Selamat membaca,...
Maaf kalo banyak typo bertebaran...🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️
Kenyataan nya,apa yang di harapkan ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi.
Setelah Rafa,bi ida dan mang Didi pergi. Yang di lakukan Reon adalah melempar amplop berlogo rumah sakit itu ke sembarang arah d dalam kamar nya tanpa membacanya.
" Aaaaarrrrggggghhhh....brengsek !!! " Teriak Reon marah.
Reon sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Kean. Yang ada di pikiran nya saat ini justru karena Kean lah semua orang meninggalkannya. Fakta bahwa bunda nya pergi setelah melahirkan Kean,juga sahabat2 nya yang menjauhinya saat ini,membuat rasa bencinya pada sosok sang adik semakin besar.
Tangan nya mengepal hingga buku jari nya memutih. Namun bersamaan dengan itu,air matanya juga mengalir deras membasahi kedua pipinya. Dan Reon bersumpah dalam hatinya,bahwa dia tidak akan pernah memaafkan Kean seumur hidupnya. Reon bersumpah akan membenci Kean selamanya.
" Gue ga akan pernah maafin Lo...bahkan sampai Lo mati pun,...gue akan selalu benci sama Lo..." Gumam nya penuh kebencian.
🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️
Tak jauh berbeda dengan Gerald yang kini tengah berdiri di hadapan sebuah gundukan tanah yang bertuliskan nama Mayang pada batu nisan di atas nya.
Sama seperti Reon,Gerald juga sangat marah. Marah pada takdir karena telah merampas istri tersayang nya.
" Kenapa ?? Mayang,...kenapa dulu kamu harus memilih melahirkan anak itu jika sebagai ganti nya kamu yang harus pergi ??? Kamu lihat sekarang,...semua nya berubah !! Hidup aku berubah semenjak kamu pergi...Reon juga kehilangan kebahagiaan nya setelah kepergian kamu...lalu apa salah kalau aku membenci anak itu ??? Apa aku salah kalau aku berharap seandainya anak itu saja yang pergi,..bukan kamu ??? Kenapa kamu meninggalkan dia untuk memberi luka yang berkepanjangan dalam hidup aku ??? Atau...seharusnya kamu juga membawa pergi anak itu,...setidak nya aku tidak akan memperlakukan nya dengan buruk !!! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menganggap nya sebagai anak ku...anak itu hanyalah anak pembawa sial yang sudah menghancurkan hidup ku juga Reon...dan sampai kapanpun,aku akan membenci anak itu..." Racau Gerald di depan kuburan Mayang istrinya.
Sedetik kemudian suara petir menggelegar di susul dengan turun nya hujan yang cukup deras. Namun Gerald sama sekali tak berniat untuk meninggalkan tempat itu. Gerald membiarkan tubuhnya tersiram sempurna oleh air hujan. Juga membiarkan hujan menyamarkan air matanya.
🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️
Berbeda dengan sepasang ayah dan anak yang kini tengah memupuk kebencian di hati mereka.
Di ruang rawat Kean kini tengah terjadi keheningan. Sesekali terdengar isakkan dari bi Ida juga Irma yang tak bisa membayangkan seberapa besar rasa sakit yang di rasakan oleh Kean. Bima hanya terduduk diam di sofa dengan pandangan hampa. Hanya ada Bima,Irma dan bi Ida di ruang rawat Kean saat ini. Irma dan Adit langsung menuju rumah sakit setelah Bima memberitahunya. Rafa,Kevin dan Adit sudah pulang di antar oleh mang Didi atas paksaan Bima. Meski sempat terjadi perdebatan kecil karena mereka menolak untuk pulang. Namun pada akhirnya,Bima mampu membujuk mereka.
" Maaf kan bibi pak,Bu...bibi sudah lancang menampar Reon..." Ucap bi Ida menundukkan wajah nya.
Irma menggenggam tangan Bi Ida,...
" Udah ya bi,...bibi udah bilang begitu berkali kali...dan berkali kali juga aku bilang kalau bibi ga perlu minta maaf...selama ini bibi adalah orang yang paling tau kehidupan seperti apa yang Kean jalani...aku tau,...bibi melakukan itu pasti karena bibi sayang sama Reon,...bibi ga mau Reon semakin bertindak di luar batas,..aku juga pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang bibi lakukan..." Ucapnya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Fanfictiontentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean