✨ firefly | 56

21.5K 3.3K 555
                                        

Sesuai janji kemarin,
are you ready for CAPSLOCK challenge? 🌚🌝

Oke,

H A P P Y
R E A D I N G! 🥳❤️

"Kalau menurut lo gue jadi beda, bukan berarti gue yang dulu menghilang entah ke mana, tapi karena gue lagi menyesuaikan drama lo aja."

- Aresh

Pagi pukul lima, Aresh bangun dengan keadaan mata berkapasitas lima watt. Bahkan ketika sarapan pun, ia mengunyah dengan posisi mata tertutup, tidak kuat menahan kantuk.

Tidak kaget mengapa Aresh bertingkah demikian pagi ini, mengingat jam tidurnya saja, ia baru bisa terlelap di pukul setengah tiga pagi, dengan keadaan ponsel menyala, dan menayangkan foto ayu seorang Nada. Foto itu diabadikannya secara diam-diam kala sedang melaksanakan rapat OSIS beberapa bulan yang lalu.

Meski dalam keadaan sedikit mengantuk, Aresh masih dapat membawa motor besarnya ke sekolah dengan selamat, tanpa ada lecet sedikit pun.

Usai menata rambut yang sedikit berantakan karena memakai helm, Aresh berjalan menuju lobi dengan tanpa semangat menggebu, seperti hari-hari biasanya.

"Pagi, Aresh!"

Mendadak, sapaan itu menggema di telinga. Biasanya, Aresh akan terkejut dan kesal dibuatnya, hingga kata-kata kasarnya pun keluar tanpa bisa direm. Namun kini, laki-laki bermarga Haditama itu justru merindukan seruan gadis itu, juga kata-katanya yang absurd, dengan disertai mimik wajah yang sangat lucu.

Ah, lagi-lagi Aresh dibuat menyesal dengan pilihannya sendiri, yang telah memutuskan secara sepihak hubungan mereka.

Cukup lama melamun, Aresh baru menyadari bahwa seseorang yang dirindukan, rupanya tengah berjalan beberapa meter darinya kini. Meski hanya dilihat dari belakang, ia langsung tahu bahwa gadis itu adalah sang mantan kekasih, alias Nada.

Diam-diam Aresh mengamati rambut Nada yang tergerai, terjuntai indah hingga ke punggung. Mungkin jika hubungan mereka masih berjalan, Aresh pasti sudah menggodanya dengan sebutan jenglot, dan membuat gadis itu kesal hingga bibirnya mengerucut lucu.

Sial. Mengapa untuk tidak memikirkan gadis itu barang sebentar saja, rasanya begitu sulit?

"Pagi, Nada cantik."

Lamunan Aresh sukses membuyar, begitu si telinga menangkap sapaan dari mulut seorang laki-laki, kepada Nada.

Begitu tahu siapa gerangan yang menyapa sang mantan, tatapan sayu Aresh pun berubah tajam. Siapa lagi kalau bukan Denov, manusia favorit Aresh yang selalu menjadi kandidat paling empuk untuk dipukuli itu?

"Udah sarapan?"

Aresh tidak mendengar Nada menjawab sepatah kata pun, hanya menyaksikan kepala itu mengangguk sekali saja. Padahal, kalau Aresh sendiri yang bertanya, jawabannya pasti sudah sepanjang rel kereta api. Jika tidak segera diberhentikan, gadis itu bisa menyebutkan apa saja bahan yang digunakan untuk membuat makanan itu, bahkan hingga ke asal usulnya. Persis seperti Wikipedia berjalan.

"Kamu tadi malem kurang tidur, ya? Matanya jadi agak hitam, tapi enggak jelek, kok. Malah jatuhnya jadi lucu kayak panda."

Hoek, Aresh berpura-pura muntah begitu mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Denov.

Firefly • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang