H A P P Y
R E A D I N G! 🥳
✨
"Kalau gue maunya sama lo, gimana?"
- Aresh
✨
"Baby Ion, bunda sama ayah kamu jahat, ya. Masa mereka ninggalin kamu sendiri di rumah? Untung aja hari ini sekolah aunty Nada pulangnya cepet karena ada rapat, dan enggak ada acara."
Arion, anak dari istri kakak pertamanya, Arjuna, yang baru berumur satu tahun itu, kini tengah asyik memainkan mainannya berupa squishy di pangkuan Nada.
"Enaknya kita ngapain, ya, Ion? Aunty bosen, nih."
"Da da da da," Arion berseru dengan riangnya, membuat seberkas senyuman manis Nada hadir tanpa bisa dicegah.
"Main sama Ion?"
Arion bertepuk tangan sambil mengangguk lucu.
"Tapi aunty bosen kalau mainannya itu melulu. Mana bunda sama papah masih kerja, kak Rama sama kak Kayra juga lagi pergi entah ke mana." Senyum Nada hilang seketika.
Ddrrtt Ddrrtt
"Ada telfon, Ion. Tapi cuman nomor, kira-kira dari siapa, ya?" Karena penasaran, Nada pun mengangkatnya dan mengucap salam.
"Wa'alaikumussalam, Nada. Ini gue, Rasha, kakaknya Aresh," ucap seorang gadis di seberang sana.
"Oh, Kak Rasha, Nada kira siapa."
"Iya ini gue, tadi gue minta nomor lo dari Aresh. Gila sih, minta nomor lo aja harus traktir dia satu bucket ayam yang spicy, belum lagi french fries ukuran large dua, sama minuman tiga jenis, entah apa itu tadi. Uang 200 ribu gue melayang dengan gampangnya sama itu bocah tengil. Tapi enggak apa-apa, yang penting gue dapet nomor lo."
Nada tertawa. Ia selalu gemas dengan tingkah dua kakak adik itu.
"Memangnya Kak Rasha ada perlu apa sama aku? Sampai bela-belain traktir Aresh buat dapet nomor aku?"
"Gue kangen aja ngobrol sama lo. Enggak tahu kenapa, pengen banget kita bisa ngobrol satu sama lain. Lo sekarang bisa ke sini, enggak?"
"Tapi aku lagi jaga ponakan, Kak. Umurnya masih satu tahun."
"Oh iya? Kalau gitu ajak dia ke sini aja! Gue tuh, suka banget sama anak kecil."
"Boleh, deh. Kebetulan aku lagi bosen banget karena yang lain lagi pada sibuk keluar rumah."
"Good. Gue tunggu, pokoknya. Eh, tapi, masih inget alamat rumah gue, kan?"
"Masih kok, rumah nomor tujuh, kan?"
"Iya, bener. Oke deh, see you."
"See you, Kak Rasha."
Begitu keduanya saling mengucap salam penutup dan panggilan terputus, Nada meletakkan Arion di bawah, di karpet berbulu yang terletak di ruang keluarga, sementara ia lalu berlari menaiki tangga, untuk mengambil tas selempang, dompet, juga memakai sepatu kets, dan sedikit merapikan rambutnya.
Sampai pada anakan tangga paling bawah, Nada melirik sejenak keadaan Arion yang masih asyik bermain, lalu mengambil langkah menuju kulkas dan meraih catatan kecil di sana. Ia menuliskan, bahwa mereka, Arion dan dirinya, akan pergi sejenak ke rumah teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firefly • completed
Подростковая литература#VERNANDOSERIES 4 👸🏻 Dalam hidup, Aresh tak pernah menyesali semua pilihan yang telah dipilihnya. Kalau pun salah memilih, ia pasti berusaha mengatasi. Tapi, semenjak hari di mana Nada tak sengaja menumpahkan jus alpukat untuk kesekian kali di jak...
