Maaf telat update, kak fi kemarin capek banget soalnya 😭 makasih buat yang udah ngertiin kondisi kak fi ya ❤️
Oke, langsung aja,
H A P P Y
R E A D I N G! 🥳"Lo yang udah memutuskan untuk meninggalkan gue, jadi jangan pernah nyuruh gue untuk kembali lagi. Karena hati gue enggak semudah lo otak-atik kayak miniatur."
-Aresh
✨
OSIS GUSTAV 🏫
Aresh : Mau ngingetin, besok, hari Sabtu, jangan lupa kumpul di sekolah jam 9 pagi. Harus tepat! Kalau bisa kurang dari jam 9, biar enggak ditinggal.
Aresh : Bawa perlengkapan seadanya aja. Kita di sana bukan buat camping beneran, tapi cuman untuk penyetoran biaya + pengecekan tempat. Ngerti, semuanya?
Brian : Siap, Bos!
Fika : Oke, Resh
Doni : Sip
Pras : 👍
Dita : Jangan lupa bawa jaket ya semuanya, di sana dingin soalnya
Nada : Oke, Aresh, Dita. Sampai ketemu besok pagi semuanya 🤗
Nada meredupkan ponselnya setelah menjawab pesan grup itu, lalu meletakkannya secara sembarang di atas kasur. Sementara kepalanya yang berada di atas paha Rian lalu bergerak mencari posisi nyaman, sebelum meraih kembali buku Biologi, untuk ia baca dengan serius.
Hari ini, Rian akan menginap di rumah keluarga Vernando. Laki-laki yang tak lain adalah saudara jauhnya itu memang sering menginap di sini. Baginya, rumah keluarga Vernando sudah seperti rumah keduanya.
"Besok jadi mau ke Pine Forest Camp sama yang lain?
Nada mengangguk, "jadi. Iyan mau ikut?"
Rian menggelengkan kepala, "enggak. Kan, itu acara OSIS. Aku nganter kamu aja ke sekolah. Kumpulnya di sekolah, kan?"
"Iya, di sekolah."
Tangan Rian yang tadi memegang buku Sejarah, mendarat di kepala Nada, mengusap lembut sambil sesekali memainkannya. "Ke tempat tujuannya pakai apa?"
"Yang aku tahu, pakai mobil Aresh. Tapi si Doni katanya juga mau bawa mobil. Soalnya enggak mungkin, kan, semuanya ditampung dalam satu mobil? Apalagi jalanan ke sana dominan menanjak."
Masih memainkan rambut Nada, Rian lalu bertutur, "udah disiapin apa aja yang perlu dibawa?"
"Udah, kok, tadi sebelum kamu ke sini."
"Bagus."
Ceklek
"Ada Rian ternyata." Seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Rama, masuk dan menyapa.
"Malem, Bang."
Rama mengangguk singkat, lalu mendekat pada Nada, dan mencubit hidung sang adik tanpa membuatnya kesakitan. "Kakak denger dari bunda katanya besok kamu mau ke Lembang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Firefly • completed
Roman pour Adolescents#VERNANDOSERIES 4 👸🏻 Dalam hidup, Aresh tak pernah menyesali semua pilihan yang telah dipilihnya. Kalau pun salah memilih, ia pasti berusaha mengatasi. Tapi, semenjak hari di mana Nada tak sengaja menumpahkan jus alpukat untuk kesekian kali di jak...