🌧️ 67 🌧️

4.5K 310 13
                                        


Selepas menunaikan kewajiban nya sebagai seorang muslim. Kean langsung merebahkan tubuhnya yg terasa sangat lemas di kasur empuknya. Rasanya tenaga nya sudah terkuras habis,padahal ia tidak melakukan hal yg berat. Hanya pergi ke supermarket bersama kakak nya tadi. Tapi ia merasa lelah sekali. Punggung nya juga terasa sakit dan linu. Kepalanya juga terasa berat seperti tertimpa batu. Kean tidak tau apa yg terjadi pada tubuh nya beberapa hari ini. Kean juga tidak memberitahu hal ini pada ayah dan kakaknya,ia tidak mau membuat mereka khawatir.

Kean beberapa kali mencari posisi yg nyaman untuknya hingga setelah beberapa menit,kedua matanya terasa berat dan akhirnya Kean jatuh tertidur.

Reon menuruni anak tangga menuju ruang makan. Tapi ia mengernyit saat tak mendapati sang adik di sana. Tak lama bi Ida datang dari arah dapur sambil membawa makanan yg sepertinya baru selesai ia masak.

" Reon,...udah sholat nya ???" Tanya bi Ida sambil menata makanan di meja makan.

Reon mengangguk,...
" Kean belum turun bi ???"

" Belum,...bibi kira Kean bareng sama kamu..." Jawab bi Ida. " Mungkin masih di kamar...kamu duduk aja dulu...biar bibi liat di kamarnya,...bibi juga udah selesai masak kok..." Lanjutnya.

Reon menggeleng,...
" Biar aku aja,..." Tolaknya.

Bi Ida menganggukkan kepalanya lalu kembali ke dapur setelah Reon pergi ke kamar adiknya.

Ceklek

Hal yg pertama Reon lihat saat membuka pintu kamar Kean adalah Kean yg tengah tertidur dengan pulas. Reon menghela nafas pelan lalu berjalan menghampiri adiknya itu.

" Key,...bangun dulu ..." Panggil Reon lembut sambil mengusap kepala adiknya.

Sedikit mengernyit karena adiknya tampak berkeringat padahal AC di kamar itu menyala. Reon mendudukkan dirinya di sisi ranjang.

" Key,...bangun dulu sebentar...udah waktunya makan...nanti Lo boleh tidur lagi..." Ucap lembut Reon sambil menyeka keringat di wajah Kean dengan lembut.

" Eungh..." Lenguh Kean yg merasa terusik akibat usapan sang kakak pada wajahnya.

Kean mengerjapkan matanya berkali kali saat semua yg dilihatnya terasa buram. Kening nya berkerut.

" Kenapa ???" Tanya Reon yg melihat respon sang adik seperti itu.

Kean tidak menjawab,terus berusaha menjernihkan pandangan nya. Hingga beberapa detik kemudian ia sudah bisa melihat dengan jelas.

" Key,...???" Panggil Reon lagi.

Kean menatap wajah Reon,...
" Kakak ??? Kean kira siapa,...kenapa kak ???"

Reon sempat bingung,namun hanya sebentar,...
" Makan siang dulu,...nanti baru tidur lagi..." Ujarnya.

Kean menganggukkan kepalanya,lalu bangkit dan mendudukkan dirinya dengan pelan di bantu sang kakak.

" Ssshhh..." Ringisnya pelan saat punggung nya terasa ngilu. Dan tentu saja Reon dapat mendengarnya.

" Kenapa ??? Ada yg sakit ???" Tanya Reon khawatir.

Kean menatap kakaknya dan tersenyum,kemudian menggeleng,...
" Ga apa apa...cuma lapar,hehehe..." Bohong nya.

Reon menghembuskan nafas lega. Lalu berdiri dan mengulurkan tangan nya bermaksud untuk membantu adik nya berdiri.

" Ya udah,..ayo turun,bibi udah siapin makanan di bawah..." Ucap Reon.

Kean mengangguk lalu meraih tangan sang kakak dan mulai berdiri. Tapi entah kenapa kedua kakinya terasa sangat lemas dan semua yg dilihatnya terasa berputar hingga tubuhnya meluruh begitu saja dan hampir menghantam lantai jika tidak ada Reon yg menahan nya.

KeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang