Asal usul,ramalan,dan julukan Kenari Rindu

480 60 30
                                    

Asal usul,ramalan,dan julukan Kenari Rindu




Baca Bismillah oke...














Happy reading



























Terik matahari memancarkan sinarnya di sebuah hutan perbatasan antara Padjajaran dan Japura
Suara suara kicauan burung bernyanyi bergema di dalam hutan mengiringi perjalanan Kian Santang,Kenari Rindu,
berserta yang lainnya menuju Padjajaran.

" alhamdullilah kita sudah sampai di perbatasan Padjajaran ",ucap Kian Santang dimana mereka semua berhenti sejenak.

" mungkin cuma beberapa hari lagi kita sampai ke istana Padjajaran ",tambah Kian Santang.

" Raden gimana kalau kita istirahat dulu atuh? ",Ujar Aman.

" iya paman kita beristirahat dulu "
,jawab Kian Santang.

" kalau begitu kita beristirahat di sini saja,karena tempat nya lebih sejuk ",ujar Kenari Rindu yang diangguki oleh mereka semua.

" kalau begitu Anggini sama Rindu cari makanan ya ",ucap Anggini.

" aku tidak mau! ",balas Kenari Rindu yang membuat Anggini sedikit cemberut.

" kenapa? ",tanya Anggini.

" Malas ",jawab Kenari Rindu dimana dirinya sudah duduk bersandar di bawah sebuah pohon.

" ihh ",kesal Anggini yang ditatap dingin oleh Kenari Rindu.

" sudah lah Anggini,paman Aman,Paman Amin temanin Anggini mencari makanan ",Ujar Kian Santang yang memerintahkan kedua saudara kembar itu menemani Anggini.

" terus guru ngapain? ",tanya Anggini.

" istirahat ",jawab Kian Santang,Kenari Rindu yang mendengar sedikit terkekeh.

" baik atuh aden ",balas dua kembar tersebut.

Anggini mencemberutkan wajahnya kembali karena lagi lagi harus ditemani oleh dua kembar yang selalu menyebalkan.























******






















Di kerajaan Padjajaran.....

Siliwangi beserta kedua istrinya Subang Larang,dan Ambet Kasih kini mereka sedang berada di sebuah taman belakang istana duduk bersama dengan menikmati suguhan minuman dan kesejukan taman.

" sungguh nyaman sekali,karena Padjajaran sangat tentram dan damai begini ",ujar Ambet Kasih sembari tersenyum memandangi taman.

" yang Yunda katakan itu benar,Padjajaran tentram dan tidak ada perselisihan sama sekali pun ",ucap Subang Larang.

" rakyat juga begitu damai tanpa ada gangguan karena Raja yang memimpinnya begitu tegas ",Lanjut Subang Larang yang menatap Siliwangi sedang minum teh.

" seorang Raja memang harus tegas dan adil dalam memimpin kerajaan juga rakyatnya,jika tidak begitu maka kerajaan sudah hancur ",ucap Siliwangi.

" iya kanda prabu ",balas kedua istrinya.

" memang Padjajaran sekarang damai dan tentram tapi kita juga harus berhati hati karena bisa saja orang orang yang ingin menghancur bumikan Padjajaran diam diam beraksi dengan kedamaian ini ",ujar Siliwangi,Subang Larang dan Ambet Kasih mengangguk mengerti.

" semoga saja Padjajaran selalu terlindungi dari siapapun yang ingin menghancurkannya ",kata Ambet Kasih.

" aamiin ",jawab Subang Larang.

1000 Hari Bersama Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang