🌧️ 35 🌧️

5.9K 438 23
                                        

Happy reading 😉😉😉

🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

Semua menunggu dengan cemas di luar ruang rawat Kean. Sementara dr. Burhan tengah memeriksa kondisi Kean. Kepanikan dan kecemasan jelas tengah menyelimuti mereka berlima. Bahkan Irma sudah terisak di pelukan Bima.

Melihat Kean memuntahkan darah dari mulut nya disusul dengan tubuhnya yang mengejang hebat dengan bola mata yg bergulir ke atas. Sudah cukup membuktikan pada mereka bahwa keadaan Kean sangat tidak baik. Mereka berlima hanya bisa berdo'a semoga Kean akan baik baik saja.

Satu jam kemudian,dr. Burhan keluar dari kamar rawat Kean. Dan langsung di sambut dengan tatapan cemas dari lima orang berbeda usia yang sejak tadi menunggu di depan ruang rawat itu.

" Dokter,..bagaimana keadaan Kean ??? Apa yang terjadi sama Kean ???" Tanya Bima tidak sabar.

Dr. Burhan yang mengerti kecemasan mereka,hanya tersenyum tipis,...
" Kondisi Kean saat ini sangat menurun,...efek dari peningkatan kanker yang begitu cepat juga karena terlalu tertekan,..bahkan Hb nya turun drastis,hingga kami memutuskan untuk memberikan transfusi darah pada Kean,..untuk sekarang kondisinya masih lemah,...dan memerlukan perawatan intensif..." Jelasnya.

Kelima orang yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam.

" Saya mengerti kecemasan kalian semua,...sebaiknya kalian berdo'a saja semoga kondisi Kean bisa segera membaik agar bisa melakukan kemoterapi,...saya akan membuatkan jadwal kemoterapi baru untuk Kean,...setelah keadaan nya membaik kami akan segera melakukan nya..." Lanjut dr. Burhan.

Kelima nya mengangguk mengerti,...
" Terima kasih dokter !!" Ucap Bima.

" Sama sama pak,...ini sudah kewajiban saya...kalau begitu saya permisi dulu..." Pamit dokter Burhan.

Setelah nya,kelima orang itu pun memasuki kamar rawat Kean. Mereka semua terpaku begitu melihat Kean yang kini terlelap dengan sebagian wajahnya yang tertutup masker oksigen. Juga kedua punggung tangan nya yang terpasang selang dengan beda warna. Cairan infus di punggung tangan kanan nya dan darah di punggung tangan kirinya.

Mereka berjalan perlahan menghampiri Kean. Bima mengusap rambut Kean yang lepek karena keringat. Lalu mencium kening Kean agak lama. Mencoba menyalurkan kasih sayang sebagai seorang ayah pada keponakan nya itu. Irma mengusap punggung tangan Kean yang terpasang cairan infus. Air matanya menetes melihat keadaan keponakan tersayang nya ini. Sungguh,Irma dan Bima sangat menyayangi Kean seperti anak kandung mereka sendiri. Dan melihat Kean seperti ini memberikan rasa sakit tersendiri bagi mereka.

Kevin dan Adit tersenyum melihat perlakuan kedua orang tua mereka pada Kean. Tidak. Mereka sama sekali tidak merasa iri pada Kean,mereka justru merasa bersyukur karena orang tua mereka bisa menyayangi Kean. Sejujurnya mereka pun sangat menyayangi Kean. Seperti adik kandung mereka sendiri. Begitu pula dengan Rafa,sebagai anak tunggal yang sering di tinggal pergi orang tuanya bolak balik keluar negeri. Tentu Rafa merasa kesepian,namun dengan adanya Kean,Rafa jadi tidak merasa kesepian lagi. Rafa merasa memiliki teman dan juga seorang adik. Terlebih kedua orang tuanya juga menyayangi Kean seperti anak mereka sendiri.

Hening yang menyelimuti malam itu membawa mereka kedalam lamunan mereka masing masing. Hingga semua nya terlelap ke dalam alam mimpi.

🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

Sementara itu,di sisi lain ada Reon yang entah kenapa dirinya tak bisa tidur malam ini. Ada perasaan cemas yang membuatnya gelisah. Juga satu nama yang menguasai pikiran nya. Kean. Reon tidak mengerti apa yang terjadi,tapi sejak kemarin hati dan pikiran nya tertuju pada anak yang sangat di bencinya itu. Senyum manis anak itu selalu membayangi nya setiap kali berusaha memejamkan matanya menjemput alam mimpi. Hingga Reon kembali terjaga padahal saat ini sudah menunjukan pukul 2 dini hari.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang