✨ firefly | 62

23.4K 3.7K 849
                                        

H A P P Y
R E A D I N G! 🥳🍀

"Putus waktu pacaran, bukan berarti enggak bisa ke pelaminan, kan?"

— Aresh

Sambil berbaring, Aresh menatap jengah pada salah satu email masuk di antara puluhan email yang datang memenuhi si ponsel. Bukan pada isi email, namun lebih pada subjek yang tertulis di sana.

 Bukan pada isi email, namun lebih pada subjek yang tertulis di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatinya membatin sabar.

Mencoba mengabaikan subjek yang tertera dengan membuka berkas, Aresh mematri tatapan pada tulisan-tulisan, juga beberapa potong foto yang disematkan di dalam sana.

Baru sebagian Aresh baca, matanya menyipit heran pada satu keterangan cukup panjang di sana.

KR Group dan Haditama pernah menjalankan proyek kerjasama berupa jalan tol, lima tahun silam. Namun semua proyek dialihkan pada Haditama, karena tuduhan kasus korupsi yang menjerat KR Group saat itu.

Korupsi? Aresh refleks bangun dari duduknya.

KR Group dituduh memakan uang negara sebesar 12 triliun, untuk kepentingan pembangunan perusahaan di Berlin dan Hamburg, Jerman.

Tunggu.

Bukankah kasus itu, terlalu mirip dengan kasus yang sedang Haditama alami saat ini?

"Mau gue?"
"Lihat lo dan keluarga lo hancur, sehancur-hancurnya."

Oke. Sekarang Aresh mulai bisa memahami.

Bahwa Lanang, menginginkan dirinya juga keluarga, merasakan penderitaan yang sama, seperti apa yang dialaminya dulu.

Satu pertanyaan besar yang mengendap di benak Aresh: apa yang membuat Lanang sampai memiliki dendam sebesar ini pada keluarganya?

Manik Aresh kembali membaca berkas itu.

Tepat satu tahun setelah Haditama berhasil menyelesaikan proyek jalan tol, Yudhi Anugraha Kertarajasa, pemilik KR Group yang sedang mendekam di penjara, ditemukan tak bernyawa dengan tubuh bersimbah darah, saat sedang melaksanakan Jum'at bersih di lingkungan tahanan.

Mengetahui berita kematian suaminya, Dinanda, istri mendiang yang tinggal berdua bersama sang anak, memutuskan untuk menyusul kepergian pria itu dengan menusukkan pisau ke perutnya, hingga tak bernyawa.

Aresh terdiam membatu membaca fakta yang tertulis di sana.

Akibat dari kematian kedua orang tuanya, Lanang yang saat itu masih duduk di bangku kelas 2 SMP, sudah harus dilabeli sebagai pemilik KR Group. Karena keterbatasan ilmu, keluarga Zeafran atau pemilik perusahaan Zenland yang sudah lama menjalani persahabatan dengan Kertarajasa pun membantu untuk mengambil alih sementara perusahaan itu dan mengelolanya dari Jerman, hingga Lanang memasuki usia legal, yakni 17 tahun.

Firefly • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang