🌧️ 8 🌧️

7.2K 588 12
                                        

Siapa yang mau double up ???

.

.

.

.

.

Jam pulang sekolah sudah berlalu satu jam yang lalu,tapi Kean masih enggan meninggalkan kelasnya. Adit,Kevin dan Rafa sudah pergi 10 menit yang lalu setelah mencoba membujuk anak itu agar mau ikut pulang ke rumah Adit dan Kevin. Tapi Kean menolak dengan alasan dia tidak mau merepotkan keluarga tantenya itu. Padahal Irma dan keluarganya tidak pernah sekalipun merasa d repotkan. Mereka justru senang jika Kean mau main kerumah mereka bahkan jika Kean ingin menginap,Kean memiliki kamar sendiri d sana. Tentu saja itu atas keinginan Bima yang sengaja membuatkan kamar untuk Kean.

Setelah memantapkan hati nya,Kean mulai beranjak dari duduknya dan berjalan pelan keluar dari sekolah. Kean memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki,selain karena ia yang sudah tidak punya uang sepeserpun,Kean juga sengaja agar tidak terlalu cepat sampai d rumah.

Lagipula siapa yang akan menunggunya. Ayah dan kakaknya bahkan tidak akan peduli meskipun Kean tidak pulang. Atau Gerald hanya akan menghukum Kean karena melanggar peraturan nya. Selebihnya tidak ada satupun yang mengkhawatirkan dirinya.

Ah,bi Ida dan mang Didi...Kean hampir saja melupakan dua sosok itu. Memang hanya bi Ida dan mang Didi lah yang selalu menunggu dan mengkhawatirkan nya. Mengingat mereka,Kean memutuskan untuk mempercepat langkahnya menuju rumah.

Namun sial,Baru setengah perjalanan,hujan turun dengan begitu derasnya. Kean berlari menerobos hujan agar bisa cepat sampai d rumah. Bi Ida pasti sudah menunggunya seperti biasa. Dan dapat d pastikan dirinya juga akan mendapatkan Omelan panjang dari bi Ida saat mendapati dirinya pulang dengan keadaan basah kuyup. Mengingat itu Kean semakin mempercepat langkahnya.

" Assalamu'alaikum..." Kean mengucap salam saat memasuki pintu belakang rumahnya.

" Wa'alaikum salam...ya Allah adek..." sahut bi Ida sambil tergesa menghampiri anak majikan nya yang basah kuyup.

Kean menyalimi tangan Bi Ida sambil melempar senyum manisnya. Bi Ida yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Terlampau paham dengan tingkah Kean yang seperti itu.

" Sekarang adek mandi ya pake air hangat,abis itu ganti baju yang tebal...nanti bibi bawain makan sama teh anget buat kamu..." Ujar bi ida.

Kean mengangguk patuh dan langsung menjalankan apa yang d katakan bibi nya itu. Selepas kepergian Kean,bi Ida menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk Kean.

.

.

.

.

.

Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam,waktunya untuk semua orang beristirahat dari aktivitasnya. Tapi tidak dengan bi Ida. Wanita paruh baya tersebut justru masih terjaga d kamar Kean. Selepas isya tadi Kean mengeluh pusing. Saat bi Ida memeriksanya,ternyata Kean terserang demam. Hal itu tentu saja membuat bi Ida khawatir plus kesal pada anak majikan nya itu.

" Makanya kalo d kasih tau sama orang tua itu di denger,...kalo udah begini siapa yang ngerasain sakitnya ??? Kamu sendiri kan ??? Ngeyel banget sh jadi anak.." omel bi Ida sambil mengompres kening Kean.

Kean sendiri hanya bisa pasrah d omeli oleh bi Ida,ini memang salahnya yang menerobos hujan padahal ia bisa berteduh d halte bus.

" Bibi jangan ngomel melulu dong,...kepala aku jadi tambah pusing nih..." Keluh Kean sembari meringis.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang