happy reading
.........................
Izzu tak mengatakannya hanya sekali. Lelaki berwajah teduh itu kembali mengulangi kata-katanya, tepat dihantarkan ke telinga Ray tanpa perantara, "Naya....yang kau katakan pacarmu itu....dia adalah istriku."
Ray semakin memerah mendengar kalimat Izzu barusan.
Tapi Izzu tak peduli, dia terus melanjutkan kata-katanya.
"Dia istriku..." Izzu membelalak marah.
"Milikku..." Izzu mendesis kejam.
"Kepunyaanku..." Izzu menatap tajam kearah Ray.
Setiap kata yang keluar dari mulut Izzu, membawa dirinya menjauh dari Naya. lelaki berwajah teduh itu sengaja melakukannya. Melangkah satu demi satu, maju perlahan. Memaksa Ray yang sedang memegangi erat kerah bajunya ikut berjalan mundur.
Izzu sengaja melakukannya. Benar-benar disengaja. Jika Ray kalap dan melakukan hal yang tak terduga. Setidaknya Naya tidak akan terkena apa-apa. Keselamatan Naya saat ini, bagi Izzu di atas segalanya.
Dan setiap kata-kata Izzu, sukses membuat Naya semakin menjadi-jadi tak kuat menopang tubuhnya. Entah mengapa, dara bermata jeli itu merasakan keseriusan dalam setiap ucapan Izzu. Memaksa jantungnya berhenti bekerja seketika. Terasa menyiksa, benar-benar menyiksa.
Ray yang diperlakukan tanpa harga diri seperti itu tentu tak bisa menerimanya dengan baik-baik saja. Sambil tetap memegangi kerah baju Izzu, lelaki yang pernah mengisi hati Naya semasa SMA itu menghantamkan dahinya tepat ke dahi Izzu. Mereka sama tinggi, jadi mudah saja bagi Ray untuk menjangkau area itu.
'Duuuuuk!!'.... dua dahi lelaki itu beradu keras. Meninggalkan memar kebiruan pada masing-masingnya.
Kepala Izzu terasa sedikit berdenging, begitu juga Ray.
Sementara Naya Yang melihat langsung kejadian itu benar-benar sudah kehilangan tenaganya. Lutut dara bermata jeli itu gemetar hebat. Untungnya, dalam keadaan Naya yang seperti itu, Sandra turun dari lantai dua dengan cepat.
Gadis berambut segi itu hanya menatap Izzu sekilas. Tapi dari tatapan mata Izzu, Sandra bisa mengerti kalau suami boss-nya itu seolah sedang meminta tolong agar dirinya menjaga Naya dengan baik.
Tanpa menunggu lama, Sandra langsung berlari kearah Naya. Menopang tubuh dara bermata jeli itu agar tak limbung menghantam lantai.
Setelah memastikan Naya yang dibelakangnya kini tak lagi sendirian, barulah Izzu kembali menatap Ray dengan tatapan tanpa rasa hormat. Mengepal tangan kanannya, dan memberi sebuah pukulan diperut pria berkulit putih itu... 'Buuuuk!!'.... tepat dibagian tengah.
Hantaman tinju Izzu yang baru saja mendarat diperut Ray, sontag membuat Ray terkejut dan terlonjak. Dan tangannya yang sedang memegang erat kerah baju Izzu terlepas seketika.
Tapi Ray tak tinggal diam, mundur sedikit dari Izzu, ia berteriak tanpa kendali, "YA BANGKE BUSUK!!! LO KALAU NGOMONG PAKE OTAK! MANA MUNGKIN NAYA ITU ISTRI LO. DIA CINTA MATINYA AMA GUE!!"
Izzu tak menjawab, ia malah maju, semakin mendekat kearah Ray.
"LO PIKIR GUE TAKUT SAMA LO HAAA?" Ray menantang lelaki berwajah teduh itu, "ASAL LO TAU YA BAJINGAN...SATU-SATUNYA ORANG YANG AKAN NIKAH SAMA NAYA ITU GUE, GUEEEE!!! BUKAN ELO!"
Izzu tak menanggapi kata-kata Ray. Ia semakin maju disaat Ray terus mundur, berusaha membuat dirinya dan Ray tak berjarak.
"GUE AMA NAYA UDAH PACARAN DARI SMA. LO NGGAK BAKALAN BISA NGEREBUT TEMPAT GUE DIHATI NAYA. GUE CINTA PERTAMANYA NAYA!" Ray terus saja bersuara. Setengah gila berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZuNaya
Humor[CERITA KE 1] Follow biar Teman bisa baca semua chapter 🤗 🔥kategori : baper stadium akhir🔥 Naya's scene : - Lo orangnya ribet ya Zu! Ngomong irit. Otak gue mesti kerja keras setiap lo ngomong. - Nggak usah sok baik. - Iya pak ustad, serah lo aja...