Sebenernya mau CAPS challenge hari ini, tapi kayaknya, lebih enak besok aja deh 🌚🌝
Oke,
H A P P Y
R E A D I N G! 🥳❤️-
"Enggak apa-apa kalau hari ini kamu enggak baik-baik aja. Itu artinya, hari bahagia lagi menanti kamu di depan sana."
- Firefly
✨
"Apa lo bilang? Lo beneran putus sama Nada?! What the ..." Di atas sofa abu, Rasha memekik terkejut di pertengahan film yang mereka tayangkan di tengah malam ini.
"Gara-gara doa lo kemarin juga itu." Aresh yang duduk bersila di atas karpet, dengan mengandalkan badan sofa sebagai sandaran, terus memakan pop corn asin di mangkuk besar itu tanpa memindahkan mata dari layar televisi.
"Yang itu gue cuman bercanda, Resh, enggak beneran. Suer, dah!"
Bibir Aresh mencebik, sembari mengulang perkataan Rasha dengan suara kecil, hingga membuat gadis itu jengkel dan melempar bantal sofa sampai mengenai belakang kepalanya.
"Terus siapa yang mutusin? Nada?"
"Gue."
Alis Rasha menukik heran. "Kok, bisa? Nada sebelumnya udah jelasin alasan dia minta break ke lo atau belum?"
"Tadinya mau jelasin,"
"Terus?
"Gue potong sambil bilang putus."
Sekali lagi, Rasha melempar bantal itu ke kepala Aresh. "Lo sering ngatain Nada bego, padahal lo sendiri yang bego di sini!"
Aresh mengambil bantal sofa yang tadi dilemparkan Rasha, dan menaruhnya di pangkuan. Sementara itu, tatapannya menyendu.
"Gue juga enggak tahu, kenapa kata putus harus meluncur dari mulut gue. Mungkin, karena bertepatan dengan posisi gue yang lagi banyak masalah, jadi gue menganggap, bahwa keputusan Nada untuk break itu karena dia enggak ngerti kondisi gue."
"Tapi tetep aja keputusan lo salah, Dugong."
Sahutan Rasha ditanggapi anggukan dari Aresh. Laki-laki itu mengakui kesalahannya.
Rasha mengubah posisi duduknya menjadi bersila di samping Aresh, seraya mengamati raut sedih yang terpatri di wajah sang adik. "Sekarang gue tanya, apa yang bikin lo sampai berani melayangkan kata putus ke Nada? Gue yakin lo pasti punya alasan lain yang cukup kuat."
"Nop-nop. Nada lagi deket sama dia."
"Nop-nop? Siapa? Saingan lo?"
"Hm." Aresh kembali memasukkan dua buah pop corn ke mulutnya.
"Dia udah deket lama sama Nada, atau baru?"
"Mereka mantan sahabat, lebih tepatnya."
Rasha terdiam sebentar, memikirkan pernyataan yang Aresh tuturkan, sebelum kembali membuka suara. "Mantan sahabat? Berarti mereka pernah deket, terus renggang. Tapi kata lo tadi, Nada lagi deket sama dia. So, mereka sekarang akur, gitu?"
Aresh mengangkat turunkan kedua bahu. "Si cowok obsesi sama Nada."
"Dan Nada tahu hal itu?"
Aresh mengangguk jujur. Toh, nyatanya memang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firefly • completed
Roman pour Adolescents#VERNANDOSERIES 4 👸🏻 Dalam hidup, Aresh tak pernah menyesali semua pilihan yang telah dipilihnya. Kalau pun salah memilih, ia pasti berusaha mengatasi. Tapi, semenjak hari di mana Nada tak sengaja menumpahkan jus alpukat untuk kesekian kali di jak...