18.

4.8K 407 8
                                    

Author POV

Pagi hari

"Udah belum Ra?," teriak Aksaro dari lantai 1.

"Udah!," jawab Aura yang juga teriak dari lantai 2.

Satu persatu anak tangga pun dilewati Aura dengan kakinya yang panjang itu.

Kemudian Aura langsung menghampiri Kakek dan Neneknya yang sedang menunggunya.

"Udah," ucap Aura kepada Aksaro dan Indira.

"Oke, yuk berangkat," ucap Aksaro kepada Istrinya dan Cucunya itu.

Aura dan Indira pun mengangguk. Lalu, mereka bertiga pergi dari rumah. Bukan pergi terus ga balik lagi ya, maksudnya mereka pergi kesawah.

Perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki hanya sekitar 10 menitan. Mereka bertiga kini sampai disawah yang begitu luasnya. Yang ternyata pemiliknya adalah siapa lagi kalau bukan Kakeknya Aura, Aksaro.

Pagi-pagi buta begini, sudah ada beberapa petani yang bekerja disawah milik Aksaro itu. Salah satunya adalah teman-teman Aura yang baru.

"Lah mereka juga disini?," ucap Aura yang melihat teman-temannya sedang menanam padi.

"Lah kamu baru tau, dari dulu banget mereka udah kerja sama Kakek," ucap Aksaro yang sedang bersiap siap.

"Whut?," ucap Aura tak percaya.

"Dari jaman mereka masih SD, mereka udah bantu-bantu disini," Timpal Indira yang juga bersiap siap.

"Really?," ucap Aura tak percaya lagi.

"Iyaa sayang, udah, sekarang kamu siap-siap gih," suruh Indira kepada Aura.

Segeralah Aura bersiap siap juga. Lalu mereka bertiga kesawah untuk menanam padi.

Jujur nih ye, sebenarnya Aura tuh ga suka kesawah. Tapi dulu, setelah Risa ngomong ke Aura kalo jangan mengecewakan Kakek dan Neneknya. Aura pun akhirnya tersadar dari 'kesalahan' nya. Dan sekarang, akhirnya Aura mau diajak kesawah. Yaah, meskipun hatinya masih nolak.

"Ini gimana cara nanemnya?," tanya Aura kebingungan.

"Masa gatau?," tanya balik Aksaro. Aura hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Caranya gini," ucap Indira yang sambil menunjukan cara menanam padi.

"Satu lubang untuk satu benih, terus kedalamannya 2cm," jelas Indira sambil mempraktekan.

"Ohhhh," Aura paham dengan ber 'oh' ria.

"Nah sekarang lanjutin," suruh Indira. Aura mengangguk.

"Tapi susah ini geraknya," ucap Aura yang akan berpindah posisi. Namun kakinya susah untuk digerakan.

"Ya memang gitu sayang, kakinya  diangkat," Suruh Indira.

Aura pun mengangkat satu kakinya. Kemudian kakinya ia pijakan lagi ke bawah.

"Nah, gitu caranya kalo jalan," ucap Indira.

"Nih benihnya kamu tanem," ucap Aksaro seraya menyodorkan benih padi.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang