Sudah hampir satu bulan Kean di rawat di rumah sakit pasca operasi besar yg ia lakukan. Saat ini keadaan nya sudah lumayan baik. Kean sudah bisa menggerakkan beberapa anggota tubuhnya. Operasi kemarin memang menimbulkan banyak efek bagi Kean. Selain animea akut dan amnesia permanen. Ternyata syaraf motoriknya juga mengalami gangguan. Tapi,itu bisa di atasi dengan melakukan terapi.Karena perawatan yg intensif dan perhatian juga dukungan dari keluarganya,Kean bisa menjalani terapi nya dengan lancar dan baik. Seperti pagi ini,Kean sedang belajar berjalan di bantu oleh ayahnya di dalam ruang rawatnya.
" Pelan pelan aja ya,...kalo sakit bilang ayah,..." Ucap Gerald yg membantunya berjalan meski tertatih.
Kean tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.
Gerald dengan pelan dan hati hati membantu Kean berjalan. Sesekali tubuh anak itu akan limbung karena kakinya belum bisa sepenuh nya menopang tubuhnya sendiri.
" Eh...eh..." Cemas Gerald menopang Kean saat tubuh anak itu mulai limbung.
Kean menatap ayahnya sambil menunjukkan senyum khas nya yg menggemaskan.
" Capek ???" Tanya Gerald.
Kean menggeleng lalu sedetik kemudian menganggukkan kepalanya membuat Gerald bingung.
" Ke...an...ca...pek...ta...pi...ma...sih...ma...u...la...ti...han...la...gi...." Jawab Kean.
Gerald tersenyum sendu mendengar jawaban bungsunya,...
" Kalo gitu,istirahat dulu ya,...nanti latihan lagi..."Kean menggeleng lagi,...
" Se...ben...tar...la...gi...a...yah..." Pinta nya memelas.Gerald hanya bisa menghela nafas pasrah. Kalau sudah begini mana bisa menolak. Apalagi wajah memelas Kean sudah seperti anak kucing yg minta di pungut. Akhirnya Gerald mengangguk saja.
" Ya udah sekali lagi,...abis ini kamu istirahat ya...ingat kan yg dibilang dokter,kamu ga boleh kecapekan..."
Kean mengangguk. Lalu Gerald kembali menuntun Kean dengan sabar.
Ceklek
Gerald dan Kean menoleh kearah pintu yg di buka dari luar. Bersamaan dengan masuknya Reon,Kevin dan Rafa. Adit tidak ikut karena masih di sekolah,dan berkata akan menyusul setelah pulang sekolah.
Kean tersenyum ke arah mereka. Reon langsung menghampiri adiknya yg masih di papah sang ayah dan memeluknya membuat Kean sedikit meringis karena punggungnya masih terasa sedikit nyeri.
" Peluknya pelan pelan aja Re,..." Peringat Gerald.
Reon langsung melepaskan pelukan nya,...
" Maaf,...abis kakak kangen banget sama kamu..." Ucap Reon." Ke...an...Ju...ga..."
Reon mengusap kepala Kean dengan lembut. Kemudian Kevin dan Rafa bergantian memeluk Kean. Kean pun dengan senang hati membalas pelukan mereka. Kean sudah mengenal mereka berdua juga Adit ,termasuk Bima,Irma,bi Ida dan mang Didi. Gerald dan Reon yg memperkenalkan mereka. Awalnya Kean merasa canggung karena ia merasa tidak mengenal mereka sama sekali. Tapi setelah di beri penjelasan oleh Gerald dan Reon,akhirnya Kean mengerti dan sudah bersikap biasa. Bahkan cenderung manja.
Mereka semua senang melihat Kean yg sekarang. Banyak perubahan yg terjadi pada Kean. Sebagian membuat mereka merasa senang dan bersyukur,tapi sebagian lagi membuat mereka merasa sedih. Meski begitu,apapun itu bagi mereka yg terpenting adalah Kean masih bersama mereka bagaimanapun keadaan nya.
Setelahnya Gerald dan Reon menuntun Kean untuk kembali berbaring di ranjang nya. Sesekali Kean akan meringis sakit saat luka bekas operasinya terasa sedikit nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean
Fanfictiontentang Kean yang merindukan hangat nya pelukan ayah dan kakaknya... " kalau kepergian Kean bisa bikin ayah dan kakak bahagia,...Kean ikhlas " - kean