31.

4.7K 437 21
                                    

Author POV

4 Bulan kemudian...

"Udah bulan Agustus aja," ucap Agung yang sedang membersihkan daun pisang.

"Hem, ga kerasa udah mau tujuh belasan," timpal Yanto yang sedang membersihkan daun pisang juga.

"Lahya," timpal Erik yang sedang memetik cabai.

"Tujuh belasan tinggal 2 hari lagi kan?," tanya Dela kepada yang lainnya. Yang juga sedang memetik cabai.

"Ha'a," jawab Gita yang sedang mengupas bawang merah.

"Wah lomba lagi nih," ucap Setyo yang sedang mengupas bawang putih.

"Emang ntar pas tanggal 17 ada lomba? Bukannya cuma upacara aja di balai desa?," ucap Sari yang sedang memotong motong daun pisang.

"Ada kok, tahun-tahun sebelumnya kan ada, masa lupa sih," jawab Gita.

"Dasar udah tua," ejek Vino yang sedang memotong cabai.

"Pfttt," tawa mereka semua tertahan.

"Yeeee," ucap Sari cemberut.

Ceritanya mereka sekarang sedang membantu Indira membuat makanan.

"Oyah, pasar malemnya ada ga ya?," tanya Vino.

"Ya pasti ada lah, gimana sih," jawab Gita.

"Layah, dasar udah tua," ejek balik Sari. Dan yap, mereka semua tertawa tapi ditahan.

"Yeeeee," ucap Vino cemberut.

"Hem... rame bener," ucap Indira yang baru saja datang dari arah dapur bersama Putri. Sambil membawa wadah berisikan ikan yang sudah dipotong dan dibersihkan.

"Laiyah, suaranya sampe dapur," timpal Putri sambil duduk didekat Vino. Lalu, Putri membantu Vino memotong cabai.

Indira juga duduk disebelah Sari. Sambil juga membantu Sari memotong daun pisang.

"Hehehe maaf Bu," maaf mereka kepada Indira.

"Gapapa," jawab Indira sambil tersenyum.

"Pasar malemnya diadain kapan?," tanya Indira. Tunggu gais, ini mereka lagi di ruang tamu. Udah itu aja.

"Seperti biasanya Bu Ira, tanggal 19," jawab Setyo.

"Ohh," Indira ber 'oh' ria.

"Emang kenapa Bu?," tanya Yanto yang merasa aneh.

"Ibu denger-denger sih, katanya ga bakal ada pasar malem," jawab Indira sambil fokus membantu Sari.

"Ha? Kata siapa Bu?," tanya mereka semua kaget.

"Ibu-ibu tadi, tapi ini katanya, kita kan gatau juga, bakal ada apa engga," ucap Indira berpositif thingking.

"Moga aja ada," ucap Erik.

"Amin...," Amin mereka semua.

"Kalo gaada ga bakal seru," ucap Agung.

"Bener tuh," setuju Vino. Yang lain juga setuju tapi dengan menganggukkan kepala.

BRAK!!!

"E-YO!!, I'M BACK~~~~~!!!, WUAHAHAHAHA!!!," siapa lagi kalo bukan kelakuannya Aura.

Sambil mendobrak pintu dengan keras. Sembari juga teriak yang membuat suaranya menyebar dan menggema keseluruh ruangan.

"Astaga!!," Terkejut mereka semua yang ada di ruang tamu.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang