🌧️ 32 🌧️

5.3K 440 42
                                        

Disarankan bacanya sambil dengerin lagu " Hamari Adhuri Kahani by Arjit Singh "...

🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

Hari perpisahan pun dilaksanakan di " Galaxy Internasional School ". Satu persatu siswa yang lulus dengan nilai terbaik sudah di panggil ke atas podium untuk di berikan piagam sesuai dengan urutan peringkat mereka. Kini tinggal urutan 3 besar yang di panggil. Setelah Rafa dan Kevin yang berada di urutan ketiga dan kedua,giliran Reon yang menaiki podium sebagai murid terbaik juara satu dengan nilai rata rata 9. Satu satunya murid terbaik di kelas 12 sekolah tersebut. Piagam dan juga piala sudah di berikan oleh kepala sekolah.

" Pertama Tama,saya ucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah S.W.T,..juga terima kasih untuk pak kepala sekolah juga guru guru yang lain yang sudah mendidik dan mengajarkan banyak ilmu bagi saya di sekolah ini,...selain itu juga saya sangat berterima kasih pada ayah saya,yang sudah berjuang dan bekerja keras untuk membiayai sekolah bahkan kehidupan saya dari saya kecil sampai sekarang,...dan pastinya saya masih akan merepotkan ayah saya untuk kuliah saya nanti,..."

" Ayah,...terima kasih atas semua perjuangan dan pengorbanan ayah untuk aku selama ini,...rasa terima kasih saja tentu ga akan bisa membalas semua pengorbanan ayah buat aku,...tapi hanya kata itu yang bisa aku ucapkan sekarang,...tetap dukung aku ya ayah,...aku sayang ayah..." Lanjutnya.

Semua orang bertepuk tangan. Pun dengan Gerald yang bertepuk tangan sembari berdiri dengan bangga. Bahagia rasanya telah mampu mendidik dan membesarkan Reon seorang diri setelah kepergian Mayang,istrinya.

" Nah,...pada bapak Gerald selaku orang tua dari Reon,di persilahkan untuk naik ke atas podium,dan memberikan sedikit kalimat motivasi untuk kita semua,bagaimana caranya mendidik anak hingga bisa seperti Reon yang membanggakan,..." Ucap kepala sekolah.

Dengan bangga Gerald naik ke atas podium dan berdiri di samping Reon,..
" Assalamu'alaikum semuanya,...selamat siang,...sebagai seorang ayah saya merasa bangga pada putra saya Reon,...dengan prestasi yang di raih nya di sekolah ini,...sudah membuktikan bahwa saya berhasil mendidik dan mengajarinya selama ini,...setelah istri saya meninggal,saya memang membesarkan Reon seorang diri,...dan meskipun saya sibuk dengan pekerjaan saya,sebisa mungkin saya akan meluangkan waktu saya untuk bermain,bercanda dan menemaninya belajar,...setelah ibunya meninggal,sudah cukup membuat Reon kehilangan kasih sayang dari seorang ibu,...karena itu sebisa mungkin saya akan melakukan apa saja agar Reon juga tidak merasa kehilangan kasih sayang dari seorang ayah,..." Ucap Gerald sambil merangkul Reon.

" Reon adalah satu satunya anak kebanggaan saya,...dan saya beruntung memiliki anak seperti Reon,anak saya..." Lanjut Gerald dengan bangga.

Mereka berdua terlihat begitu bahagia sebagai keluarga dalam pandangan orang lain. Namun tidak bagi Bima dan keluarga nya. Bima terlihat mengepalkan tangan nya,pun dengan Irma yang memalingkan wajahnya,tak ingin melihat adegan di hadapan nya itu. Bahkan Rafa hampir saja berteriak ketika mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Gerald tadi. Beruntung Kevin mencegahnya. Rafa menatap tak suka pada Kevin,tapi Kevin mengedipkan matanya memberi isyarat pada Rafa,lalu menunjuk sesuatu dengan dagunya. Rafa mengernyit,sedikit heran dengan isyarat yang d berikan sahabatnya itu. Meski begitu,Rafa mengikuti arah pandang Kevin. Rafa langsung mematung begitu melihat apa yang di isyaratkan oleh Kevin.

Di sana. Di sudut aula itu,ada Kean yang memandang interaksi antara ayah dan kakak nya dengan senyum yang mengembang. Namun bukan itu saja yang Rafa lihat. Di balik senyum itu,Rafa bisa melihat dengan jelas ada kesedihan yang berusaha Kean sembunyikan. Ada retak yang berusaha Kean tahan. Kristal bening yang terdapat di mata hazel nya bahkan sudah mengalirkan setetes air mata ketika Kean mengedipkan matanya. Namun secepat mungkin Kean segera menghapusnya. Dan kembali menatap ayah dan kakaknya dengan senyum lebarnya. Rafa memalingkan wajahnya ketika sesak memaksanya mengeluarkan cairan bening serupa dari matanya. Kevin yang menyadari itu segera mengusap bahu Rafa.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang