19.

4.8K 417 3
                                    

Author POV

Terik matahari masih menyinari siang ini. Tetapi, terkadang juga datang semilir angin yang berhembus dari berbagai arah. Yang mana membuat hawa disekitarnya tidak terlalu begitu panas.

Namun, masih saja ada orang yang sangat kepanasan. Contohnya Aura.

"Nek, Kek, pulang yuk, panas," gerah Aura seraya mengipaskan tangannya ke muka.

"Sebentar, habis makan jangan langsung jalan," ucap Indira yang membereskan beberapa barang.

"Aishh panas ini," Aura mengoceh.

"Iya Ra sebentar," yang menjawab Aksaro.

"Masa panas Non?," tanya Agung kepada Aura.

"Ha'a padahal ada angin loh," timpal Setyo.

"Yakan Non Aura ga terbiasa, gimana sih kalian," ucap Gita kepada Agung dan Setyo.

"Lahya," timpal Sari, Dela, dan Putri.

"Aduhh panas banget," oceh Aura lagi yang sudah bercucuran keringat.

"Au ah aku pulang," ucap Aura seraya beranjak dari duduknya.

Tanpa basa basi Aura langsung pergi meninggalkan semuanya yang masih duduk disaung.

Yang mana itu membuat Indira geram. Geram sekali. Kalo Aksaro dikit.

"Anak itu..," geram Indira.

"Biarin lah Bu," ucap Aksaro ke Indira.

Menghembuskan nafas. Hanya itu yang Indira lakukan melihat Aura yang langsung pergi tanpa pamit.

Sedangkan yang lain hanya diam tanpa suara. Karena gatau mau ngomong apa.

"Putri, kamu susul Aura ya," suruh Indira kepada Putri.

"Ah? Saya Bu?," tanya Putri bingung. Kenapa harus dia gituloh.

"Iya kamu," perjelas Indira. Putri semakin bingung.

"Kamu pastiin Aura ganti baju, kalo udah kepanasan gitu biasanya dia malah malas malasan didepan kipas," jawab Indira yang tau akan raut muka Putri.

"Eh... I-Iya Bu saya susul Non Aura," anggukan dari Putri juga.

"Makasih ya, soalnya Ibu sama Bapak juga mau langsung ke pabrik," ucap Indira.

"Iya Bu," iyaan Putri.

"Kalo Aura ga mau ganti bajunya, kamu hantam aja gapapa," ucap Aksaro.

"Ih Bapak," senggol Indira menggunakan siku.

Yang lain hanya menahan tawa. Sambil menundukkan muka. Entah apa yang lucu.

"Kamu bareng Pak Budi aja ya Put, biar nyampenya cepet," ucap Aksaro. Putri mengangguk.

"Pak Budi!," Panggil Aksaro. Yang tidak jauh dari sini. Iya sini.

Merasa dipanggil namanya. Pak Budi pun menoleh, lalu menghampiri Aksaro. Tau Pak Budi kan?. Yang ini loh, ini Budi, ini bapak Budi, ini ibu Budi. Nah itu. Apaan sih thor, GaJe.

"Iya Pak ada apa?," tanya Pak Budi yang baru sampai.

"Gini Pak, Pak Budi kan mau ambil barang dirumah saya, nah sekalian Putri bareng bapak, soalnya Putri saya suruh buat ngurus Aura," ucap Aksaro kepada Pak Budi. Waw ngurus.

"Ohh iya Pak," anggukan Pak Budi.

"Makasih ya Pak," ucap Aksaro dan Indira.

"Iya Pak, Bu," ucap Pak Budi.

"Ayo Put, bapak antar," ajak Pak Budi kepada Putri. Lagi, Putri hanya mengangguk.

"Kalo gitu saya susul Non Aura, saya permisi," Putri beranjak dari duduknya.

"Iya hati-hati Put," Ucap mereka semua.

"Mari," Pamit Pak Budi juga. Yang lain hanya menjawab 'iya'.

Pergilah Putri dan Pak Budi menuju kediaman keluarga Vanndless menggunakan motor.

'Non Aura cepet banget sih kalo jalan' batin Putri yang akan sampai di 7 an.

'Nah itu Non Aura' lanjut Putri yang melihat Aura baru saja masuk ke rumah. Ke pekarangan rumah maksudnya.

"Udah sampai," ucap Pak Budi.

Langsung saja Putri turun dari motor.

"Makasih ya Pak," ucap Putri.

"Iya Put sama-sama, kalo mau bareng lagi, ngomong aja ke bapak," ucap Pak Budi yang masih duduk dijok motor.

"Hehe iya Pak, kalo gitu aku masuk dulu ya Pak," pamit Putri.

"Iya Put," jawab Pak Budi.

Kemudian Putri masuk kedalam rumah dan langsung cap cus menuju ke kamarnya Aura. Sedangkan Pak Budi menuju ke gudang untuk mengambil beberapa barang yang diperlukan.

"Pintunya ga ditutup," ucap Putri melihat pintu kamar Aura yang tidak tertutup rapat. Masih terbuka sedikit. Ngintip bisa tuh.

"Haaa akhirnyaaa," oceh Aura dari dalam kamar.

"Habis gini langsung main game aja deh," oceh Aura lagi.

'Hiii masa ga ganti baju dulu, katanya tadi panas' batin Putri geram mendengar Aura.

Dengan geram Putri langsung membuka pintunya dengan sedikit digebrak mungkin?.

Dan tiba-tiba Putri terdiam. Padahal Putri mau ngasih ceramah ke Aura tapi eh lah kok malah diem. Author gatau kenapa. Sumpah.

"AAAHHH!!!," teriak Putri kenceng banget.

"AAHHHH!!!," Aura tertular teriakan Putri.

Mereka berdua sama teriak karena kaget. Terutama Putri. Putri kaget karena melihat Aura yang sedang membuka bajunya setengah.

Tanpa sengaja Putri melihat ke bagian perut Aura. Yang dimana terpampang dengan begitu jelas ABS nya Aura. Seketika Putri menutup matanya menggunakan tangan.

"Non Aura kenapa ga bilang kalo mau ganti baju!!," ucap Putri kepada Aura. Dan juga kini wajah Putri sangat begitu merona merah. Jantungnya pun berdetak tak karuan.

"Lah kamu kenapa tiba-tiba bisa ada disini!!," balas Aura yang tak jadi membuka bajunya. Wajah Aura juga merona merah dan jantungnya juga berdetak tak karuan.

Mereka berdua saling membelakangi satu sama lain karena masih kaget atau shock?.

'Seharusnya gua tutup tadi pintunya!' batin Aura.

'Ahhh intinya aku ga sengaja liat!!' batin Putri.























Jangan lupa vote dan komen😸.
Next~

~TBC~

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang