Teluh untuk Kian santang.

674 75 38
                                    

Teluh untuk Kian santang.

Happy reading

Api unggun menyala dengan sedang menerangi malam yang begitu sunyi dan sepi,hanya terdapat suara suara binatang yang bisa membuat bulu kuduk berdiri.

Kenari Rindu dan Kian Santang bersama tiga rekannya yang selalu menemani mereka berdua saat berpergian jauh.
Kenari Rindu bersandar di sebuah pohon besar dan tinggi didalam tengah hutan yang berada di dekat api unggun,Sedangkan Kian Santang berada di sebelah Kenari Rindu sambil melantunkan shalawat shalawat Nabi.
Shalawat Nabi yang dilantunkan oleh Kian Santang membuat suasana malam ditengah hutan tidak terlalu menyeramkan.
Mereka berada ditempat itu karena mereka semua ingin kembali ke padjajaran...

" aduhhh aman,hati hati atuh kalau jalan ",Kian Santang,Kenari Rindu,Anggini terkejut melihat kedatangan saudara kembar yang pergi buang air kecil.

" saya teh sudah hati hati kamu teh yang mendorong saya ",jawab Aman.

" saya teh tidak mendorong kamu! ",balas Amin

" ihh kalian itu kagetin kita saja! ",kesal Anggini.

" maaf atuhh Anggini si Amin nih buat saya jatuh! ", jawab Aman.

" saya teh tidak mendorong kamu? "

" kamu dorong saya! "

" tidak atuh "

" tapi kamu dorong say "

" paman aman paman amin sudah lah ",Tegur Kian Santang,Kenari Rindu yang melihat ingin ketawa.

" iya raden ",jawab mereka berdua.

" mampus ditegur sama guru ",gumam Anggini pelan.

Kian Santang pun ingin bersandar kembali di batang pohon serta ingin melanjutkan shalawatnya namun tiba tiba....

" akkhhh kepalaku kenapa tiba tiba sakit ",Ucapan Kian Santang membuat semuanya terkejut.

" kau kenapa raden? ",tanya Kenari Rindu memegang pundak Kian Santang.

" guru...guru kenapa? ",tanya Anggini.

" raden raden kenapa atuh? " tanya Aman dan Amin.

" entahlah kepalaku tiba tiba sakit akkkhhh "
Jawab Kian Santang.

" akkhhh!! Ya allah kepalaku? "

" Raden "

" akkkhhh!! Ya Allah,Rindu tolong aku? "

" raden tenangkan dirimu dulu " ujar Rindu.

" akkkhh kepala ku sakit sekali Rindu ya Allah! ",jerit Kian Santang yang memegang kepalanya.

" ya allah apa yang terjadi pada hamba? ",batin Kian santang.

" ya Allah apa yang terjadi dengan Kian Santang? ",Ucap Rindu dalam hati.

Kenari Rindu masih memegang pundak Kian santang wajahnya begitu khawatir juga takut,melihat Kian Santang menjerit kesakitan.

" akkkkhhh!! "

" guru! "

" raden! "

" Raden berbaringlah di pangkuan ku,aku akan memijat kepalamu ", ujar Kenari Rindu.

Kian Santang menggelengkan kepalanya,Sambil menjerit kesakitan.

" Raden ayolah! ",Pinta Rindu dengan suara kerasnya.

Kian Santang menuruti perkataan Kenari Rindu,ia pun berbaring di pangkuan Kenari Rindu.
Kenari Rindu segera memijat kepala Kian Santang,namun tangannya di tahan ketika memegang kepala Kian Santang.
Kian Santang menjerit kesakitan sambil memegang tangan Kenari Rindu dengan erat.

1000 Hari Bersama Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang