✨ firefly | 68

25.4K 3.7K 947
                                        

Q : Kalau cerita Firefly resmi tamat dan kak Fi hanya mengadakan spin-off untuk SATU cerita saja, maka, tokoh mana yang mau kamu ketahui kisahnya?

🌚🌝✨

H A P P Y
R E A D I N G! 🥳🌤️

"Diketusin secara blak-blakan, itu jauh lebih baik ketimbang mendengar mereka yang suka mengagung-agungkan, tapi nyatanya hanya sebatas kemunafikan."

Nada

Hari pendaftaran SNMPTN pun tiba. Dan Aresh mengaku bingung ketika dihadapkan dengan deretan pilihan universitas, begitu tangannya sudah menyalin seluruh nilai ke data yang disediakan di komputer sekolah.

Karena sejatinya Aresh tidak memiliki target, ia pun memilih tiga universitas yang dikenal, dan menargetkan jurusan bisnis di tiap universitas pilihannya.

Aresh bukan menyepelekan. Bahkan tidak sama sekali. Kebingungannya ini hadir secara murni, mengingat bahwa jurusan bisnis di Indonesia rata-rata memang bagus dan minumum berakreditasi B.

Setelah meyakinkan diri, tak lupa dengan dilengkapi doa, Aresh pun menyetujui pilihannya, lalu keluar dari laboratorium komputer, berdiri menyender pada saka, menunggu kehadiran seorang Nada.

"Lho, bukannya kamu udah selesai dari tadi?" Usai lima belas menit berlalu, suara yang ditunggu-tunggu Aresh akhirnya datang menyapa indera pendengar.

Dengan santai, Aresh mensejajarkan tinggi mereka, lalu mengukir senyuman. "Aku sengaja nungguin kamu."

Teman-teman satu kelas yang berdiri dekat mereka lantas bersorak, hingga mengundang banyak perhatian dari siswa-siswi yang berada di dekat sana.

"BALIKAN! BALIKAN! BALIKAN!" Begitulah seruan yang menggema.

Melihat pipi Nada merona lucu, Aresh segera menyembunyikannya ke dekapan. "Udah, udah, mantan gue jadi malu."

Karena seruan itu tak kunjung berhenti, Aresh yang terkekeh pun lalu membawa gadis di dekapannya itu pergi menjauh, hingga ke tribun terbawah di lapangan indoor.

"Udah malunya?"

Nada cemberut sambil menggeleng-geleng. "Masih ada sisa dikit."

Tangan Aresh pun lalu bergerak mengacak surai itu dengan gemas. "Tumbenan kamu punya malu. Biasanya juga cuek."

"Ya gimana enggak malu, kalau hampir semua orang di sekolah lihatin kita?" jujur Nada, yang tengah memasang raut kesal.

Sementara hening bertamu, Aresh menyenderkan punggung sembari mematri tatapan pada lantai lapangan.

"Aku kok, enggak rela, ya, kalau kita beneran mau LDR?" celetuk pemuda itu tiba-tiba.

Kepala Nada bergerak memutar menghadap penuh wajah Aresh. "Apa yang membuat kamu enggak rela?"

Kedua manik Nada lalu menyipit, "kamu takut aku akan pindah ke lain hati, ya?"

Aresh mengangguk jujur, "itu salah satunya."

"Salah satunya? Berarti ada alasan lain, dong."

Aresh berdiri, kemudian berjongkok tepat di hadapan Nada, dan mengikatkan tali sepatu gadis itu yang terlepas.

Firefly • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang