✨ firefly | 70 • end.

45.7K 4.7K 2.8K
                                    

Chapter 70 berisi total : 3.9k words 😭😭Dan karena ini bener-bener chapter terakhir di Firefly, kak Fi mau lihat keganasan kalian dong (GASKEUNN) 🌚 spam komen atau capslock pokoknya dipersilahkan 🌝👌🏻


Ready?

Hehe

😭💔

H A P P Y
R E A D I N G! 🥳🥦

"Nikah boleh nanti, tapi tetep Nada yang jadi calon istri."

— Aresh

Nada mengumbar senyum lebar, pada Aresh yang kini menjadi perwakilan kelas dua belas dalam menyampaikan pidato kelulusan di atas panggung.

Laki-laki yang memang sudah tidak diragukan kemampuannya dalam hal bertutur di hadapan banyak orang, tentu saja dihadiahi decak kagum dari berbagai kalangan.

"Dia itu yang katanya keterima di Harvard?" Salah satu orang tua murid yang duduk tak jauh dari Nada terdengar dengan begitu jelas.

"Iya, Mah. Namanya Aresh. Itu lho, anaknya yang punya perusahaan Haditama, yang kemarin sempat dikabarkan korupsi, padahal dijebak sama orang karena motif dendam."

"Oh, jadi itu dia. Ternyata tampan dan cerdas sekali, ya. Orang tuanya pasti bangga."

"Aku juga bangga," lirih Nada, tanpa mengalihkan mata dari wajah serius Aresh di panggung sana.

"Kenapa kamu enggak jadi pacarnya aja? Lumayan kan, mamah bisa dapet mantu anak orang kaya."

Telinga Nada sontak menajam. Sementara keningnya sibuk mengerut.

"Dia udah punya pacar, Mah. Lengket banget malah sama pacarnya. Ke mana-mana selalu berdua, udah enggak bisa dipisahkan."

"Memangnya secantik apa pacarnya? Mamah yakin enggak lebih cantik dari kamu."

"Dia bahkan dapet julukan bidadarinya GUSTAV sama anak-anak."

"Oh, iya? Mana? Coba kasih lihat mamah."

"Itu, Mah, yang duduk di depan sana."

Nada tidak tahu apa yang sedang dilakukan ibu dan anak itu selanjutnya. Namun ia bisa merasakan, bahwa mereka sedang menatapnya dari belakang.

Karena berhati haik, Nada pun mempermudah penglihatan mereka, dengan berpura-pura menjatuhkan map hitam berisi ucapan selamat atas kelulusan, lalu menolehkan kepalanya ke belakang sambil mengukir senyum, tepat pada Fika dan Dita, yang kini juga membalas senyumannya.

Selain pada mereka, Nada juga sempat menatap ibu dan anak tadi, lalu merundukkan kepalanya singkat, sebelum meraih map itu dan kembali duduk tegak.

"Ternyata memang cantik."

"Aku bilang apa, Mah. Dia tuh enggak cuman cantik, tapi juga berprestasi. Mereka berdua itu anak kesayangan guru. Satunya diterima di Harvard, satunya lagi di Freie, Jerman."

"Selain itu, dia juga berasal dari keluarga Vernando, yang kekayaannya udah enggak diragukan lagi," imbuh gadis itu.

"Memang ada baiknya cari yang lain aja. Saingan kamu terlalu tinggi. Nanti yang ada minder duluan."

Firefly • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang