#VERNANDOSERIES 4 👸🏻
Dalam hidup, Aresh tak pernah menyesali semua pilihan yang telah dipilihnya. Kalau pun salah memilih, ia pasti berusaha mengatasi.
Tapi, semenjak hari di mana Nada tak sengaja menumpahkan jus alpukat untuk kesekian kali di jak...
Berhubung di instagramvotenya lebih banyak tim nge-gas (lagi 🤷🏻♀️) so, skuy, lah! 🌚
Kali ini challenge-nya gak usah pakeCAPSLOCKgpp, yang mau pake CAPSLOCK juga boleh, jadi ga wajib ya 😂
H A P P Y R E A D I N G!! 🥳
✨
“Cara termudah untuk menghapus nama seseorang yang sudah membuat kita sakit hati, yaitu dengan menerima apa yang sudah terjadi.”
— Nada
✨
Di sebuah kamar bernuansa abu, tepat di atas ranjang, Aresh duduk berselonjor sementara punggungnya ia biarkan menumpu pada kepala kasur.
Maniknya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas malam. Namun, pikirannya justru terus terulang pada sore pukul lima tadi.
Sehabis mengantar Nada ke rumah gadis itu, Aresh seakan tidak bisa menghentikan otaknya yang terus memikirkan Nada—ralat, tangisan Nada.
Berusaha mengalihkan pikiran dengan membuka akun sosial medianya, Aresh justru kembali dibuat kepikiran, begitu story instagram Nada tak sengaja terbuka karena sistemnya yang bergilir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aresh membisu kala membaca apa yang Nada tulis di sana. Maniknya lalu menyorot sendu. Ia pikir, bisa jadi, di kediaman Nada saat ini, gadis itu tengah bersedih kembali.
Karena tak ingin tidurnya terganggu, Aresh pun lantas membuka aplikasi berbasis pesan itu, lalu memilih ruang obrolannya bersama Nada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aresh memperhatikan wajah Nada dari foto yang dikirim gadis itu sekali lagi, lalu menghela napas.
Ternyata, dugaannya tidak meleset. Mata Nada begitu sembab begitu Aresh memperbesarnya.