Author POV
Sekarang Aura sedang merenung didalam kamar. Entah apa yang dia pikirkan. Sambil melamun tak jelas. Hingga suara dering HP membuyarkan lamunannya.
Drrt
Drrt"Halo, iya Ma?"
"Besok siang Papa jemput kalian"
"Besok?, cepet banget sih Ma"
"Hei, udah waktunya pulang, lagian kamu juga udah sembuh"
"Yaaa Ma, masih sakit ini"
"Apanya?"
"Yaaa ini"
"Ini ini alesan, pokoknya besok pulang, dan sekarang kemasin barang-barang kamu"
"Halah Maaa"
"Udah cepet"
"Ish Mama"
"Buruan!"
"Ck iya iya"
"Yaudah, Mama mau telfon Nenek kamu dulu"
"Hm"
Tuut
"Ahhh," ucap Aura frustasi.
"Permisi," ucap seorang pria dari luar kamar. Yang ternyata adalah Yanto.
"Ya masuk aja," jawab Aura mempersilahkan masuk.
Yanto pun masuk seraya membawa mangkuk berisikan es campur. Lalu, menaruhnya di meja kecil dekat sofa.
"Makasih ya," ucap Aura dengan muka badmood.
"Iy Non sama-sama, saya permisi dulu," ucap Yanto lalu pergi keluar.
'Pengen nanya ke Non Aura tapi takut' batin Yanto.
'Maaf Non, ga sengaja dengerin' sambung Yanto.
Malam hari...
"Baju kamu udah dikemasin?," tanya Indira kepada Aura. Disela-sela makan malam.
"Udah," jawab Aura setelah menelan makanan.
"Kalo Reno?," tanya Indira kepada Reno.
"Udah semua," jawab Reno. Indira hanya mengangguk.
"Nanti jangan begadang," ucap Aksaro menasehati Aura dan Reno.
"Iyaa," jawab Aura dan Reno bersamaan.
'Huft...' batin Aura.
"Kenapa wajah kamu cemberut gitu?," tanya Aksaro ke Aura.
"Gapapa," jawab Aura singkat.
"Ga mau pulang ya?," tanya Indira dengan godaan.
"Ha?," ucap Aura tak percaya karena Neneknya tau apa yang dipikirkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Putri
RomancePutri, seorang wanita cantik yang berasal dari sebuah desa di salah satu wilayah Sunda. Yang hidup dengan kesederhanaan bertemu dengan pasangan takdirnya, pasangan sehidup semati yang tak disangka-sangka olehnya. Wanita tampan yang berdarah Jawa dan...