Happy New Year, Dunia Oranye 🥳🧡
Coba dong, tulis wish kalian di tahun 2021 ini 😁 →
-
H A P P Y
R E A D I N G! 🥳🌸☁️
✨
Perasaan terberat adalah memendam rindu, di saat semesta sudah tak lagi mengizinkan untuk bertemu.
- Firefly
✨
Aresh masih tak percaya bahwa yang menolong Haditama ke posisi stabil adalah James. Tak pernah sekali pun terlintas dalam pikirannya, bahwa pria paruh baya itulah yang mengulurkan tangan membantu Haditama bangkit, tanpa diketahui jejaknya sama sekali.
Di waktu yang sama, Aresh merasa seolah dijatuhkan dan dibangkitkan oleh dua tangan yang berbeda. Yakni Lanang dan kakek James.
"Apa kabar cucu kakek yang satu ini?" James menepuk bahu Aresh dua kali begitu memisahkan diri dari keluarganya.
Aresh tahu, jika terlalu banyak senyum bisa membuatnya terlihat idiot di mata orang lain. Namun entah mengapa, ketika kedua manik itu melihat James, bibirnya selalu ingin tersungging senyuman.
"Alhamdulillah baik, Kek. Kakek sendiri?"
"Luar biasa." James mengatakan dengan senyum merekah.
Sementara Rama berjalan memisahkan diri kembali ke meja makan, Aresh dan James menepi di balkon, agar pembicaraan mereka bisa terdengar lebih jelas.
"Kata bang Rama, Kakek yang udah bantu Haditama?"
"Kakek hanya membantu sedikit. Yang membantu sepenuhnya itu adalah ayah kamu sendiri."
Kening Aresh terlipat. "Ayah?"
James mengangguk, memandang hamparan langit malam tanpa bintang di atas sana.
"Aresh pasti sudah tahu, kan, mengenai kejadian 5 tahun lalu yang berhubungan dengan nama Haditama dan KR Group?"
Kepala Aresh mengangguk-angguk, membenarkan. "Soal jalan tol dan kasus korupsi."
"Betul."
James menarik napas, sementara pikirannya melayang ke masa lampau.
"Ayah kamu itu adalah orang pertama yang berani memberi pembelaan besar-besaran pada Kertarajasa, walau pun dia tahu bahwa Kertarajasa memanglah bersalah. Dia sampai nekat mempertaruhkan nama Haditama, perusahaan turunan keluarga kamu itu, hanya untuk membela sampah negara seperti mereka."
James mendengus geli, "bahkan kakek masih ingat jelas, bagaimana ayah kamu berlutut di kaki kakek, supaya kakek juga mau membantu mereka."
Kepalanya lalu menoleh pada Aresh, "bahkan bunda kamu tidak tahu persoalan ini."
"Bunda enggak tahu?"
James mengangguk.
"Di samping menjalani proyek jalan tol, ayah kamu diam-diam mengumpulkan dana bersih sebanyak 15 triliun, untuk ia berikan pada Kertarajasa secara cuma-cuma. Sebagai bentuk pengalihan pada KPK."
Aresh jadi teringat ucapannya kemarin pada media, yang mengatakan bahwa dana bersih Haditama saja lebih besar dari pada dana gelap itu sendiri. Rupanya, itulah tujuan sang ayah. Supaya Kertarajasa bisa membuat goyah opini publik, juga KPK itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firefly • completed
Teen Fiction#VERNANDOSERIES 4 👸🏻 Dalam hidup, Aresh tak pernah menyesali semua pilihan yang telah dipilihnya. Kalau pun salah memilih, ia pasti berusaha mengatasi. Tapi, semenjak hari di mana Nada tak sengaja menumpahkan jus alpukat untuk kesekian kali di jak...
