Gerald dan Bima segera menghampiri Kean yg bersandar lemah pada Irma dengan darah yg mengalir dari hidung bangirnya.Gerald langsung mengambil alih tubuh Kean untuk bersandar padanya.
" Kean,...masih bisa dengar ayah nak ???" Tanya Gerald panik.
Pasalnya darah yg keluar dari hidung Kean cukup banyak. Bahkan leher dan pakaian bagian depan yg Kean kenakan sudah di penuhi darah. Ada juga yg menetes di selimut dan sprei miliknya.
Kean mengangguk lemah. Tapi sedetik kemudian ia memejamkan matanya erat saat rasa sakit yg teramat menyerang kepala bagian belakang nya. Darah yg mengalir dari lubang hidung Kean pun semakin banyak.
" Kita kerumah sakit sekarang bang..." Ucap Bima.
Dengan sigap Gerald menggendong brydal Kean di ikuti Irma di belakang nya. Sementara Bima sudah lebih dulu keluar dan menyiapkan mobil. Mereka langsung tancap gas menuju rumah sakit.
Selama perjalanan,mimisan Kean tidak berhenti,justru semakin banyak. Wajah Kean sudah sangat pucat dengan bibir yg membiru.
" Uhuk...uhuk...hhh..." Tiba tiba Kean tersedak darah mimisan nya sendiri hingga terbatuk.
Gerald dan Irma semakin panik saat melihat Kean kesulitan bernafas. Bahkan suara tarikan nafasnya terdengar sangat menyakitkan.
" Ya Allah,...Kean...bertahan ya sayang...jangan buat ayah takut nak..."
Tapi sepertinya keinginan Gerald hanya lah sekedar keinginan. Karena setelahnya,tubuh Kean yg berada di dekapan nya justru mengejang hebat hingga bola matanya bergulir keatas dan menyisakan warna putihnya saja.
" Astaghfirullah Al 'Adzim..."
Beberapa saat kemudian,tubuh Kean yg mengejang hebat,berhenti. Sama sekali tak ada pergerakan dari Kean setelahnya. Tangan dan kepalanya terkulai lemas begitu saja. Matanya terpejam erat. Gerald bahkan tidak bisa merasakan hembusan nafas bungsunya. Meski begitu darah segar masih mengalir dari kedua lubang hidung nya.
" Kean..??? Nak...jangan tidur sayang,...buka matanya...ya Allah...Kean..." Tangis Gerald.
Bima dan Irma tentu tidak bisa menahan kecemasan mereka lagi. Bima menjalankan mobilnya semakin cepat agar segera sampai di rumah sakit.
🌧️🌧️🌧️
Sementara itu,Reon kini sedang berada di sebuah cafe bersama dengan Kevin dan Rafa. Btw,hubungan Rafa dan Reon sudah membaik setelah Reon meminta maaf dan berjanji akan meminta maaf pada Kean nanti. Dan mereka berada di cafe untuk mengerjakan ulang tugas kuliah mereka yg sempat di tolak. Saat sedang asik mengerjakan tugas,tanpa sengaja tangan Reon menyenggol gelas minuman nya hingga jatuh dan pecah berserakan.
Praaang
" Astaghfirullah..." Kaget Rafa dan Kevin bersamaan.
Seorang pelayan langsung menghampiri dan membersihkan pecahan beling yg berserakan di sana. Sementara itu Reon justru terlihat seperti sedang melamun.
Entahlah,tiba tiba perasaan nya menjadi tidak enak. Ia juga teringat pada Kean. Bayangan wajah pucat Kean pagi tadi melintas begitu saja di kepalanya. Dan perasaan nya semakin tidak enak,seperti ada kesedihan yg begitu dalam dan membuatnya ingin menangis.
" Re...Reon..."
" Hah ???"
" Lo ngelamun ???" Tanya Kevin bingung.
" Eh ?? Ga kok...gue cuma kepikiran Kean ..." Jawab nya. " Kenapa tiba tiba perasaan gue ga enak ya..." Lanjutnya.
" Mungkin karena Lo merasa bersalah sama Kean,jadi Lo kepikiran juga.....udah lah...berfikir positif aja,...Kean pasti baik baik aja dan ga akan terjadi apa apa..." Ujar Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Fanfictiontentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean