✨ firefly | 14

41.8K 5.8K 1.8K
                                    

Bisa dibilang double up enggak nih? Hehe 😬💋

Btw, ini 3.1K dan belum sama sekali di revisi. Jadi mohon maaf apabila banyak typo 🙏🏻

Oke,

H A P P Y
R E A D I N G ! 🥳

“Seenggaknya, lo udah naik satu level, dari mirip jenglot, jadi mirip ondel-ondel.”

Aresh

21 April.

Usai anggota OSIS berkerja keras selama seminggu ini, hari Kartini pun akhirnya tiba.

Hari ini, sekolah diwarnai oleh aneka hiasan yang bersangkutan dengan ibu Kartini, juga baju batik yang melekat di tiap tubuh, untuk semakin melekatkan budaya Indonesia pada diri masing-masing.

Nada pun juga tak kalah dalam berbusana. Ia menggunakan batik modern, yang merupakan hasil rancangan dari teman sang bunda. Dengan atasan berwana hijau muda bermotif bunga berlengan panjang, sementara bawahnya berupa rok motif batik dengan warna dasar putih tulang selutut. Kakinya sendiri ia balut dengan kaus putih hijau muda semata kaki, juga sepatu putih, dengan garis berwarna hijau di beberapa tempat. Untuk Rambut, Nada memilih menggerainya begitu saja.

Gadis yang sejatinya cantik itu pun semakin terlihat bersinar di mata yang lain. Bahkan, hampir seluruh murid kini menaruh padangan pada Nada, kala gadis itu berjalan membelah kerumunan. Sementara yang dipandang hanya memberikan senyuman tipis selagi tungkainya bergerak mendekat pada ruang OSIS.

"Pagi semuanya!" Semua mata anggota OSIS yang sudah datang pun mengarah pada pintu, di mana seorang Nada kini tengah berdiri sambil melambaikan tangan.

Dibanding membalas senyuman yang lain, Nada justru mengukir senyum lebar pada seorang laki-laki yang justru tengah menatapnya tajam, juga tanpa senyuman di salah satu kursi sana.

"Pagi, Aresh!" sapa Nada sembari berjalan mendekat.

Aresh yang hari itu memakai kemeja panjang batik berwarna dasar hitam dengan bagian lengannya ia tarik sampai siku, jam tangan hitam yang melingkar di tangan kiri, juga celana dengan warna senada, dan sepatu sneakers putih bergaris hitam pun, langsung memandang Nada jengah.

"Nada hari ini cantik banget," Fika tulus memuji Nada begitu gadis itu mulai berjalan mendekati kursinya.

Nada tersenyum simpul, "Fika juga cantik hari ini. Aku suka sama baju Fika."

"Oh iya? Wah, makasih Nada. Enggak sia-sia deh, gue milih baju sampai dua jam di butik."

"Oh iya," Fika lalu memberikan name tag tanda panitia berupa kalung, dengan talinya yang berwarna hitam pada Nada.

"Udah jadi ternyata. Makasih udah bantu bikinin ya, Fika." Nada menerima dengan wajah berbinar.

"Sama-sama, Nada."

10 menit kemudian, Aresh memberi pengumuman kepada seluruh siswa untuk berkumpul di lapangan guna melaksanakan apel pagi lewat pengeras suara sekolah, dan tak lama sebagian anggota menyebar ke seluruh ruangan, mengulang suruhan Aresh tadi.

Apel pagi kali ini, tidak seperti yang sudah-sudah. Karena hanya di isi dengan pengibaran dan penghormatan pada Sang Saka Merah-Putih, juga pidato singkat dari kepala sekolah, dan terakhir paduan suara yang menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini.

Firefly • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang