🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️
Sementara itu,yang tak pernah Reon tau,jika kenyataan nya kondisi Kean jauh dari kata baik. Setelah sadar pasca operasi 3 hari yang lalu,sampai hari ini kondisinya tidak pernah stabil. Kondisinya Kean selalu naik turun tidak pasti. Siang nya Kean akan baik baik saja,namun saat malam Kean akan mengalami demam tinggi bahkan sampai mimisan dan tak sadarkan diri. Belum lagi jika lambungnya ikut berulah,membuat Kean semakin kepayahan. Tak banyak makanan yang bisa masuk ke lambungnya,hanya sekitar tiga sampai empat suap saja,di tambah dengan penyempitan usus yang d alaminya. Belum lagi rasa mual yang selalu memaksa Kean untuk kembali memuntahkan isi perutnya yg tidak seberapa.
Hal itu membuat Bima dan keluarga nya sangat khawatir. Lain halnya dengan bi Ida,yang justru lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengurus dan menjaga Reon dan Gerald. Jangan salah faham,bi Ida melakukan itu bukan karena dia tidak peduli pada Kean. Bi Ida melakukan itu atas permintaan Kean. Kean yang meminta pada bi Ida agar lebih memperhatikan Reon dan Gerald. Dan bi Ida harus mengikuti keinginan nya. Kean juga meminta pada mereka semua untuk merahasiakan tentang dirinya yang menjadi pendonor untuk ayah dan kakak nya.
" Kean ikhlas,..asalkan ayah sama kakak selamat dan baik baik aja..."
Itu yang dikatakan anak itu pada mereka. Dan mereka tak punya pilihan lain selain menuruti keinginan nya.
Seperti saat ini,Kean di temani oleh Irma,Adit,Rafa dan Kevin sedang sekolah,sementara Bima harus pergi kekantor karena ada meeting penting. Dan bi Ida sedang berada d kamar rawat Reon dan Gerald.
" Tan..te..." Lirih Kean lemah.
Irma yang sedang duduk d sofa sambil membaca majalah segera menoleh dan menghampiri keponakan nya itu.
" Iya,...kenapa hm ???" Tanya Irma sambil mengusap kepala Kean dengan lembut.
" Gimana keadaan kakak sama ayah ???" Tanya Kean pelan.
Irma tersenyum sendu. Selalu seperti ini,setiap kali membuka mata,hal yang pertama kali dia tanyakan adalah Reon dan Gerald. Kadang Irma berpikir bahwa Reon dan Gerald sangat beruntung memiliki anak juga adik seperti Kean. Namun tak pelak juga Irma menganggap jika Kean itu terlalu naif. Meski pun sudah d sakiti berkali kali,anak itu masih saja menyayangi ayah dan kakak nya.
" Ayah sama kakak kamu udah baikan kok,...malah kata bi Ida kakak kamu udah boleh pulang tiga hari lagi,..." Jawab Irma.
" Ayah ???" Lirih Kean.
" Kalo ayah kamu,masih harus d rawat seminggu lagi,...baru boleh pulang,..."
Kean tersenyum lemah,...
" Alhamdulillah,..." Syukurnya.Lagi lagi Irma hanya bisa menampilkan senyum sendunya pada keponakan nya itu. Entah kebaikan seperti apa yang pernah d lakukan oleh Gerald hingga bisa memiliki anak sebaik Kean,namun Irma sangat menyayangkan dengan sikap Gerald selama ini pada anak bungsunya.
Ceklek
Irma dan Kean mengalihkan pandangan nya pada pintu yang terbuka.
" Assalamu'alaikum,..Tante...key,..." Ucap Adit,Kevin dan Rafa serempak.
" Wa'alaikum salam,..." Jawab Irma. Sementara Kean hanya menjawab dalam hati. Tubuhnya terasa sangat lemas,bahkan hanya untuk bersuara saja terasa sangat menguras tenaganya.
" Kok kalian udah pada pulang ??? Kalian bolos ya ???" Tanya Irma curiga.
" Ih,..mama jahat bgt deh,...lagian siapa yang bolos sh ma,...orang hari ini itu kita semua di suruh pulang cepet karena guru nya ada rapat sekolah..." Jawab Adit kesal.
" Ya kan mama cuma nanya Dit,...baperan bgt sh kamu..." Sahut Irma.
Adit tidak mempedulikan ucapan mama nya dan malah menghampiri Kean. Kevin dan Rafa mendudukkan diri mereka d sofa.
" Kalian pasti belum pada makan kan,...kalo begitu mama beli makanan dulu ya,..kalian jagain Kean dulu,.." pamit Irma lalu pergi setelah mendapat anggukan dari ketiga nya.
" Gimana keadaan Lo key,...???" Tanya Adit.
" Aku baik baik aja,..." Jawab Kean pelan.
Adit mendengus mendengar jawaban sepupunya itu. Bahkan anak kecil saja tau kalau kondisi Kean itu sedang tidak baik. Tapi salahnya juga yang bertanya seperti itu meski sudah tau yang sebenarnya.
" Bang Rafa,..." Panggil Kean.
Rafa langsung menghampiri Kean begitu mendengar anak itu memanggilnya.
" Kenapa ???" Tanya nya.
" Abang udah jenguk kakak ??? " Kean justru balik bertanya.
Rafa memalingkan wajahnya,tak ada niatan untuk menjawab.
" Bang,..." Panggil Kean lagi.
Rafa berdecak,...
" Iya nanti gue jenguk kakak Lo,...sekarang gue mau disini dulu,...ngadem...biar nanti otak gue ga panas pas jengukin kakak Lo..."Kean mengerutkan keningnya. Adit yang berada d samping Rafa langsung menyikut pelan lengannya.
" Apa sih ???" Ketus Rafa.
Kevin yang sedari tadi hanya menyimak pun akhirnya ikut bersuara,...
" Jangan di pikirin omongan nya si Rafa,..Lo tau kan kalo tuh anak otaknya emang rada2,...Lo tenang aja,...abis dari sini nanti kita bakalan jengukin Reon sama om Gerald kok,..."Kean tersenyum lemah,...
" Makasih kak Kev,..."Kevin mengangguk sembari mengusap kepala Kean dengan lembut. Sementara Rafa mendengus mendengar penuturan Kevin yang mengatakan bahwa mereka akan menjenguk Reon. Karena dalam hatinya,Rafa sama sekali tidak ingin bertemu dengan Reon ataupun Gerald. Entahlah,Rafa hanya merasa jika bertemu dengan mereka itu hanya akan membuat emosi nya meningkat saja. Jangan lupakan kalau Rafa adalah saksi dari pengorbanan yang di lakukan oleh Kean demi Reon dan Gerald. Namun apa balasan nya ??? Reon dan Gerald justru menolak bahkan marah saat mereka menyebut nama Kean. Dasar tidak tau diri !! Itulah yang selalu Rafa ucapkan dalam hatinya. Dan tentu saja itu d tujukan untuk Reon dan Gerald. Tanpa mengatakan apapun lagi,Rafa memilih kembali mendudukkan dirinya di sofa dan memejamkan matanya.
Kean menatap sedih pada Rafa yang sepertinya marah padanya.
" Kak,...bang Rafa marah ya ??" Tanya Kean sedih.
Kevin dan Adit menoleh ke arah Rafa yang kini memejamkan matanya. Lalu kembali menatap Kean yang menatap Rafa dengan raut sedihnya.
" Rafa ga marah kok,...dia cuma lagi capek aja,...tadi di sekolah dia abis di hukum gara gara bikin rusuh di kelas,...padahal lagi ujian..." Jelas Kevin agar Kean tidak kepikiran.
" Lo kan tau sendiri bang Rafa orang nya gimana,...jadi tenang aja ya,...kalo dia berani marah sama Lo,liat aja bakal gue coret dia dari daftar BF kita,..." Imbuh Adit.
Kevin membolakan matanya terkejut,...
" Astaghfirullah Dit,..Lo itu masih kecil tapi otak Lo kotor banget ya Allah ...apaan tuh BF BF an,...hah ???"" Heh,...otak Lo yang kotor bang,..maksud gue itu Best Friend,dodol...bukan BF yang begituan...atau jangan jangan Lo kali yang sering kaya gitu ???" Sanggah Adit. Kesal juga pada Abang nya ini.
Kevin hanya menyengir saja. Sedangkan Adit masih musuh misuh. Kean terkekeh kecil menyaksikan kelakuan kedua sepupunya itu. Rafa sendiri diam diam menyunggingkan senyum tipisnya.
🌧️
🌧️
🌧️
🌧️
🌧️
TBC
Segini dulu ya,...nanti aku sambung lagi... Jgn lupa vote and coment nya oke !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Fanfikcetentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean