🌧️ 76 🌧️

4K 319 40
                                    


Pagi ini,Gerald kembali tidak pergi ke kantor dan lebih memilih untuk menemani bungsunya memeriksakan matanya. Dan saat ini Gerald dan Kean sudah berada di ruangan dokter Burhan untuk mengetahui hasil pemeriksaan mata Kean.

" Maaf sebelumnya pak Gerald,Kean,...menurut hasil pemeriksaan kondisi mata Kean saat ini terjadi karena penyempitan otot saluran tulang belakang Kean sudah mulai merusak jaringan kornea,...selain itu efek dari obat jangka panjang yg di konsumsi oleh Kean juga ikut andil dalam hal ini..." Jelas dr. Burhan.

Gerald dan Kean hanya menyimak tanpa berkata apa apa.

" Kean,...apa sebelumnya Kean sering merasa pusing atau perih di bagian mata...???" Tanya dr. Burhan.

Kean menganggukkan kepalanya pelan,...
" Iya...rasanya sakit dari belakang kepala sampai mata..."

Gerald menatap putra bungsunya tak percaya. Kenapa anak nya itu tidak pernah bilang padanya ???

Kean menatap sang ayah,...
" Maaf ayah...karena Kean ga cerita. Kean pikir itu cuma sakit kepala biasa,...tapi lama lama rasanya jadi tambah sakit,...kepala Kean kaya mau pecah..." Ucapnya lalu menunduk.

Gerald tak menjawab. Ada sedikit rasa kecewa di hatinya karena anaknya sudah tidak jujur padanya tentang kondisi kesehatan nya sendiri.

Sementara dr. Burhan mengangguk faham,...
" Saya sudah berkonsultasi dengan spesialis mata di rumah sakit ini...saya juga sudah buatkan janji untuk kalian Minggu ini,...kalian bisa menemuinya,namanya dr. Afdal,nanti saya berikan jadwal pertemuan nya...untuk sementara Kean bisa pakai kacamata minus dan silinder dulu ya...selain itu,kedepan nya kalau Kean merasa ada yg tidak beres lagi dengan tubuh Kean,...segera beritahukan ya...agar bisa segera dilakukan penanganan..."

Kean mengangguk. Begitu juga dengan Gerald. Kemudian keduanya pamit pergi. Setelah dr. Burhan memberikan resep baru untuk Kean juga memberikan jadwal pertemuan Kean dan dr. Afdal.

🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

Saat ini Gerald dan Kean berada dalam mobil menuju ke rumah. Setelah sebelumnya mereka menyempatkan diri untuk mampir ke optik untuk membeli kacamata yg diperlukan oleh Kean sementara ini.

Dalam perjalanan sejak dari rumah sakit,sama sekali tidak ada pembicaraan di antara mereka berdua. Gerald hanya akan berbicara seperlunya saja. Dan hal itu membuat Kean takut.

" Ayah..." Panggil Kean tapi sama sekali tak di gubris oleh sang ayah.

Kean menundukkan kepalanya,...
" Ayah...maaf...Ke___"

" Kenapa ???" Potong Gerald tanpa menoleh.

Kean mengangkat wajahnya dan menatap sang ayah yg masih memfokuskan padangan pada jalan d depan nya. Yaps,hari ini Gerald memang tidak menggunakan jasa supir,jadi ia menyetir kendaraan nya sendiri.

" Kenapa kamu ga jujur sama ayah hah ??? Kamu anggap ayah ini apa sebenarnya ??? Atau kamu sengaja begini sama ayah,karena kamu masih belum bisa percaya kalau ayah bisa jadi ayah yg baik buat kamu ??? " Ujar Gerald dingin.

Kean menggelengkan kepalanya dengan cepat.

" TERUS KENAPA ??? JAWAB !!!" Tanpa sadar Gerald meninggikan suaranya.

Kean berjengit kaget. Benar benar terkejut dengan bentakan ayahnya. Kean menundukkan kepalanya dengan mata yg berkaca kaca.

Gerald menepikan mobilnya lalu menatap Kean yg menunduk. Entah kenapa emosinya jadi tidak terkontrol saat ini.

" Sekarang jawab ayah...kenapa kamu ga bilang kalau kamu sudah merasakan gejala ini sebelumnya ??? Kenapa Kean ??? Kamu masih marah sama ayah karena perbuatan ayah dulu ??? Atau kamu sengaja mau bikin ayah kelihatan ga baik dan ga bisa ngurus kamu ??? Begitu ??? Iya ???" Ucap Gerald lagi.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang