🌧️ 1 🌧️

25.2K 1K 64
                                    

Happy reading and enjoy

.

.

.

.

.

.

Tidak ada hal yang membahagiakan selain ketika bisa berkumpul bersama keluarga terdekat mu,bercanda,sarapan dan makan malam bersama. Ada yang memeluk mu ketika kau sakit,dan yang paling penting adalah,... adanya keluarga yang menyayangimu. Semua itu adalah hal yang paling d impikan oleh setiap anak d dunia ini.

Tapi,hal itu tidak berlaku pada remaja tampan nan imut bernama Keannanta Raditya yang lebih sering d panggil Kean.

Tinggal hanya bersama dengan ayah nya, Gerald Raditya atau lebih sering d sapa Gerald. Dan seorang kakak laki laki, Reonnald Raditya.

Menjadi bungsu dari keluarga Raditya yang terpandang dan kaya,ternyata tidak membuat hidup seorang Kean bahagia. Beban rasa bersalah yang menggerogoti hidupnya dan membunuhnya perlahan atas takdir yang d limpahkan sebagai kesalahan nya.

Meninggalnya sang bunda, Mayang Sari Raditya,setelah melahirkan nya. Ternyata menjadi awal dari kehancuran nya. Dimana Kean kecil justru menjadi pelampiasan kemarahan sang ayah dan kakak nya pada takdir yang telah merenggut Mayang dari sisi mereka. Tanpa tau, jika bayi mungil Kean juga sama terluka nya dengan mereka. Bahkan Kean juga harus kehilangan kasih sayang dari keluarganya yang tersisa.

Semua itu terus berlanjut hingga saat ini,bayi kecil Kean yang sudah tumbuh menjadi remaja tampan dan manis. Wajah nya yang sangat mirip dengan mendiang sang bunda justru membuat Gerald dan Reon semakin membencinya.

Hanya ada bi Ida dan mang Didi yang selalu mendampingi Kean, bi Ida dan mang Didi adalah saksi dari penderitaan s bungsu yang tidak pernah d anggap kehadirannya oleh ayah dan kakaknya.

.

.

.

.

.

Pagi ini seperti biasa,Gerald dan Reon sedang melakukan ritual pagi mereka yaitu sarapan bersama. D iringi dengan obrolan serta candaan candaan lucu yang membuat ayah dan anak itu tertawa bersama. Tanpa tau bahwa d balik tembok dapur ada seorang lagi yang selalu membayangkan bisa duduk d antara mereka dan bisa menikmati kebersamaan seperti layaknya keluarga.

Anak itu adalah Kean,yang kini sudah berusia 15 tahun. Hanya terpaut 2 tahun dengan sang kakak. Selain itu,entah d sengaja atau tidak Reon dan Kean memiliki tanggal dan bulan kelahiran yang sama. 30 Desember.

Kean ikut tersenyum melihat bagaimana ayah dan kakaknya tertawa begitu lepas sembari menikmati sarapan mereka.

" Aku udah selesai yah,...aku pamit ke sekolah dulu ya..." Ucap Reon sambil menyalimi tangan Gerald.

" Iya,...belajar yang rajin dan jangan bikin ayah kecewa...oke boy ???" Sahut Gerald.

" Pastinya yah,...ya udah aku berangkat ya...assalamu'alaikum yah..."

" Wa'alaikum salam..."

Setelah Reon berangkat sekolah,Gerald pun bersiap pergi ke kantor. Namun gerakan nya terhenti saat seseorang yang paling dia benci berdiri d hadapannya dengan senyum manis yang mengingatkan nya pada mendiang sang istri.

Gerald segera memalingkan wajahnya,tak ingin melihat anak d hadapannya ini. Tanpa sepatah kata Gerald pergi begitu saja meninggalkan Kean yang menatap sendu punggung ayahnya.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang