🌧️ 17 🌧️

4.8K 426 5
                                    

🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

.

.

.

Flashback on

Kean mengerjapkan matanya pelan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya. Kean meliarkan pandangan nya ke segala arah. Sepi,tak ada siapa siapa di ruangan itu. Reon,Rafa,Adit dan Kevin memang sedang pulang untuk membersihkan diri atas perintah Irma.

Kean melihat selang infus yang menggantung d samping tempat tidurnya dan terhubung dengan punggung tangan kanan nya. Seketika membuat Kean faham dimana ia berada sekarang ini. Kean menghela nafas lelah. Kenapa harus berada d sini lagi sh ???padahal baru kemarin rasanya ia keluar dari tempat ini.

Kemudian Kean teringat tentang hal yang terjadi padanya d sekolah tadi. Dimana dirinya merasakan sakit d perutnya,setelahnya ia tidak ingat apa2. Kean mengerutkan keningnya saat samar2 mendengar suara orang yang sedang bicara d depan ruang rawatnya. Dengan perlahan dan hati hati Kean bangun dari tempat tidurnya dan berjalan pelan ke arah pintu.

Tangan nya baru saja akan memutar knop pintu,namun suara Bima menghentikan pergerakan nya.

" Kean,...kanker lambung stadium 2,..."

Dunianya serasa berhenti berputar ketika suara tegas Bima terdengar jelas d telinga Kean. Pegangan nya pada knop pintu terlepas secara perlahan.

Kean menyandarkan tubuhnya pada daun pintu dan mendengar semua yang d katakan Bima tentang keadaan nya. Kean tersenyum miris. Air matanya mengalir begitu saja tanpa ada niatan Kean untuk menghapusnya. Biarkan saja,Kean hanya berharap dengan ini,semua dosa dan kesalahan nya bisa d ampuni oleh yang maha kuasa. Mungkin ini adalah balasan dari Allah untuknya yang sudah membuat bundanya meninggal karena melahirkan nya.

Setelah berdiri cukup lama bersandar pada pintu,akhirnya Kean kembali keranjang nya. Kembali membaringkan tubuhnya yang terasa lemas dan berusaha menutup matanya. Meskipun air matanya tak mau berhenti mengalir dari kedua sudut matanya. Jika memang ini yang Allah berikan padanya,Kean akan berusaha untuk menerimanya dengan ikhlas. Kean hanya berharap sang ayah mau memaafkan nya sebelum Allah memutus kontraknya d dunia ini.

Flashback off

Malam harinya Kean kembali terbangun. D ruangan itu kini ada Reon,Rafa,Kevin dan Adit yang memutuskan menginap untuk menemaninya.

" Kak..." Panggilnya pelan.

Reon yang tengah asik memainkan ponsel nya segera menoleh.

" Udah bangun ??? " Tanya Reon datar sambil mengusap pucuk kepala adiknya.

Kean menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Melihat ekspresi datar kakaknya,Kean sudah bisa menebak jika Reon tengah marah padanya.

" Maaf..." Lirih Kean lagi.

Reon menghentikan usapan tangan nya dan menatap Kean,...
" Buat ???"

" Udah bikin kakak repot..." Jawab Kean dengan mata berkaca kaca.

Reon memejamkan matanya seraya menghela nafas keras. Mendadak emosinya sedikit baik ketika mendengar jawaban adiknya. Sementara Rafa,Adit dan Kevin hanya menyimak. Bukan mereka tidak ingin menghampiri Kean,hanya saja mereka sengaja memberi ruang pada kakak beradik itu.

" Maaf...kak..." Lirih Kean lagi di iringi setetes air mata yang mengalir d sudut matanya.

Emosi Reon meluap begitu saja melihat raut sedih adiknya,...
" Kenapa sh,Lo ga bilang kalo Lo sakit,..??? Lo tau gimana paniknya gue waktu liat Lo kesakitan kaya tadi ??? " Tanya nya dingin namun begitu menakutkan bagi Kean.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang