendengar aku teriak.

"Eh ibu, gapapa kok, hehe," jawabku.

"Untunglah, kirain ada apa," ucap Ibuku.

"Engga Bu," jawabku.

"Iyaudah, sekarang mandi gih, udah mau maghrib tuh," Suruh Ibuku lalu menutup kembali pintu kamarku dan pergi entah kemana, mungkin kedapur.

"Iyaa," Jawabku dan langsung bergegas.





















'Haduh, ini kenapa sih dari tadi kepikiran Non Aura' batinku.

Kini aku sedang duduk diruang tamu, seraya menunggu teman-temanku datang menjemput untuk pergi makan bersama.

"Dorr!!," ucap Kakakku.

Maaf belum kenalan hehe, kenalin nama lengkapku Putri Virda Laksmana, panggil aja Putri, umur masih 19 th dan aku ga kuliah tapi sekarang aku kerja di tempat Pak Aksaro dan Bu Indira iyaa, mau bantu ortu aja dirumah.

Aku anak kedua dari 2 bersaudara atau anak terakhir bisa dibilang gitu😀. Aku punya Kakak laki² namanya Bima Virdo Laksmana panggil aja Kak Bima umurnya? Intinya lebih tua dari aku hehe, dan banyak yang bilang aku ini kembang desa (cantik pake banget, mungkin kebangetan🤓) tapi aku b aja, bersyukur aja lah, tinggiku se pundak atau se dadanya Non Aura😳 pendek banget ya hehe, engga kok mungkin Non Aura aja yang ketinggian 🙄.

Ciri-ciriku, rambutku panjang sampe bawah, sepinggang maksudnya. Rambut aku, aku kuncir kuda dan jangan lupakan aku punya poni tapi bukan poni yang ala-ala korea, poniku poni samping intinya gitu, kulit putih? Tentu hehe. Oke, segitu dulu kenalannya ,udah panjang banget, oh iya aku ini USA(Urang Sunda Asli)✌, udah yaa dah😗.

"AHHH!" kagetku seraya menoleh ke arah Kakakku.

"Buahaha!," tawa Kak Bima.

"Ish Kak Bima!," ucapku kesal.

"Haha maap-maap," ucapnya.

"Btw lagi mikirin apa hayo?," tanya Kak Bima menggodaku.

"E-Egga, engga mikirin apa-apa," jawabku.

"Yang bener?, kok wajahnya kayak kepikiran sesuatu gitu apalagi wajah  kamu jadi merah," jelas Kak Bima.

'Merah?' batinku.

"Engga ih, udah deh ah sana," ucapku menyuruhnya pergi.

"Yeee ditanyain malah ngusir," jawabnya lalu pergi menuju kamar.












"Putri !!," panggil teman-temanku dari luar rumah.

"Iyaa!!," jawabku lalu keluar rumah.

"Hai," ucap mereka sambil tersenyum.

"Hai juga," jawabku tersenyum juga.

"Yaudah yuk langsung aja berangkat," ucap Dela.

"Sebentar aku pamit dulu," ucapku seraya masuk kedalam rumah lagi.

"Pak, Bu, Putri berangkat dulu ya," ucapku seraya salim kepada mereka.

"Iya hati-hati," jawab mereka, aku pun mengangguk dan langsung pergi menemui teman temanku diluar.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang