Kesembuhan Ratu dan Putri Padjajaran

663 73 12
                                    

Kesembuhan Ratu dan Putri Padjajaran.

Raden Kian Santang,Anggini,dan Kenari Rindu telah sampai di gerbang istana Padjajaran.
Di gerbang itu Kian Santang disambut oleh ayahnya Prabu Siliwangi,Raden Walangsungsang,Patih Sancang Lodaya,Senopati Wisnu Aji bersama istrinya Rengganis,Ratu Ambet Kasih dan Syekh Nurjati serta yang lainnya.
Siliwangi langsung memeluk putranya Kian Santang dengan sebuah senyuman yang terukir,kemudian Walangsungsang yang memeluk adiknya dengan erat lalu Ambet Kasih mengelus pipi Kian Santang dan memeluknya dengan erat juga.
Anggini mengukirkan senyuman manisnya diwajah sedangkan Kenari Rindu hanya diam menyaksikan dengan air mata sendari hampir jatuh.

" putraku syukur lah kau sudah kembali ",Ucap Siliwangi dengan senyuman.

"alhamdullilah ayahanda aku baik baik saja", jawab Kian Santang yang menangis.

"rayi kau tahu aku dan seluruh keluarga padjajaran sangat merindukanmu mendengar kau berada di negeri orang",ujar Walangsungsang.

"demi ibunda aku rela mencari penawar itu sampai kenegeri orang",balas Kian Santang.

"maaf ayahanda kenalkan ini Kenari Rindu yang memberi tahu penawar itu dan membantu ku selama mencari penawar itu",Lanjut Kian Santang mengenalkan Kenari Rindu pada keluarganya.

Kenari Rindu memberikan sebuah senyuman kepada Siliwangi juga memberi salam kepada semuanya.

" Terima kasih nyimas telah membantu rayi ku mencari penawar itu ",ucap walangsungsang yang diangguki Kenari Rindu.

" iya nyimas terima kasih ",sambung Siliwangi.

" tidak perlu berterima kasih karena Kian Santang telah menolongku juga",jawab Rindu.

"kalau begitu mari kita masuk untuk menyembuhkan ratu subang larang,kentring manik dan nyimas rara santang",ajak patih Sancang Lodaya.

"mari",jawab serempak.

*****

Surawisesa sudah membuat penawar dari Anggrek tersebut.
Ia pun meminta tabib yang membuat memberikan olahan anggrek itu kepada ibu nya Ratu Kentring.
Sungguh di sayangkan penawar yang diminumkan kepada ratu Kentring Manik tidak ada reaksinya sama sekali hingga membuat Surawisesa dan Amuk Marugul panik.

" uwak kenapa tidak ada reaksi sama sekali pun?",tanya Surawisesa.

" uwak tidak tahu raden ",jawab Amuk marugul.

"Makanya jangan mengambil milik orang lain!",Surawisesa dan Amuk marugul terkejut ketika Kenari Rindu yang lainnya datang.

" Ayahanda prabu ",ucap Surawisesa dengan hormat.

"rayi prabu",ucap Amuk juga.

Kenari Rindu segera kearah Surawisesa dengan kondisi berjalan pincang karena sakit di kakinya yang terluka ditambah tendangan Surawisesa.
Kenari Rindu merebut wadah yang berisi olahan Anggrek itu dari tangan Surawisesa.
Kenari Rindu mencium bau anggrek itu dan ia langsung menumpahkan olahan tersebut ke kaki Surawisesa.

"apa yang kau lakukan Rindu? Kenapa kau membuangnya?",tanya Kian Santang terkejut hingga membuat semuanya yang melihat juga terkejut.

"tidak apa apa cara pengolahannya salah",Jawab Rindu santai,Kian Santang hanya menghela nafasnya melihat Rindu tidak sopan.

" siapa tabib disini?",tanya Rindu.

"saya tabib disini",jawab tabib pria.

"apakah masih ada olahan Anggreknya ya kemungkinan sisa bunga nya?",tanya Rindu lagi.

"ada nyimas di dapur mari saya antar",jawab tabib tersebut.

"kasihan!",ledek Rindu pelan kepada Surawisesa hingga membuat Surawisesa kesal.

1000 Hari Bersama Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang