Amnesia permanen. Itulah yg dikatakan oleh dokter Burhan setelah memeriksa Kean. Yg artinya,selamanya Kean tidak akan mengingat apapun di masa lalu nya. Tidak hanya itu,karena selain amnesia permanen,ternyata Kean juga mengalami anemia akut. Efek operasi sum sum tulang belakang.Saat ini Kean di temani oleh ayah dan kakaknya. Hanya mereka,karena Kean masih merasa canggung dan bingung dengan semuanya. Gerald juga sudah memberitahukan hal ini pada Bima dan Irma. Awalnya mereka akan langsung datang ke rumah sakit,tapi dengan cepat Gerald melarang mereka. Bukan apa apa,Gerald hanya tidak ingin Kean merasa tertekan nantinya,apalagi Kean baru saja sadar dari tidurnya. Tentu saja Gerald juga menjelaskan alasan nya pada Bima dan Irma agar mereka tidak salah faham. Beruntung nya mereka bisa memahaminya.
Kean masih terbangun dan sedang menatap wajah pria dewasa yg kini tengah duduk di samping ranjang nya. Pria dewasa ini mengaku sebagai ayah nya. Yaps,yg dimaksud oleh Kean adalah Gerald,yg memang benar adalah ayah kandung nya.
" A..ayah..."
" Kenapa ???"
Kean tidak langsung menjawab,sejujur nya tubuhnya masih terasa begitu lemas dan sama sekali tidak bertenaga. Tapi rasa penasaran di kepalanya membuatnya memaksakan diri untuk bertanya.
" A..ayah...be..beneran...ayah...a..ku...kan ???"
Gerald tersenyum lembut,meski dalam hatinya sudah menjerit pilu. Jadi seperti ini rasanya di lupakan oleh keluarga sendiri. Rasanya sakit,padahal Kean tidak berniat melakukan nya. Lalu apa kabar Kean yg dulu justru sengaja ia lupakan dan sama sekali tidak ia anggap keberadaan nya meskipun ada di depan mata.
" Iya...ini ayah...ayah kandung nya Kean..." Jawab Gerald.
Kean mengerutkan pertengahan alisnya tanda ia merasa bingung dan tidak mengerti. Gerald mengusap kepala Kean yg diperban dengan hati hati. Lalu tersenyum lembut pada Kean.
" Kean itu kamu,...nama kamu,Keananta Raditya mahaputra,...anak bungsu Gerald Raditya mahaputra,..yaitu ayah...dan yg duduk disana itu kakak kamu,...namanya Reonnald Raditya mahaputra..." Ucap Gerald mencoba menjelaskan sepelan mungkin.
" Jangan maksain buat ingat apapun,...ayah ga mau kepala kamu tambah sakit...lagipula,ingat ataupun tidak,kenyataan nya Kean adalah anak ayah,...bungsu kesayangan ayah...oke ???" Lanjutnya.
Kean mengangguk. Sementara Reon yg sejak tadi duduk di sofa hanya diam melihat interaksi sang ayah dengan adiknya dengan tatapan yg sulit di artikan. Tapi jujur,dalam hatinya Reon sangat bahagia karena adiknya sudah sadar.
" Yg terpenting sekarang Kean harus cepat sembuh...biar kita bisa kumpul lagi...adek percaya sama ayah kan ???"
Lagi,Kean mengangguk lemah sebagai jawaban.
" Yah,...udah belum ??? Gantian donk...aku juga kan pengen ngenalin diri aku ke adik aku yah..." Celetuk Reon tiba tiba.
Gerald mendengus lalu terkekeh setelahnya,...
" Ya udah,...sekarang Kean sama kakak dulu ya...ayah mau keluar sebentar...nanti ayah bakal balik lagi...oke ???"Kean tersenyum tipis sebagai jawaban.
" Cerewet banget sih kamu kak,...katanya swag...mana ??? Tsundere iya kamu tuh..." Ejek Gerald.
" Enak aja...udah ah,...ayah sana katanya mau keluar,...sekalian beliin makan ya yah,...laper soalnya hehe..."
" Hm..." Sahut Gerald lalu pergi.
Setelah nya,Reon mendudukkan dirinya di tempat Gerald tadi.
" K..kak..." Panggil Kean membuat Reon terdiam.
" Iya..." sahut Reon.
Kean tidak melanjutkan kata katanya,rasanya tubuhnya lelah sekali.
" Kenapa ??? Ada yg sakit ??? Mau kakak panggilin dokter ???" Tanya Reon. Dan ya,sejak Kean di vonis amnesia permanen,Reon memang memutuskan untuk merubah semuanya. Dan di mulai dengan cara bicaranya yg tidak memakai lo - gue lagi di depan Kean.
Kean menggeleng pelan namun mata sayunya masih menatap lekat pada pemuda di depan nya yg mengaku sebagai kakaknya. Bahkan pria yg mengaku sebagai ayah nya pun mengatakan hal yg sama. Entahlah,Kean masih merasa bingung.
" Ja...ngan...pergi...te..menin...Kean..."
Di luar dugaan. Reon yg tadinya mengira jika Kean akan menanyakan hal yg sama seperti yg anak itu tanyakan pada ayah mereka. Ternyata dugaan nya salah,Kean justru memintanya untuk menemaninya dan tidak meninggalkan nya. Sungguh,Reon merasa sangat bahagia akan hal itu.
" Kean ga mau nanya kakak sama kaya Kean nanya ke ayah,..???" Tanya Reon penasaran.
Kean menggeleng lemah,...
" Ayah..bi..lang..kakak...ka..kak..nya Kean..." Kean menjeda perkataan nya untuk mengambil nafas. " A..ayah...ga..mungkin...bo..hong..." Lanjutnya susah payah.Reon yg melihat bagaimana susahnya Kean yg berusaha bicara menjadi sangat khawatir.
" Ssstt...udah ya...jangan ngomong lagi...sekarang Kean mending tidur lagi aja ya...kakak tau Kean pasti masih lemes banget kan ???"
Kean mengangguk pelan,...
" Ka..kak...di..si..ni..a..ja..."Reon mengangguk semangat,...
" Iya,..kakak disini...ga akan kemana mana...Kean istirahat lagi ya,biar cepet sembuh...nanti kalau keadaan Kean udah lebih baik,...kakak akan kasih tau semuanya sama Kean,...oke ???"Kean mengangguk lagi. Meski dalam hatinya ia masih sangat penasaran,tapi tak dipungkiri tubuhnya memang masih terasa luar biasa lemas. Belum lagi denyutan menyakitkan yg mulai menyerang kepalanya. Kean memejamkan matanya dan mencoba menjemput alam mimpi di temani dengan usapan lembut yg sang kakak berikan di kepalanya juga tepukan pelan di pahanya,yang entah kenapa membuat Kean merasa aman dan nyaman. Tanpa menunggu lama akhirnya Kean kembali terlelap.
Reon masih tetap mengusap kepala dan menepuk pelan paha Kean tanpa berniat untuk berhenti. Dalam hati Reon berdo'a kepada Tuhan,agar adiknya ini segera pulih. Meski pun dengan ingatan nya yg hilang seluruhnya dan membuatnya seperti terlahir kembali. Reon dengan senang hati menerima nya. Bukan kah ia sudah berjanji sebelumnya bahwa apapun dan bagaimanapun Kean nantinya,ia akan tetap menjadi kakak satu satunya bagi adiknya.
" Terima kasih ya Allah,...tak apa Engkau menghilangkan ingatan adikku,...karena memang masa lalu nya sangat tidak pantas untuk di ingat,...kini biarkan aku memulai semua nya benar benar dari awal lagi,...sebagai Reon...kakak kandung Kean..." Gumam Reon yg hanya bisa ia dengar sendiri.
Benar. Jauh dalam lubuk hatinya,Reon justru merasa berterima kasih pada kenyataan ini. Karena dengan hilang nya ingatan Kean,itu berarti adiknya itu tidak perlu lagi mengingat penderitaan nya di masa lalu. Hanya akan ada masa kini dan masa yg akan datang. Dan Reon akan memulainya dengan memberikan kebahagiaan yg seutuhnya untuk Kean.
" Setelah ini,...kita akan benar benar memulai semuanya dari awal ya,...Dek.." Batin Reon sambil terus menatap Kean yg sudah tertidur pulas.
Sesekali pertengahan alis adiknya itu akan berkerut. Dengan cepat Reon mengusapnya,Reon tau jika begitu adiknya itu pasti merasa kesakitan. Dengan sigap Reon mengusap pertengahan alis Kean dengan lembut sampai anak itu kembali tenang. Reon menumpukan kepalanya pada sisi ranjang Kean dan mulai memejamkan matanya. Menyusul sang adik ke alam mimpi yg indah.
🌧️🌧️🌧️
" Ma..maksud dokter a..apa ???"
🌧️
🌧️
🌧️
🌧️
🌧️
Lima part loh aku sehari ini...
Keren ga ???

KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Fanfictiontentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean