Pencarian Anggrek Hitam

714 69 0
                                    

Hampir dua bulan perjalanan Kian Santang,Kenari Rindu,Kencana Muning,dan Anggini kini mereka telah sampai di negeri tirai bambu tersebut atau china tiongkok.
Kenari Rindu setelah mengenal Raden Kian Santang ia merasa hatinya begitu tenang di tambah keyakinan yang dianut oleh Raden Kian Santang begitu membuat dirinya bahagia.
Bahkan satu bulan mengenal Raden Kian Santang dan keyakinannya ia Rindu memutuskan untuk masuk ke agama islam yang dianut kian santang.
Kencana Muning pun merestui adiknya untuk mengikuti keyakinan tersebut,ia sama sekali tidak melarang apa yang diinginkan oleh Kenari Rindu selama itu baik,dan ia tahu apa tujuannya yaitu ingin bahagia.
Justru Kencana sangat senang mendengar keputusan adiknya,karena Raden Kian Santang telah berhasil merubah sifat adiknya dengan cepat.
Tapi,Berbeda dengan Kenari Rindu ia masuk islam karena ia ingin lebih dekat dengan Kian Santang, juga perasaan nya bertambah dalam pada Kian Santang.
Sebuah perasaan cinta akan pada Kian Santang. Memang tujuannya bukan hanya pada Kian Santang tapi ia ingin bahagia.

" huhhh dingin sekali!",ucap Anggini memegangi tubuhnya karena cuaca yang begitu dingin.
" kau benar anggini",sahut kian santang yang sama memegangi tubuhnya dengan tangan.
" sebentar lagi kita sampai kekota kecil di negeri ini",ujar kenari rindu yang sama halnya merasa kedinginan.

Dimana mereka menulusuri sebuah jalan yang cukup besar disisinya terdapat hutan yang begitu lebat.

"kenapa cuacanya begitu dingin?",tanya Anggini yang semakin merasa kedinginan.
" mungkin ini sudah berganti musim",jawab kencana.
" emang bisa?",tanya anggini kembali.
" iya bisa anggini, di negara lain ada memiliki tiga cuaca salah satunya yaitu musim dingin",jawab rindu sambil meniup niup tangannya agar hangat.
" apa yang dikatakan rindu benar anggini ada negera yang memiliki tiga musim dan aku juga pernah merasakan ini ketika aku berada di negeri arab",sambung kian santang.

Karena keasyikan mengobrol mereka tidak mengetahui kalau mereka sudah sampai ke kota kecil tiongkok tersebut.

"kita sudah sampai!!",ucap kencana memberitahukan pada adiknya dan kian santang.

Kian santang dan Anggini melihat kota kecil  tersebut yang begitu banyak orang berlalu lalang. Ada yang berjualan dan ada yang menunjukan aktraksi.
Kenapa di sebut kota kecil? Karena tempat tersebut bangunannya sudah mulai indah.
Bangunan bangunannya terdapat lentera lentera yang menggelantung di setiap bangunan tersebut. Hiasan hiasannya pun sudah mulai indah dan mempesona sehingga membuat orang yang berkunjung betah.

" sangat indah beda sekali dengan padjajaran",ucap kian santang.
"  benar guru ",balas anggini yang menyunggingkan senyumannya.
" jujur aku belum pernah melihat seperti ini",Lanjut Anggini.
" mari raden kita mencari pakaian tebal dari bulu domba",ajak kenari rindu.

Mereka mengangguk dan mengikuti langkah Kenari Rindu yang menuju sebuah kedai pakaian.
Kenari Rindu berbicara kepada tukang kedai pakaian tersebut yang dimana kian santang,
Anggini merasa tidak paham apa yang di bicarakan.
Menampaki hal itu kencana pun berbicara kepada kian santang dan anggini.

" itu adalah bahasa di sini kenari rindu menggunakan bahasa itu untuk berkomunikasi",ujar Kencana muning.
" kenari rindu bisa bahasa itu?",tanya anggini.
"iya anggini kenari rindu bisa menggunakan bahasa asing",jawab kencana.
" ada beberapa bahasa yang ia pelajari salah satunya bahasa ini",lanjut kencana yang di angguki oleh kian santang dan anggini.
" hebat sekali ia menguasai beberapa bahasa asing sedangkan aku saja hanya menguasai bahasa arab",puji kian santang.
" lalu dimana ia belajar?",tanya anggini.
" kenari rindu belajar bahasa asing itu karena pengembaraannya mencari dirimu kian santang keturunan pamanah rasa",jawab kencana muning sembari menatap kian santang.
" jauh sekali ia mencari keturunan ayahanda prabu",ucap kian santang yang di senyumi oleh Kencana.

Kemudian angin bertiup sehingga membuat mereka bertambah kedinginan.
Kenari Rindu datang dengan membawa pakaian tebal lalu memberikan nya pada mereka masing-masing.

1000 Hari Bersama Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang