Keping 17 : Mempertemukan

1.3K 164 26
                                    

happy reading

.........................


Seseorang yang berdiri dibelakang Naya itu adalah pemuda tampan yang tak pernah Kong Icuy akui ketampanannya. Meski berapa kali pun ia mengemis bersimpuh pada Kong Icuy, paman tua itu tetap tak mau mengakuinya. Dan sepertinya sedari tadi si pemuda telah mendengar percakapan Naya di telepon. Ia berusaha untuk menahan tubuhnya agar tetap diam di tempat, supaya Naya tak merasa terganggu.

Pemuda itu tersenyum kearah Kong Icuy yang kebetulan menatapnya.

Sementara Kong Icuy yang diberi senyum malah membuang muka sambil bertanya dingin, "Opak Kriuk kenapa datang kemari haaa?"

Naya yang menyadari Kong Icuy sedang berbicara dengan seseorang segera memutar wajahnya, mencari tahu siapa yang tengah Kong Icuy ajak bicara. Dan ternyata, saat mengetahui siapa yang sedang diajak bicara oleh pak tua itu, Naya mundur beberapa langkah. Mengambil jarak.

"Oppa Korea Kooooong, bukan Opak Kriuuuk." Si pemuda memelas.

"Sama saja." Kong Icuy menjawab datar.

"Beda tau!!!" Sang pemuda ngotot.

Kong Icuy ber-oh datar.

"Gini aja, kalau Kong Icuy mau manggil aku Oppa tampan aku akan panggil balik Kong Icuy dengan sebutan Cuy Ge..... Gimana? Setuju?" Sang pemuda menawar kesepakatan.

"Paman tua ini sudah terlalu kadaluwarsa untuk dipanggil Gege, nak!" Kong Icuy membalas sambil mencibir.

Namun, belum sempat sang pemuda menimpali, Naya lebih dulu mengambil alih, mencerocos kearah sang pemuda "Ya ikan pindang, kenapa kau kesini haa?"

"Widiiiih, sewot amat nyonya." Si pemuda merespon ringan.

"Sudah ku bilang biar aku saja, kenapa kau malah ikut datang kesini Daviiiiiiiiin?" Naya mengangkat nada suaranya. Berkata sambil melotot.

"Maaf kak Nay. Aku sedang dalam misi penting." Davin menyahut.

Pemuda yang berdiri di belakang Naya, yang mendengar teleponan Naya, yang ngotot minta dibilang tampan, tak lain dan tak bukan adalah Davin. Si hidung bangir yang tak punya sekat dibibirnya. Lahir dengan status terlanjur ember.

Naya yang seketika teringat akan apa yang Izzu sampaikan tadi tanpa aba-aba langsung memukulkan tas sandangnya ke pinggang Davin. Membuat pemuda berhidung bangir itu menjerit tanpa kontrol, "Aaaw..... KAK NAYA APA-APAAN SIH?"

"Kau bilang apa sama Izzu haaaa? KAU BILANG APA?" Naya meledak tak terkendali. Terus memukulkan tasnya pada Davin.

"Undang-undang perlindungan tenaga kerja, aku akan tuntut kak Nay dengan pasal ganda. Ini namanya kekerasan dalam hubungan kerja." Davin mencerocos sambil menangkis tas yang datang menyapanya, "Kak Nay mau ku adukan lewat pasal ganda yang mana haa? Ganda putra apa ganda campuran?"

Naya yang mendengar itu seketika langsung tersenyum dalam kesalnya. Menghentikan aktivitas tabok-menabok pinggang Davin. Karyawannya yang satu itu..... benar-benarlah.

Kong Icuy yang ada di belakang Naya menjawab asal, "Gandapura saja."

Mendengar celetukan Kong Icuy, kedua orang itu kini tersenyum. Saling tatap tanpa suara.

Namun setelah hening beberapa saat, Kong Icuy akhirnya kembali angkat bicara, "Ooooh, jadi namanya Izzu. Terdengar sangat..." Kong Icuy masih menggantung kalimatnya, mencoba berpikir.

"Sangat tampan." Davin memotong cepat. "Kong Icuy harus lihat langsung siapa Izzu itu. Dia adalah jimat keberuntungannya kak Nay. Ganteng maksimal, dewasa, sholeh, benar-benar sopan. Kalau aku boleh berandai-andai, tampangnya Izzu itu seperti setengah Mark Tuan dicampur Daniel Radcliffe, seperempat Adipati Dolken ditambah putra mahkotanya Raja Salman, plus dengan tatapan mata mirip V bi.ti.es."

ZuNayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang