🌧️ 11 🌧️

6K 518 14
                                    

Yang kemarin minta triple up tunjuk tangan ya...

.

.

.

.

.

.

Reon kini tengah membantu Kean yang masih berusaha memuntahkan isi perutnya. Tangan nya terulur untuk memijat tengkuk sang adik yang terlihat sangat tersiksa akibat aksi muntahnya. Keringat dingin sudah membanjiri pelipis anak itu,nafasnya tersengal dan wajah nya terlihat semakin pucat.

" Udah ???" Tanya Reon hanya d balas anggukkan lemah oleh Kean.

Reon menyalakan keran air untuk menyiram bekas muntahan Kean dan membantu sang adik membersihkan sisa muntahan d bibir adiknya. Sementara Kean menyandarkan penuh tubuhnya pada sang kakak,tubuh nya benar benar terasa lemas. Belum lagi perutnya yang terasa sangat sakit dan perih.

" Balik lagi ke ranjang ya,...biar Lo bisa baringan..." Kata Reon.

Kean kembali menganggukkan kepalanya pelan. Kemudian Reon memapah Kean dengan pelan menuju ke ranjang pesakitan nya. Namun baru dua langkah,Kean berhenti sambil menundukkan tubuhnya.

" Eungh..." Ringisnya. Tangan kanan nya meremas kuat perut yang menjadi titik rasa sakitnya,sedangkan tangan kirinya meremas tangan sang kakak.

" Key,..." Panggil Reon khawatir.

Namun tak mendapat respon dari adiknya itu. Kean justru semakin kuat meremas tangan Reon dengan kernyitan yang begitu ketara d keningnya,bahkan urat lehernya pun terlihat dengan jelas menandakan jika Kean begitu kesakitan.

Hal itu membuat Reon semakin khawatir. Ke khawatiran Reon berubah menjadi kepanikan saat tiba tiba tubuh Kean meluruh begitu saja bersamaan dengan Reon yang ikut jatuh terduduk dengan Kean yang sudah tak sadarkan diri d pelukan nya.

" ASTAGHFIRULLAH KEAN...." jeritnya.

.

.

.

.

.

Reon dengan setia duduk d kursi samping ranjang pesakitan Kean. Tangan nya menggenggam tangan Kean yang tidak d pasang infus. Namun kali ini nassal canula bertengger manis d hidung mancung adiknya itu.

Lagi,...Reon merasa tertampar oleh pernyataan dokter yang menangani Kean beberapa saat yang lalu.

Flashback

Reon menunggu dengan cemas d luar ruang rawat Kean setelah beberapa suster dan seorang dokter masuk kedalam dan memeriksa keadaan Kean.

Setengah jam menunggu,pintu ruang rawat Kean terbuka bersamaan dengan dokter dan beberapa suster yang keluar dari sana.

" Dokter,gimana keadaan adik saya ??? Kenapa tadi dia kelihatan kesakitan banget dok ???" Tanya Reon tidak sabar.

Dokter Burhan menepuk pelan bahu Reon,...
" Untuk sekarang adik kamu sudah baik baik saja,...hanya saja magh yang d derita adik kamu sudah cukup parah...dan sepertinya adik kamu hanya mengkonsumsi obat obat warung untuk meredakan sakitnya. Kondisinya semakin parah karena sepertinya adik kamu tidak makan dengan teratur beberapa hari ini,...dan itu menyebabkan terjadinya radang pada lambung adik kamu..."

Reon tertegun mendengar penjelasan dokter d hadapan nya ini.

Dokter Burhan tersenyum,...
" Saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada adik kamu nanti,...tapi tolong bawa orang tua kami kesini,karena saya perlu persetujuan mereka untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut,...sekarang kamu masuk dan temani adik kamu oke,...saya permisi..." Ucapnya lalu melenggang pergi.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang