༼ つ ◕‿◕ ༽つ
🅷🅰🅿🅿🆈 🆁🅴🅰🅳🅸🅽🅶!"Cantik doang nggak akan gue kejar. Lo menarik baru gue kejar."
- Athalas Ganendra°°°
"Athalas, aku suka sama kamu!"
Suara cewek yang berteriak secara tiba-tiba membuat tempat itu menjadi hening. Tempat yang menjadi basecamp segerombolan para cowok yang tengah asik merokok, menikmati semangkuk bakso dan indomie yang masih hangat, sebut saja tempat itu "Bujoes". Hal itu jelas membuat anak-anak Cavella membulatkan matanya, ada yang sampai menjatuhkan bakso dari sendoknya padahal hampir saja masuk ke mulut.
Bagaimana tidak? Seorang Athalas Ganendra baru saja mendapat pernyataan cinta dari primadona sekolah. Memang bukanlah hal yang biasa lagi bagi seorang Athalas disukai oleh para cewek. Tetapi, masalahnya yang tidak biasa adalah cewek itu... Ah, sudahlah. Kalian akan tau sendiri siapa perempuan itu.
"Gue nggak suka sama lo."
"Tapi aku suka sama ka-"
"Tapi gue nggak! Bisa nggak sih lo jauh-jauh dari gue?"
JLEB!
Penolakan keras itu keluar dari mulut Athalas tanpa berpikir sama sekali. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk seorang Athalas menjawabnya, hanya 3 detik. Bahkan, Athalas saja tidak menoleh ke arah perempuan itu.
"Las, lo beneran nolak?! Dasar sarap!" Rasanya kedua bola mata Bagas akan keluar jika ia tidak segera mengedipkan kedua matanya. Lebay memang. Itulah Bagas, si heboh.
"Padahal cakep, jir, Las. Nikmat mana yang kau dustakan, Las. Ya Allah!" ujar Vano.
Emil berdecak sebal karena merasa ini tidak adil. Kenapa ia tidak pernah dinyatakan cinta oleh cewek? "Gue juga mau ditembak."
"Ditembak mati lu mah," celetuk Thander, wakil ketua Cavella.
"Gue nggak habis pikir. Yang bentukannya begitu aja di tolak. Apalagi cewek laen yang kentang? Ngakunya suka beli skincare tapi kagak glow up-glow up," kata Emil heran. Nggak usah kesindir. Emil cuman ngomong sesuai fakta aja kok.
"Lo nyindir Ijah?" spontan Bagas.
"Weitss! Kalem, Gas. Gue nggak nyindir cewek lo."
"Bukan cewek gue," decak Bagas. Jiakh! Ntar Ijah glow up, seleranya bukan lo lagi, Gas.
"Las, aku beneran suka sama kamu."
"Berisik lo, ah!"
"Sakitttt borrr!" Aron yang sedang duduk dimotornya pun tidak mau melewatkan drama ini.
"Sama gue aja kalo misalnya Athalas nggak mau mah!" teriak Yudha.
"Sama gue aja. Dapet lo gue bucin," ujar Alfred tertawa.
Abraham melempar sebatang rokok yang sudah habis kearah Alfred, "Bullshit!"
"Udeh nggak usah ribut. Sama gue aje sini," lerai Niko.
"Heh! Lo kan udah punya, jir. Maruk banget lo, Nik," tegur Edgar.
"Kan belom jadi, bro. Bentar lagi juga gue tinggal tuh cewek," jawab Niko santai. Astaga, semoga kita dijauhkan dari lelaki seperti Nikon-Stop! Nggak perlu dilanjutin.
"Sama gue aja lah! Udah tiga taon gue ngejomblo," ujar Zafran. Miris banget sih lo, Za.
Itulah beberapa celotehan adik kelas Athalas yang mana merupakan anggota Cavella juga. Cewek itu kini sedang meremas rok putih abu-abu miliknya berusaha menahan malu sekaligus menahan rasa sakit akibat penolakan yang diterimanya. Ia berdiri di depan Bujoes menyatakan perasaannya kepada Athalas didepan teman-teman Athalas juga yang berjumlah lebih dari 10 orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athalas
Teen Fiction"Cantik doang nggak akan gue kejar. Lo menarik baru gue kejar." Athalas Ganendra, cowok super duper cuek mampus dengan segudang prestasi di SMA Tunas Bangsa. Mulai dari akademis sampai non akademis pun disikat habis olehnya. Lelaki idaman yang tidak...