Flashback on
Gerald membawa kedua putranya mengunjungi pusara satu satunya wanita yg sangat dicintainya. Mayang.
" Mayang,...aku datang lagi dan kali ini aku ga sendiri...aku datang bersama kedua putra kita..." Ucap Gerald.
Reon tersenyum tipis. Entahlah,meski sudah bertahun tahun,tapi Reon selalu merasa sedih setiap kali mendatangi pusara bundanya.
" Bunda,...maaf Reon baru bisa datang sekarang,..."
Sedangkan Kean menatap nisan bertuliskan nama yg menurut cerita sang ayah adalah bundanya. Bunda yg telah melahirkan nya. Ia sudah banyak mendengar dari sang ayah tentang siapa sosok bundanya itu. Meski Kean tidak mengingat apapun,Kean meyakini jika bunda nya adalah wanita yg baik dan hebat. Seperti yg sering ia dengar dari cerita ayah dan kakak nya.
" B...Bun....da...."
Gerald dan Reon menatap Kean yg tak mengalihkan pandangan nya dari pusara almarhumah Mayang.
Kean bersimpuh di sisi makam sang bunda,tangan nya mengusap nisan yg bertuliskan nama bundanya itu dengan pelan.
" Bun....da...." Lirih Kean lagi.
Menurut cerita sang ayah,bunda nya meninggal setelah melahirkan nya. Hal itu membuatnya merasa sesak,seperti ada sesuatu yg pernah terjadi tapi ia sendiri tidak mengerti dan tidak tau apa itu. Bahkan ia tidak menyadari jika kini wajahnya sudah di penuhi oleh air matanya sendiri.
" Bun....da....ma....af...."
Banyak yg ingin Kean katakan,tapi dengan kekurangan yg ia miliki membuat nya hanya bisa menangis. Ia tidak tau harus bagaimana mengatakan bagaimana perasaan nya saat ini. Gerald dan Reon ikut bersimpuh di sisi Kean,Gerald mengusap punggung bungsunya dengan pelan.
Kean menoleh,...
" A...yah....ka...kak...." Panggilnya lalu kembali menatap makam sang bunda. " Bun....da..."
Gerald dan Reon tersenyum sembari menganggukkan kepala mereka.
Kean memejamkan matanya,...
" Bunda,...maaf karena Kean ga ingat apapun sekarang,...tapi ayah bilang,bunda meninggal setelah melahirkan Kean,...itu artinya Kean memang ga pernah bertemu bunda sebelumnya kan ??? Jadi bunda jangan marah ya...bunda...biarpun Kean ga ingat masa lalu Kean seperti apa,...boleh ga kalau Kean bilang bahwa Kean rindu bunda...Kean sayang bunda...terima kasih karena sudah melahirkan Kean,...terima kasih karena sudah memberikan Kean ayah dan kakak yg baik dan sangat menyayangi Kean...sekali lagi,...terima kasih bunda..."
Kean membuka matanya kemudian tersenyum ke arah ayah dan kakaknya. Gerald dan Reon pun ikut tersenyum.
" Maaf Mayang,...aku lupa memberitahu kami kalau Kean kehilangan ingatan nya,dan dia melupakan semua yg sudah ia lewati di masa lalu nya,...Kean juga tidak ingat seberapa buruk perlakuan ku dulu padanya,...maaf,tapi aku bersyukur atas hal itu,setidaknya Kean tidak akan lagi mengingat semua luka yg sudah aku torehkan di hati dan fisiknya...sekarang kami sudah bahagia,dan seperti yg pernah aku katakan,...aku tidak akan menjanjikan apapun,tapi aku akan berusaha memberikan yg terbaik untuk anak anak kita,...terutama Kean...aku harap kamu bisa mengerti Mayang,..." Batin Gerald.
" Bunda,...Reon tau kalau Reon sudah sering mengingkari janji Reon ke bunda...tapi kali ini,Reon akan membuktikan bahwa Reon bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya,...Reon akan menyayangi Kean sepenuhnya,...Reon juga akan membuat ayah dan bunda bangga...Reon tidak akan lagi mengecewakan bunda...dan Reon harap bunda masih bisa mempercayai Reon kali ini..." Ucap Reon dalam hati.
Setelah nya mereka beranjak pergi meninggalkan area pemakaman setelah sebelumnya menyempatkan diri mendo'a kan almarhumah Mayang dan membacakan beberapa ayat suci untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Fanfictiontentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean
