🌧️ 39 🌧️

5.2K 451 34
                                    

🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

Bima,Rafa dan Kevin menunggu dengan perasaan cemas di depan ruang IGD. Mereka bertiga langsung membawa Kean ke rumah sakit ketika Kean pingsan setelah memuntah kan darah. Dan sudah hampir 2 jam mereka menunggu,belum ada tanda tanda sang dokter akan keluar.

Bima duduk dengan tenang d kursi tunggu bersama Kevin. Namun dalam lubuk hatinya Bima sangat mengkhawatirkan keponakan nya itu.  Sementara Kevin hanya diam dengan pandangan kosongnya,sama seperti Bima,Kevin juga sangat mengkhawatirkan keadaan Kean. Pun dengan Rafa yang berdiri bersandar pada dinding ruang IGD sembari menunduk.

Hingga 1 jam kemudian pintu ruang IGD terbuka bersamaan dengan dr. Burhan yg keluar dari sana. Ketiga orang beda usia itu pun segera menghampiri sang dokter.

" Dokter,...bagaimana keadaan Kean ???" Tanya Bima langsung.

Dr. Burhan menatap mereka secara bergantian. Kemudian menghela nafas lelah,...
" Apa Kean meminum alkohol ??? "

Bima,Rafa dan Kevin mengernyitkan alis mereka bingung. Melihat hal itu,dr. Burhan mengerti sesuatu.

" Kondisi Kean sempat kritis,...lambung nya terbakar akibat alkohol yg tertelan dan hal ini tentu sangat berbahaya,...saya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi,...meski kami sudah membuat Kean memuntahkan nya...kondisinya semakin lemah,juga karena Kean hanya punya satu ginjal...kalian semua juga pasti tau bahaya nya alkohol untuk orang sehat...apalagi untuk orang yg memiliki riwayat sakit seperti Kean...maaf,dengan berat hati saya menyampaikan bahwa kanker yang di derita Kean sudah masuk stadium lanjut..." Jelas dr. Burhan. ( ✌️✌️✌️ Bagian ini aku ngarang ya 😁😁😁 )

Ada bunyi seperti petir yang menggelegar di hati tiga orang yang mendengar penjelasan dari dokter di hadapan mereka itu. Ketiga nya terdiam dengan perasaan masing masing.

" Tapi,...Kean masih bisa sembuh kan dokter ???" Rafa bertanya dengan suara pelan.

Dr. Burhan tersenyum,...
" Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini,jika Allah sudah berkehendak,...saya tidak bisa memastikan Kean bisa sembuh atau tidak,...tapi saya juga tidak bisa menentukan akhir hidup seseorang...saya hanya akan berusaha semampu saya,...selebihnya kita serahkan pada yang maha kuasa..." Ucapnya membuat ketiga orang dihadapan nya kembali terdiam.

" Kita akan tetap melakukan pengobatan sesuai prosedurnya,...tetap berikan dukungan dan semangat pada Kean agar dirinya memiliki keinginan untuk sembuh,...karena hal itu juga lah yang akan membantu dalam proses penyembuhan seseorang selain dari obat obatan...saya harap kalian mengerti..." Lanjut dr. Burhan. " Kalau begitu saya permisi dulu,...kalian bisa menjenguk Kean setelah di pindahkan keruangan seperti biasa..." Pamitnya lalu pergi setelah mendapat anggukan dari ketiga orang itu.

Setelah kepergian dr. Burhan,Bima,Rafa dan Kevin masih terdiam seperti memikirkan sesuatu. Hingga beberapa saat kemudian mereka bertiga menyadari satu hal,ketiganya mengepalkan kedua tangan mereka d samping tubuh masing masing. Bertepatan dengan brankar Kean yang di dorong keluar oleh beberapa orang perawat.

Bima Segeran mengikuti para perawat yg akan memindahkan Kean ke ruang VIP seperti biasa. Namun tidak dengan Rafa dan Kevin.

" Kev,...Lo pikirin hal yang sama kaya yang gue pikirin ???" Tanya Rafa menatap lekat kedua mata Kevin.

Kevin balas menatap mata Rafa,...
" Kali ini gue ga akan cegah Lo apapun yang mau Lo lakuin,Raf...mereka udah kelewat batas..." Jawab Kevin.

Rafa tersenyum miring,...
" Kalo gitu Lo temenin Om Bima buat jaga Kean,...gue ada urusan sebentar..."

Kevin mengangguk lalu pergi menyusul Bima yang mengikuti para perawat yang mendorong brankar Kean. Begitu juga dengan Rafa yang segera pergi dari sana.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang