Lanjut nih....
🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️
Seminggu telah berlalu. Gerald sudah d izinkan pulang kemarin,sedangkan Reon sudah pulang sejak 4 hari yang lalu. Namun tidak dengan Kean. Anak itu masih harus mendapatkan perawatan selama beberapa hari kedepan. Dan agar tidak ada yang berprasangka buruk pada Kean,Bima sengaja menelpon Gerald dengan mengatakan jika ia mengajak Kean bersama keluarga nya karena ujian sudah selesai dan mereka mengajak Kean berlibur. Namun baik Gerald ataupun Reon tentu tidak peduli.
Bahkan malam ini mereka tengah makan malam dengan tenang. Kecuali bi Ida. Wanita parubaya itu terpaksa menetap di rumah,atas keinginan Kean.
" Bi,...bibi pulang aja,...jagain ayah sama kakak,...Kean ga apa apa kok..."
Itulah yang di ucapkan Kean pada bi ida. Meski berat bi Ida terpaksa menurutinya. Lagi pula memang sudah menjadi tugasnya.
Selepas makan malam,Reon dan Gerald berbincang sebentar di ruang keluarga sembari menonton tv. Kemudian mereka kembali ke kamar mereka masing masing saat jam menunjukkan pukul 10 malam. Mereka bahkan terlihat tenang dan senang tanpa tau jika salah satu keluarga mereka kini tengah kesulitan.
🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️
Sementara itu di rumah sakit. Kean kembali mengalami demam tinggi setelah mengeluarkan semua isi perutnya yang hanya berupa cairan bening saja. Karena sama sekali tak ada yang masuk kedalam perut kecilnya. Kean akan langsung memuntahkan makanan ataupun minuman yang d telan nya meski pun hanya setetes air .
Irma dan Bima tentu merasa sangat khawatir melihat kondisi Kean saat ini. Suhu badan kean sangat panas dengan keringat dingin yang sudah membasahi tubuhnya. Bahkan rambutnya sudah basah dan lepek karena keringat. Di kening nya terdapat plester penurun demam,Dokter juga sudah menyuntikkan obat penurun panas. Namun semua itu tidak bisa membuat Kean tertidur dengan lelap.
Irma dengan setia mengusap keringat yang membasahi kening juga leher keponakan nya itu. Sementara Bima sedang pergi ke mushola untuk menunaikan ibadah sholat isya. Karena sekarang sudah hampir tengah malam.
" Eungh..." Rintih Kean dalam tidurnya.
Irma yang berada di samping nya dengan sigap mengusap kepala Kean.
" Sssttt,...sayang..." Ucapnya lembut.
Kean membuka matanya perlahan,pandangan nya berbayang,namun Kean tetap berusaha untuk melihat ke arah tantenya.
" Tan..te..."
" Iya sayang,...Tante disini !"
" Sa...kit.."
Irma tak mampu membendung air matanya ketika mendengar Kean mengeluhkan kondisi tubuhnya. Di usap nya kening Kean yang berkeringat lalu dengan lembut Irma menciumnya.
" Istighfar ya sayang,...biar sakit nya hilang,..." Ucap Irma.
Kean mengangguk lemah,...
" Astaghfirullah Al 'Adzim..." Ucapnya lemah. Dan terus mengulang nya setiap kali ia merasakan sakit.
Di samping nya,Irma terus memberi usapan lembut pada kepala Kean sambil terus beristighfar,mencoba memberi kekuatan pada anak itu. Sejujurnya Irma benar benar tidak sanggup melihat kondisi Kean seperti ini. Bagaimana pun baginya Kean sama seperti Adit dan Kevin.
" Tante,..." Lirih Kean.
" Hm..iya sayang.."
" Kean mau pulang..." Pintanya.
" Iya,...nanti kalo Kean udah sembuh,Kean pasti pulang kok,...sekarang Kean tidur lagi ya,..biar demam nya cepet turun..." Jelas Irma lembut.
Kean menatap sayu Irma yang mengusap kepalanya,...
" Tante...Kean rindu ayah sama kakak,..." Ucapnya pelan.
Gerakan tangan Irma sempat terhenti,namun sedetik kemudian Irma tersenyum membalas tatapan Kean,...
" Iya,...makanya sekarang Kean istirahat ya,...biar cepet sembuh,supaya bisa pulang terus bisa ketemu ayah sama kakak lagi..."
Kean mengangguk lalu kembali memejamkan matanya. Sampai dirasa Kean sudah mulai tenang,Irma mendudukkan dirinya di kursi yang ada di samping ranjang Kean. Irma menatap sendu Kean yang kini tengah tertidur,setelah meracau tadi. Ya. Sudah seminggu ini Kean selalu seperti itu jika mengalami demam. Dan Irma selalu menjawab racauan anak itu dengan lembut,sampai anak itu kembali tenang.
Tak lama kemudian Bima kembali memasuki ruang rawat Kean setelah menyelesaikan kewajibannya sebagai umat muslim.
" Ma,..." Panggil Bima sambil menghampiri Irma.
" Papa ??? Udah sholat nya ???" Tanya Irma.
Bima mengangguk,kemudian pandangan nya beralih pada Kean,beruntung Kean sudah mulai terlelap dengan tenang. Bima meraba kening Kean,hawa panas langsung menyambut punggung tangan nya ketika bersentuhan dengan kulit Kean.
" Demam nya masih tinggi ??? " Tanya Bima.
Irma mengangguk,...
" Tadi sempat kebangun dan ngeluh sakit...pa,..Kean juga sempat minta pulang,katanya Kean rindu mas Gerald sama Reon,...aku ga tega lihat Kean seperti ini...bagaimanapun juga aku udah anggap Kean seperti anak aku sendiri,sama kaya Kevin dan Adit...aku sayang sama Kean ,pa..." Ucapnya dengan derai air mata.
Bima meraih Irma kedalam pelukan nya. Bima sangat mengerti apa yang tengah di rasakan oleh istrinya ini. Karena sejujurnya Bima pun sangat menyayangi Kean. Bima juga tidak bisa melihat Kean seperti ini.
" Papa ngerti ma,...tapi kita ga boleh lemah,...karena kalau kita lemah,lalu bagaimana kita bisa menguatkan Kean...Kean butuh kita sebagai keluarganya...selain itu,kita juga harus menyadarkan mas Gerald dan Reon dari kekhilafan mereka selama ini,..." Ucap Bima yang d angguki oleh Irma.
🌧️
🌧️
🌧️
🌧️
🌧️
🌧️
TBC
Semoga suka,..maaf ya karena ini part terpendek yg aku buat...
Aku lagi ada pesanan keripik,dan orang yang pesen nya minta cepet,...
Aku harap kalian ga kecewa ya,...tapi tenang aja,..nanti malem aku usahain up lagi kok...
Aku juga sekalian minta do'a dari kalian supaya usaha keripik aku lancar ya...🙏🙏🙏
Sampe ketemu di part berikutnya
Pai Pai 💜 U all
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Fanfictiontentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean
