✨ firefly | 26

42.1K 5.8K 1.8K
                                    

Berdasarkan hasil voting di instagram, CAPSLOCK challenge resmi kak Fi adakan kembali! 🌚🌝
So, siap?

Oke,

H A P P Y
R E A D I N G!! 🥳

Semangat lo boleh membara, tapi jangan juga memaksa. Karena kalau sampai tubuh lo layu, dunia gue pun jadi kelabu.

— Firefly

Pukul enam lewat tiga puluh menit pagi di kediaman rumah Vernando, Nada dan Rian yang sudah siap dengan pakaian kasual juga keperluan kemah di dalam tas masing-masing, begitu kompak memberikan tatapan tanpa ekspresi, pada seorang Arjuna, yang tengah sibuk sendiri memberi wejangan kata-kata di sofa seberang sana.

"Intinya, di sana Nada enggak boleh jalan-jalan sendirian. Kalau enggak sama Rian, cari temen yang lain, yang bisa dipercaya. Terus—"

"Kalau kamu banyak omong, adek kamu nanti bisa ditinggal sama rombongannya," Renata yang datang memberikan satu kotak kecil berisikan obat pada Nada, menyela ucapan Arjuna yang begitu panjang bagai rel kereta api.

"Tahu, tuh, kak Juna, Bun." Kayra yang duduk di samping Nada membuka suara.

"Lo enggak usah kompor, ya, Kay."

Kayra bukannya membalas, malah tertawa kecil di tempatnya, hingga membuat Rama yang baru saja datang dari lantai atas bertanya lewat sorot mata.

"Ini, lho, Nada sama Rian mau berangkat ke perkemahan aja harus dengerin ocehannya kak Juna dulu. Berasa mereka mau pergi ke luar negeri. Padahal kan, masih kawasan Jawa Barat," jelas Kayra singkat, sementara Rama mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kamu berlebihan, deh, Jun. Mending kamu bantuin aku suapin Ion, daripada ngoceh mulu kayak Dora." Raya yang tengah menggandeng Arion berjalan mendekat pada sang suami.

Juna cemberut, namun tak lama, senyumnya mengembang begitu wajah ceria Arion menyambutnya.

"Tiga hari ini bakal kangen sama baby Ion," Nada berpindah tempat duduk di sebelah sang kakak sulung, lalu mengusap lembut surai Arion.

Seolah mengerti apa yang diucapkan tantenya, Arion cemberut, lalu menggerakkan tubuh dari pangkuan sang ayah ke pangkuan Nada, dan memeluknya erat.

"Ion lucu banget, sih. Boleh dikarungin enggak, Kak? Mau Nada bawa ke sana."

Wajah Arjuna memasam, "enak aja. Makanya kamu buruan lulus, kuliah, kerja, terus cari suami biar bisa bikin sendiri."

Nada cemberut kala Arion diambil kembali oleh Arjuna, karena harus disuapi makan pagi.

"Ngomong-ngomong soal cowok, Nada katanya mau ngenalin Aresh, temen Nada yang kasih banyak barang warna kuning itu," Kayra berkata sembari meraih kue cokelat kering di dalam wadah kaca. Namun tidak jadi memakannya, karena Rama merebut paksa.

"Masih pagi, nanti sakit perut," tutur laki-laki itu lirih kala menaruh wadah itu ke atas meja.

"Aresh habis berduka, ayahnya meninggal dunia dua minggu yang lalu. Jadi wajar kalau Nada belum bisa ngajak dia ke sini," ucap Renata yang tengah mengecek barang bawaan Nada di tas.

Arjuna mengangguk paham, "memangnya si Aresh anaknya gimana, Bun? Punya sopan santun yang tinggi, kan? Juna soalnya enggak mau Nada deket sama cowok yang minus akhlaknya."

Firefly • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang