Happy reading
.
.
.
.
.
Kean sampai d rumah nya tepat pukul 7 malam. Setelah cukup lama berdiri d depan pintu,akhirnya Kean memantapkan hatinya untuk masuk.
" Assalamu'alaikum..." Ucapnya pelan.
Tak ada sahutan,lalu dengan perlahan Kean masuk ke dalam rumahnya.
" Dari mana kamu ??? "
Langkah Kean terhenti ketika mendengar suara dingin nan tegas yang sangat Kean kenal. Siapa lagi jika bukan Gerald,ayahnya.Kean menundukkan kepalanya tak berani menatap sang ayah.
" kamu ga dengar saya tanya ??? Dari mana kamu ???" Ucap Gerald dingin sembari mendekat ke arah Kean.
Kean semakin menundukkan kepalanya takut dengan tubuh bergetar.
" JAWAB !!!"
Kean tersentak kaget. Tubuhnya mundur beberapa langkah karena terkejut. Seketika ia mendongakkan kepalanya menatap sang ayah. Matanya berkaca kaca. Dapat Kean lihat sang ayah yang menatapnya dengan penuh emosi.
" CEPAT JAWAB !!!" bentak Gerald lagi.
Kean kembali menundukkan kepalanya,...
" Ma..maaf a..ayah,ta..tadi kean____ "PLAKK
Kean terhuyung kesamping akibat tamparan keras yang d berikan Gerald. Pipinya terasa panas,bahkan sudut bibirnya robek dan berdarah. Air mata meluncur begitu saja dari sudut mata Kean.
" Kamu pikir,rumah ini tempat penampungan berandal seperti kamu hah ??? Kamu itu bukan siapa siapa disini,jadi jangan pernah kamu bersikap se enaknya...anak sial!!!" Maki Gerald.
Kean menatap tepat pada mata sang ayah. Dan yang Kean dapatkan hanyalah sorot kebencian tanpa ada sedikitpun rasa sayang ataupun hanya sekedar belas kasihan.
" APA ??? Kamu memang anak pembawa sial,...semenjak kamu lahir d dunia ini kamu sudah merusak hidup saya,...bahkan karena kamu istri saya meninggal...Reon juga harus kehilangan sosok ibu karena kamu...tapi saya masih mau mengurus dan membesarkan kamu,...tapi apa ??? Kamu malah se enaknya begini...dasar anak tidak tahu diri...menyesal saya merawat kamu ???" Dengan gampangnya kata kata itu terucap dari mulut Gerald.
Kean menatap Gerald sambil memaksakan senyumnya,meskipun dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.
" Kenapa ayah bilang begitu ??? Kean juga anak ayah ???" Ucap nya pelan.
Namun hal itu justru membuat emosi Gerald semakin memuncak,...
" Kamu bukan anak saya,...saya tidak Sudi punya anak pembawa sial seperti kamu..."Kean menggelengkan kepalanya,...
" Ga yah...jangan ngomong begitu,...tolong!!! Kean juga anak ayah,...Kean sayang sama ayah,sama kak Reon juga...Kean____"" Saya tidak butuh anak seperti kamu,...kenapa istri saya harus melahirkan kamu kalau sebagai gantinya tuhan mengambil nyawa istri saya ??? Kenapa tidak kamu saja yang mati,..HAH ???"
Kean menundukkan kepalanya,...
" Maaf...ayah..."Entah setan apa yang merasuki Gerald,saat mendengar permintaan maaf dari Kean,justru membuat emosinya semakin meningkat. Tanpa berperasaan Gerald menarik kerah seragam Kean dan hendak menampar kembali pipi Kean yang bahkan sudah memerah akibat tamparan nya tadi.
Namun saat matanya bertemu tatap dengan mata berair Kean,Gerald menghentikan aksinya. Mata itu,Gerald sangat mengenalnya. Itu mata Mayang,istrinya. Gerald mengepalkan tangan nya d udara. Lalu sedetik kemudian Gerald mendorong Kean hingga tersungkur dengan punggung yang menghantam pinggiran meja kayu.
![](https://img.wattpad.com/cover/251996019-288-k32452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Fanfictiontentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean