🌧️ 83 🌧️

4.6K 291 16
                                    


" Operasi nya sudah selesai...namun saat ini kondisi Kean masih kritis...terjadi pendarahan hebat saat operasi sedang berlangsung...selain itu,kami juga sempat kehilangan dia tadi...jantung nya sempat berhenti berdetak selama sepersekian menit...namun beruntung Kean masih mau berjuang..." Jelas dr. Burhan.

Gerald tak mengeluarkan sepatah katapun.

" Kami belum bisa memastikan bagaimana hasil dari operasi ini,...kami juga belum bisa mengatakan kalau kondisi Kean baik baik saja...yg pasti kami sudah berusaha semampu kami,...selebihnya kita serahkan pada Allah,...untuk sementara Kean akan dipindahkan ke ruangan yg lebih intensif dan steril...dan belum bisa d jenguk oleh siapa pun..." Lanjut dr. Burhan kemudian pamit pergi.

Gerald tetap tak bergeming. Terpukul ??? Tentu saja. Bahkan setelah proses operasi yg memakan waktu sangat lama pun,bukan kabar baik yg ia dengar. Terjadi pendarahan hebat ??? Jantung Kean sempat berhenti berdetak ??? Dan apa katanya tadi ??? Serahkan semuanya pada Allah...???

Gerald meluruhkan tubuhnya bersandar pada dinding,...
" Ya Allah...."

Apa ini ??? Bukan kah baru saja dirinya yg meminta pada Reon untuk tetap kuat dan ikhlas dengan apapun yg terjadi. Tapi kenapa justru sekarang ia sendiri seperti ini ???

Semuanya terasa begitu berat dan menyakitkan bagi Gerald. Orang tua mana yg bisa bersikap biasa saja setelah mendengar kabar seperti ini tentang kondisi anaknya ??? Tidak ada !!! Sekuat apapun dan sebagaimanapun ia mempersiapkan diri,Gerald tetap tidak akan pernah benar benar bisa siap menerima semua ini.

" Mayang,...apa yg harus aku lakukan sekarang ??? Anak kita...anak bungsu kita Mayang...ya Allah..." Gumam Gerald sedih.

Kepalanya mendongak saat mendengar suara roda brankar yg beradu dengan lantai. Ia melihat para perawat mendorong brankar yg si atasnya terbaring tubuh tak berdaya Kean yg di penuhi dengan selang selang yg Gerald sendiri tidak tau apa namanya. Yg Gerald tau,selang selang itu adalah alat untuk menunjang hidup putra bungsunya.

Gerald lantas bangkit dan mengikuti kemana para perawat itu mendorong brankar putranya. Hingga tubuh nya di tahan oleh salah seorang perawat tersebut.

" Maaf pak,...anda hanya bisa sampai disini saja...pasien belum bisa d jenguk oleh siapapun..."

Gerald memandang tak rela saat lagi lagi putra nya di bawa masuk ke sebuah ruangan dan ia sama sekali tak bisa melihatnya. Tapi Gerald tak bisa berbuat apa apa. Ia hanya bisa berharap semoga putra bungsunya bisa melewati masa kritisnya dan segera sadar. Apapun yg terjadi setelahnya,Gerald akan menerimanya. Karena memang hanya itu pilihan untuknya.

Bima kembali ke rumah sakit setelah mendapat kabar bahwa operasi Kean sudah selesai. Hanya Bima. Irma tidak ikut karena Bima melarangnya. Bukan apa,ia hanya tidak ingin istrinya itu kembali menangis.

" Bang..."

Gerald menoleh,...
" Bim..."

" Gimana bang ??? Semua nya berjalan dengan lancar kan ??? Kean baik baik aja kan bang ???" Tanya Bima khawatir.

Gerald menunduk dan menggelengkan kepalanya membuat Bima menatapnya bingung.

" Maksud Lo apa bang ??? Kenapa Lo diem aja ??? Lo bilang operasinya sudah selesai...terus sekarang lo____"

" Kean kritis..." Sela Gerald membuat Bima terdiam.

" Dokter bilang terjadi pendarahan hebat dan Kean juga sempat kehilangan detak jantung nya sepersekian menit...untung nya Kean bisa kembali...tapi sekarang keadaan nya kritis...dan Kean di pindahin ke ruangan dimana ga ada seorang pun yg bisa jenguk dia..." Jelas Gerald.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang