Mulmed: CINTA SALAH - CAITLIN HALDERMAN
Dengerin yaa, ngepas banget soalnyaaa👍
Happy Reading💛
Pelukan tak selamanya erat, mungkin akan terlepas, atau akan tergantikan oleh hal sadis yang menyayat hati. -Aquila adya.
***
Seusai menenangkan diri, Aquila kembali ke apartemen bersama neneknya. Suasana di apartemen sangat sepi, bisa dipastikan mereka sudah pulang dan meninggalkan Aquila.
Tidak masalah, Aquila bisa pulang bersama neneknya ke Jakarta. Gadis itu membereskan pakaiannya kembali, tanpa sisa sedikit pun. "Yang lainnya ke mana?" tanya Ariani. "Udah pada pulang, Nek," jawab Aquila dengan senyum masamnya.
"Jangan senyum kalau senyuman itu terpaksa buat dilakukan, senyuman itu berarti, Nak. Jadi jangan kamu lakukan dengan terpaksa. Nenek tau kamu lagi diambang kehancuran, peluk nenek, nangis dan jangan ragu buat ungkapin." Tangis Aquila pecah seketika, saat ia memeluk erat neneknya. Hanya Tessa dan neneknya lah yang paling mengerti dirinya.
"Nek, salah aku apa? Kenapa Badran kelihatan benci banget sama aku? Bukan aku yang bunuh Aya, Nek," curhat Aquila mengeluarkan semua perihnya. "Nenek tau, kamu yang sabar, ya. Dia butuh waktu buat terima kenyataan."
"Aku ngerasa, di hidup aku emang gak ada yang sayang sama aku, Nek. Aku pengen akhirin hidup, tapi aku masih takut untuk mati."
"Huss! Jangan ngomong gitu, Nak. Ada nenek, nenek akan selalu jagain kamu, jangan pernah kamu merasa sendiri."
"Aku berulang kali dengar perkataan itu dari mulut Badran, tapi dia sendiri yang hancurin aku secara perlahan."
"Hidup itu terus berputar, Nak. Gak selamanya yang ngomong gitu akan terus bertahan buat kamu, tapi nenek bisa jamin kalau nenek bakal ada buat kamu, makanya nenek ngomong gitu. Kamu harus kuat."
"Kenapa selalu aku yang ditimpah sama masalah? Mulai dari keluarga, dan sekarang pacar aku sendiri. Aku cape." Aquila tak henti-hentinya mencurahkan semua keletihannya. "Nenek tau, nenek paham. Tuhan tau kamu kuat, jangan pernah menyerah dalam menjalani hidup."
"Sekarang, Aquila harus apa?" pasrah Aquila. "Tenangin diri kamu, ikhlasin semua yang udah terjadi. Dia boleh kayak gitu, tapi kamu jangan ya. Kalau kamu masih mau bertahan buat hubungan kamu sama dia, jangan pernah berhenti berjuang untuk dapatin maaf dari dia, inget, Nak. Bukan kamu yang gak tenang, tapi almarhumah mama kamu juga pasti gak tenang, karena masih ada orang yang benci sama dia."
"Hapus air mata kamu, berjuang lagi, semangat!" Aquila menghapus air matanya, lalu tersenyum sumringah. "Nenek kayak temen aku aja," kekeh Aquila.
"Nenek juga pernah muda, pernah punya pacar dan menangis kalau ada masalah cinta, tapi disayangkan, percintaan kamu lebih rumit dari pada nenek, maaf kalau nenek gak bisa bantu kamu lebih banyak lagi, nenek cuma bisa semangatin kamu." Ariani mengelus puncak kepala cucunya dengan sayang.
"Gapapa, Nek. Justru aku makasih banyak, banyak banget sama nenek!" seru Aquila.
***
Aku ganteng (4)
Rafa: sepi banget ga ada Adit, biasanya dia yang ngoceh digrup ini
Abdul: udah lah bro, Adit udah ga ada. Ikhlasin
Randi: susah
Abdul: gue juga, belum sepenuhnya ikhlasin dia. Karena apa-apa gue pasti ke Adit, susah sama seneng ke dia terus
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAIR BADRAN [REVISI]
Teen FictionCerita ini adalah cerita generasi kedua dari cerita ADITYA, selamat membaca cerita ALTAIR DAN AQUILA❤❤❤ Altair Badran Dhananjaya nama yang bagus jika didengar, tapi tidak dengan sikapnya. Altair adalah seorang Playboy, pemalak, dan badboy karena suk...