Raden Kian Santang POV
" Rayi.....rayi....rayi kian santang...",
Suara itu suara seseorang yang memanggil ku dengan sebutan rayi..
Aku masih mendengar dirinya memanggil ku." rayi bangun rayi....!",
Panggilnya kepada ku..
Aku mengenali suara itu suara perempuan yang begitu ku rindukan selama ini..suara
yang kadang memarahiku dan suara yang selalu menegurku..." rayi...?",panggil dirinya kembali padaku..
Aku mencoba membuka mataku secara perlahan dan benar dia! Benar perempuan yang kukenal kini Wajahnya terpampang dimataku.
Wajah yang kurindukan selama ini terlihat didepanku,tanpa ragu aku langsung menghambur memeluknya dan air mataku tumpah dengan sendirinya." rayi kau kenapa?",Tanya nya kepadaku,
Mungkin dia terkejut melihat ku yang bersikap seperti ini.Tapi sungguh aku pun juga terkejut kenapa aku bisa ada disini,dan kenapa kakak ku Rara santang ada disini. aku segera melepaskan pelukanku lalu menatap kesekitar.
" rayi ada apa? Kenapa kau menangis?",tanya nya kepadaku segera aku menghapus air mataku dan aku mulai bertanya.
" dimana aku yunda?",tanyaku padanya.
" kau ada di taman istana padjajaran",jawab
nya yang membuatku terkejut." padjajaran?",tanyaku.
" iya rayi",jawab yundaku kembali.
Aku hanya terdiam bukankah aku berada di negeri orang untuk mencari anggrek hitam untuk mengobati dirinya dan ibunda dari racun. Tapi kenapa? Kenapa aku bisa
berada di padjajaran? Apakah aku berhasil
mendapatkan bunga anggrek hitam itu?
Lalu mana Kenari Rindu,Kencana,dan Anggini kenapa mereka tidak ada? Apakah mereka sudah pulang tapi kenapa mereka tidak memberitahuku kepulangan mereka aneh? Itu lah pertanyaan ku kali ini didalam benak. Bagaimana aku bisa berada di padjajaran dan bagaimana caranya hingga secepat ini? Apa yang terjadi sebenarnya?." yunda bagaimana kau bisa bangun dari tidur panjang mu padahal aku belum memberikan bunga itu?",Tanyaku padanya.
Yundaku hanya mengernyitkan keningnya ia kebingungan dengan pertanyaanku.
" rayi...apa maksudmu? Aku tidak pernah mengalami tidur panjang",jawab nya.
Mata ku membulat sempurna setelah mendengar jawabannya bahwa dia tidak pernah tidur panjang." rayi kau mengingau",ejeknya padaku dan memegang keningku lalu dia menggelengkan kepalanya.
" tidak yunda aku memang melihat yunda terbaring lemah setelah mencium aroma bunga mawar bersama ibunda sehingga yunda dan ibunda tetidur panjang",terangku
Yang membuat yundaku Rara santang semakin kebingungan." dan satu aku seharusnya berada di negeri orang bersama teman temanku lalu kenapa aku ada disini? Dan mana Kenari Rindu,
Kencana juga anggini",lanjutku kembali yang membuat yundaku tertawa keras." jangan ngaco kamu rayi",ejeknya padaku..
" tidak yunda",bantahku..
" rayi makanya jangan tidur sembarangan tempat sehingga membuat kau bermimpi aneh",ucap nya padaku dengan terkekeh.
" aku tidak pernah tidur panjang bahkan ibunda..dan lihat aku baik baik saja",lanjutnya.
Aku hanya diam membisu entah apa yang terjadi,yang jelas aku merasa senang karena kakak perempuanku telah kembali dan sadar dari tidur panjangnya.
Aku masih melihat di sekitar dan memang aku berada ditaman padjajaran tapi,kemana teman temanku itu pertanyaanku kembali..
Apakah waktu itu aku hanya bermimpi tapi rasanya tidak sama sekali.
Aku ingat apa yang terjadi...aku ingat kalau aku bertarung dengan nyai genit dan lainnya tapi setelah itu aku merasa sakit di kepalaku dan setelah itu aku tidak tahu apa apa lagi.
Aku mencoba memukul wajahku dan terasa sakit,jika mimpi maka tidak sakit tapi jika tidak maka itu bukan mimpi...
Berarti ini nyata,aku tidak bermimpi sama sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 Hari Bersama Raden Kian Santang
Short StoryMenceritakan Seorang gadis berusia 17 tahun yang dikutuk menjadi siluman oleh seorang perempuan tua saat usianya masih 7 tahun. Kenari Rindu namanya gadis cantik,bersifat dingin,. misinya adalah mencari keturunan Siliwangi dimana nama Siliwangi ber...