Reon melempar tas nya asal ke atas tempat tidurnya. Hari ini terasa sangat melelahkan. Tugas kuliah yg ia serahkan kepada pembimbing nya di tolak dengan alasan kurang sempurna. Dan Reon di minta untuk mengulangnya. Padahal Reon sudah mengerjakan nya sebagus mungkin. Ia mendudukkan dirinya di ranjang. Tangan nya bergerak untuk membaca kembali tugas yg sudah ia kerjakan dan mencari tau dimana letak kekurangan nya. Tapi setelah membacanya berkali kali,Reon tetap tidak menemukan nya.
" Aarrghh...sial !!!" Kesalnya sambil melempar kertas kertas hasil kerja kerasnya ke sembarang arah.
Kemudian Reon membaringkan tubuhnya di kasur dengan posisi tengkurap. Reon benar benar di buat pusing oleh tugas kuliahnya. Di tambah dengan kejadian tadi membuatnya semakin pusing. Reon tau ia salah,tidak seharusnya ia melampiaskan kekesalan nya pada Kean. Tapi,kondisi hati dan pikiran nya saat ini memang sedang kacau membuat Reon tidak bisa berfikir jernih. Cukup lama dengan posisi seperti itu,tanpa terasa akhirnya Reon terlelap.
🌧️🌧️🌧️
Waktu menunjukkan sudah pukul 01 dini hari saat lagi lagi Kean terbangun karena rasa sakit yg mulai menyerang punggung nya. Bahkan kali ini kepalanya ikut berdenyut membuat Kean kewalahan. Kean meringkuk kan tubuhnya dengan tangan yg meremat erat selimut dan sprei dengan kuat.
Kean menahan rintihan nya dengan memejamkan matanya erat dan menggigit bibir bawahnya dengan kuat. Rasanya sangat sakit hingga Kean tidak tau harus bagaimana. Wajah dan tubuhnya sudah basah oleh keringat. Kean bahkan tidak bisa untuk hanya sekedar meraih obatnya di laci meja samping tempat tidurnya.
" Ssakittt..." Rintihnya pelan sambil semakin meringkuk kan tubuhnya.
" Ayahh...k..kakakhh...t...tolonghhh..." Rintihnya lagi sebelum akhirnya perlahan rasa sakitnya menghilang dengan kesadaran nya yg ikut terenggut paksa oleh kegelapan.
🌧️🌧️🌧️
Suasana pagi ini di rumah keluarga mahaputra terasa berbeda. Rutinitas sarapan pagi ini terasa berbeda. Gerald dan Reon duduk diam tanpa ada yg memulai pembicaraan. Tak lama kemudian Kean datang.
" Selamat pagi ayah,...kakak..." Ucap Kean pelan sambil mendudukkan dirinya di salah satu kursi.
Gerald tersenyum,...
" Selamat pagi anak ayah..."
Sementara Reon hanya meliriknya sekilas melalui ujung matanya. Lalu kembali memakan sarapan nya.
Kean menatap sendu sang kakak yg tidak menyahuti sapaan nya. Gerald juga melihat ke arah Reon lalu kembali menatap Kean yg masih diam dengan kepala tertunduk. Gerald mengernyit saat menyadari ada yg berbeda dari anak bungsunya.
" Kean..." Panggil Gerald.
Kean mendongakkan kepalanya menatap sang ayah,...
" Iya ayah..."
" Kean baik baik aja kan ??? Kok muka nya pucat ???" Tanya Gerald.
Mendengar pertanyaan ayah nya,Reon ikut menatap Kean. Ia juga baru menyadari jika adiknya itu memakai kacamata dan memang wajahnya terlihat pucat. Sementara Kean yg mendapat pertanyaan seperti itu juga melihat sang kakak yg kini menatapnya pun hanya menampilkan senyum manisnya.
" Oh,...Kean ga apa apa kok yah,...cuma semalam Kean ga bisa tidur aja..." Jawab Kean sambil menatap sang kakak yg langsung mengalihkan tatapan nya saat pandangan keduanya bertemu.
Gerald melirik Reon yg sudah kembali memakan sarapan nya. Ia menghela nafas pasrah,ia tau ada yg di sembunyikan oleh bungsunya. Tapi Gerald tidak bertanya apa apa lagi,biarlah ia akan menanyakan nya nanti.
" Ya udah,...sekarang Kean makan sarapan nya..." Titah Gerald yg langsung di angguki oleh Kean.
" Aku selesai..." Ucap Reon yg langsung bangkit dan beranjak pergi dari ruang makan. Bahkan ia juga tak menyalami ayah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Фанфикшнtentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean
